Lato-lato & yang Viral di Akhir Tahun 2022 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Minggu, 08 Januari 2023

Lato-lato & yang Viral di Akhir Tahun 2022

yang viral



Assalamualaikum temans,

2022 baru saja berlalu. Namun berbagai hal gaungnya masih berasa hingga awal tahun 2023. Ada hal-hal yang membuat kita para netizen banyak tertawa. Namun ada pula yang bikin ngelus dada tapi juga memberikan pembelajaran bagi kita bahwa hal-hal yang buruk tak perlu kita lakukan. Cukup menjadi kaca benggala bagi kita.

Yang Viral di Akhir 2022


Lato-lato

Mainan yang dulu pernah ada akhirnya viral lagi di penghujung tahun 2022. Mainan yang terdiri dari dua bandulan bola yang terbuat dari bahan polimer. Cara main lato-lato ini membenturkan dua bandulan bola sehingga menimbulkan bunyi. Mainan yang pernah ada di tahun 90an menimbulkan suara yang cukup keras. Apabila sudah jago, cara mainnya nggak sekadar dibenturkan saja. Namun bisa juga berputar-putar.

Mainan ini sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak. Namun yang terjadi orang dewasa pun ikutan main. Mungkin bagian dari refreshing karena jenuh dengan kegiatan sehari-hari. Meski begitu main lato-lato juga perlu kehati-hatian. Kemarin saya baca di sebuah artikel seorang anak main lato-lato. Qodarullah bandulan bolanya lepas mengenai mata anak yang main lato-lato sehingga harus ada tindakan medis pada matanya.

Seingat saya di zaman itu bola bolanya tak hanya terhubung dengan tali seperti yang saat ini ada. Kalau tak salah dulu ada gagangnya sehingga tak begitu membahayakan seperti sekarang. Penampakannya kayak yang dimainin sama Rayyanza, anak bungsu Raffi Ahmad itu.


Fajar Sad Boy

Anak Gorontalo umur 15 tahun ini patah hati karena ditolak seorang perempuan. Videonya nangis sesenggukan ini diunggah oleh seseorang di media sosial dan menuai berbagai komentar dari netizen. Makin viral lagi saat ia diundang di channel youtube nya Denny Cagur karena ketidakpahaman dan ketidaksesuaian jawaban atas pertanyaan Denny Cagur yang sebenarnya cukup sederhana. Awalnya saya kira gimick. Tapi apa iya anak usia 15 tahun sudah paham bermain dengan persona di atas panggung?

Ternyata ia laris diundang ke berbagai channel youtube orang-orang terkenal macam Ria Ricis dan Ari Untung. Ia pun banyak diundang di berbagai variety show. Rasa-rasanya makin lama ia bisa saja menjadi Vicky Prasetyo KW dengan berbagai macam quote tentang cinta. Anak ini keterampilan bahasanya bagus juga lho.

Sebagai orang tua sebenarnya saya prihatin dengan pertumbuhan jiwa anak ini. Bukan membandingkan. Anak saya dan teman-temannya di usia 15 tahun memang sudah mengenal virus merah jambu. Akan tetapi mereka juga masih sibuk dengan berbagai permainan olah raga seperti basket atau game model balapan atau bola. Mereka juga sedang menikmati pertemanan yang kuat dengan berbagai circle mereka.

Cinta bukanlah berada di urutan pertama. Meski ada satu dua temannya yang mulai berpacaran. Akan tetapi mereka memahami bahwa hidup itu masih begitu panjang dan keras. Belajar aja masih susah, apalagi mau mikirin cinta selayaknya manusia dewasa. Apalagi sampai mewek-mewek begitu. Bukan berarti laki-laki nggak boleh nangis lho ya? Boleh kok, tapi di momen yang lebih tepat.

Melihat Fajar tuh menjadi satu pembelajaran buat saya juga sebagai orang tua. Bahwa anak harus diajari untuk memiliki adversity quotient. Bagaimana anak itu bisa bertahan dengan rasa ketidaknyamanan. Anak harus harus memiliki daya juang untuk keluar dari ketidaknyamanan dan berekspresi dengan tepat ketika mengalami hal-hal yang tak menyenangkan.

Antara Rozi, Norma Risma dan ibu kandungnya.

Buat saya ini nggak masuk akal. Tapi kayaknya sekarang ini sudah akhir zaman ya, sehingga semua kejadian yang terjadi diambil hikmahnya aja. Kisah perselingkuhan antara menantu dan mertua memang nggak sekali ini saja. Ada juga tuh drama korea tentang perselingkuhan bapak mertua dengan menantu perempuannya. Namun kali ini ada di Banten perselingkuhan antara menantu laki-laki dan ibu mertua. Anak menantu yang umurnya separuh dari umur ibu mertua.

Bermula dari postingan Norma Risma rame di tiktok yang membuat ia akhirnya mengklarifikasi berbagai hal yang beredar di media sosial dalam podcast nya bersama Denny Sumargo.
Norma bercerita bahwa ia sudah berpacaran dengan Rozi selama lima tahun. Ia menemukan chat antara ibunya dengan Rozi yang mengarah pada hal-hal berbau seksual. Setelah itu ia menemukan sms panjang ibunya pada pacarnya itu tentang hal yang sama. Rozi mengakui itu namun tak mau pisah dari Norma. Karena Norma cinta banget akhirnya mereka menikah. Setelah beberapa bulan menikah mereka berpindah ke kontrakan baru. Dan ternyata keduanya mengulang lagi tindakan amoral di rumah kontrakan saat Norma bekerja. Keduanya digrebek oleh pemuda setempat karena laporan warga yang curiga. Lalu mereka pun bercerai.

Di awal tahun ini Rozi mengklarifikasi, meski begitu banyak hal yang pada akhirnya malah menguatkan sangkaan berbagai pihak. Baca aja di berbagai media sosial, dan cukup membuat saya beristighfar.

Sebuah peristiwa yang mengingatkan bahwa namanya hubungan laki-laki dan perempuan itu ada adabnya. Bahkan terhadap mertua sekalipun. Batas-batas aurat tetaplah dijaga. Etika dalam berelasi tetap ada batasannya.

Meski mertua harus kita perlakukan seperti orang tua sendiri. Menurut saya physical touch harus dijaga. Sampai sekarang saya masih merasa sungkan untuk memeluk dan mencium pipi bapak mertua saya. Buat saya penghormatan pada beliau cukup dengan cium tangan. Rasanya risih saja melakukan peluk cium bukan dengan suami, meski itu ayahnya sekalipun. Dan suami saya tahu banget tentang hal itu dan memahaminya.

Berharap banget tahun 2023 ini adem ayem, tentrem tanpa banyak gejolak. Apalagi tahun ini adalah tahun politik dimana kampanye bakal masuk ke ruang digital lebih banyak lagi. Pengen ngerasain gitu loh medsos tanpa war wer wor, santai kayak di pantai. Kayaknya mustahil ya?

Tidak ada komentar:

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih