Ini masih tentang dia. Tentang perasaan rindu yang membuncah. Tentang keinginan-keinginan yang tak tersampaikan. Tentang keikhlasan yang yang masih timbul tenggelam datangnya. Tentang pertanyaan-pertanyaan mengapa aku harus kehilangan dua orang tuaku sekarang.
Bapak pergi di umurku yang ke 23. Adikku umur 18 tahun dan 15 tahun saat mereka harus kehilangan Bapak. Masa-masa dimana kami harus prihatin seprihatin-prihatinnya. Aku masih skripsi, Dik Nisa sedang mulai masuk kuliah, dan Dik Rahma sedang mulai SMA. Semua membutuhkan biaya. Dan Ibu sendirian mencari biaya sekolah untuk kami.
Tanpa punya penghasilan. Hanya mengandalkan pensiunan bapak. Berhutang kesana kemari. Gali lobang tutup lobang. Dan Ibu tak pernah meminta tolong pada siapapun. Sendirian mencoba membesarkan kami. Tanpa tangis. Tanpa merendahkan diri.
Ibu tak pernah mengucapkan kata sayang atau cinta. Aku pun jarang dipeluknya. Jarang ia mengucapkan kata dengan lemah lembut. Serba lugas. Tanpa basa basi. Namun tulus. Dan sebuah ketulusan itu tak pernah dikatakan bukan? Kadang aku merasa Ibu terlalu keras. Tapi sekarang aku tau mengapa ia tak pernah berlemah lembut. Ia ingin aku kuat. Itu keyakinanku.
Bapak pergi di umurku yang ke 23. Adikku umur 18 tahun dan 15 tahun saat mereka harus kehilangan Bapak. Masa-masa dimana kami harus prihatin seprihatin-prihatinnya. Aku masih skripsi, Dik Nisa sedang mulai masuk kuliah, dan Dik Rahma sedang mulai SMA. Semua membutuhkan biaya. Dan Ibu sendirian mencari biaya sekolah untuk kami.
Tanpa punya penghasilan. Hanya mengandalkan pensiunan bapak. Berhutang kesana kemari. Gali lobang tutup lobang. Dan Ibu tak pernah meminta tolong pada siapapun. Sendirian mencoba membesarkan kami. Tanpa tangis. Tanpa merendahkan diri.
Ibu tak pernah mengucapkan kata sayang atau cinta. Aku pun jarang dipeluknya. Jarang ia mengucapkan kata dengan lemah lembut. Serba lugas. Tanpa basa basi. Namun tulus. Dan sebuah ketulusan itu tak pernah dikatakan bukan? Kadang aku merasa Ibu terlalu keras. Tapi sekarang aku tau mengapa ia tak pernah berlemah lembut. Ia ingin aku kuat. Itu keyakinanku.