2022 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Senin, 19 Desember 2022

Gathering MPR dan Netizen Yogyakarta : Diskusi Santai tentang Media Sosial MPR RI
Gathering MPR dan Netizen di Yogyakarta



Sabtu 17 Desember 2022 saya dan beberapa blogger di Yogyakarta diundang oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk bincang santai. Acara yang dilakukan di Hotel Porta Ambarukmo Yogyakarta ini baru pertama kali saya ikuti. Sebelumnya MPR Gathering pernah dilakukan di di beberapa kota seluruh Indonesia termasuk Yogyakarta sendiri.

Event kali ini dihadiri oleh ibu Siti Fauziah, SE, M.M selaku Plt Deputi Administrasi sekaligus Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Bapak Muhammad Jaya, S.IP, M.Si selalu Plt Kepala Biro Sumber Daya Manusia MPR RI beserta staf.


Diskusi Santai mengenai Media Sosial MPR RI


Sebelumnya Ibu Fauziah dan Pak Jaya menyampaikan tentang tugas MPR serta tetap mensosialisakan mengenai empat pilar kebangsaan yaitu :

1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhineka Tunggal Ika

Empat pilar ini masih terus disosialisasikan karena empat hal ini merupakan satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Semua masyarakat dari berbagai golongan harus memahami empat pilar ini termasuk anak-anak serta golongan muda yang saat ini sudah berbeda generasi sehingga bagaimana cara menyosialisasikan hal ini pasti memiliki cara dan alat yang berbeda

Saat ini media sosial sudah menjadi alat yang paling mudah untuk membagi informasi di seluruh lapisan masyarakat. Instansi-instansi pemerintah dan sejumlah tokoh politik maupun pejabat pemerintah sudah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Begitu juga dengan MPR RI.

Dalam kesempatan ini Ibu Fauziah menyampaikan harapan diadakannya gathering ini. Begitu juga dengan Pak Jaya yang menginginkan adanya inovasi dan ide segar dalam pemanfaatan media sosial serta pengembangannya. Selama ini MPR sudah memiliki akun media sosial hanya saja belum memaksimalkan media sosial khususnya instagram menjadi media informasi bagi masyarakat mengenai apa yang sudah dilakukan oleh MPR.

Saran dari Pegiat Media Sosial dalam Diskusi antara MPR dengan Netizen Yogyakarta

Dialog MPR dan Netizen Yogyakarta



MPR perlu melihat insight yang sudah ada di akun media sosial resmi MPR. Dari insight aku media sosial akan terlihat berapa rentang usia netizen yang berinteraksi, apakah lebih banyak laki-laki atau perempuan yang mengakses media sosial MPR. Dan berbagai data akan terlihat bagaimana seharusnya media sosial milik MPR memberikan informasi dalam masyarakat.

Setelah mempelajari insight yang ada, admin medsos MPR pun perlu mempelajari bagaimana membuat sebuah unggahan yang tak hanya informatif, namun juga humanis. Perlu juga mempelajari bagaimana berbagai medos milik instansi pemerintah mendapatkan respon yang cukup banyak dari berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari bagaimana sebuah caption ditulis, pilihan foto serta tone warna dari unggahan medsos MPR.

Karena MPR memiliki keterbatasan dalam mengunggah tone warna supaya tak dianggap sebagai pendukung partai tertentu, MPR perlu memiliki semacam corporate colour khusus untuk unggahan di media sosial yang membuat orang langsung mengenali bahwa warna itu hanya MPR yang menggunakannya.

Memperbanyak foto yang lebih humanis dan memberikan caption yang lebih pendek supaya memberikan efek penasaran bagi pembaca. Selama ini yang dilakukan oleh admin medsos MPR lebih banyak menggunakan rilis yang dikeluarkan dari MPR sendiri. Ada baiknya untuk mengurangi foto pejabat MPR di unggahan media sosial.

Ada figur atau maskot yang dimiliki oleh MPR sehingga dalam setiap grafis unggahan MPR dalam medsosnya sudah menjadi ciri khas bagi MPR itu sendiri

Memperbanyak reel dalam postingan instagram. Saat ini konten video banyak digemari oleh berbagai kalangan. Fitur ini harus diperbanyak apalagi jika terkait dengan acara-acara kenegaraan sehingga video yang pendek menjadi padat informasi.

Ada kuis atau challenge dalam hari yang ditentukan. Tentu saja unggahan itu bersifat santai untuk lebih mendekatkan MPR dengan masyarakat umum.


Mengelola akun media sosial memang perlu perencanaan. Tantangannya adalah bagaimana sebuah konten dalam media sosial menerbitkan rasa ingin tahu di kalangan masyarakat. Keingin tahuan tersebut akan menjadikan masyarakat mencari informasi. Dan saat ini yang paling mudah mencari informasi tentunya dari media sosial.

Harapan saya akan makin banyak inovasi yang dilakukan oleh MPR setelah acara ini. Semoga yang diharapkan oleh MPR dan jajarannya terlaksana dengan berbagai perubahan yang telah disarankan tentang media sosial ini. Senang sekali rasanya, menjadi bagian dari perencanaan perubahan yang dilakukan oleh MPR.

Kamis, 24 November 2022

5 Alasan Mengapa Penulis Buku Perlu Ngeblog
Penulis buku perlu memiliki blog


Assalamualaikum temans.
Tahun ini rasanya banyak waktu saya tersita untuk berurusan dengan penulisan naskah buku. Hal ini membuat saya agak keteter menulis blog. Ada beberapa waktu saya skip ngeblog karena deadline menulis naskah novel rapet banget. Hal ini membuat blog saya sepi dari traffic pembaca.

Lalu saat Gandjel Rel, Komunitas Blogger Semarang yang saya ikuti membuat aktivitas one week one post, saya pun langsung ikutan. Kali ini saya berusaha meluangkan waktu untuk menulis artikel sesuai dengan tema supaya nggak nunggak posting. Nggak ada hukumannya sih. Tapi lebih pada tanggung jawab dan konsekuensi jika saya sudah menyanggupi sesuatu maka saya harus melakukannya tanpa ada alasan apapun. Apalagi waktu seminggu menurut saya ya sudah lebih dari cukup untuk mencari ide dan menuliskan satu artikel minimal 300 kata.

Alasan Penulis Buku Perlu Ngeblog

Ada beberapa alasan yang membuat saya berusaha mengikuti one week one post ini.

Memperlancar kepenulisan
Menulis novel memang beda dengan menulis artikel di blog. Kalau menulis novel banyak metafora bahkan kadang hiperbolik. Sementara menulis artikel adalah memberikan informasi pada pembaca dengan bahasa yang lugas dan jelas supaya pembaca paham apa yang dimaksud oleh penulis. Akan tetapi tujuan menulis sama. Memperkaya diksi dan memperlancar penulis untuk mempraktekkan apa yang dimiliki dalam kepenulisan

Melepas writer’s block
Banyak penulis yang bilang bahwa writer’s block itu nggak ada. Semacam males doang dan alasan supaya penulis nggak perlu susah-susah berusaha kembali menulis. Buat saya, menulis blog di sela-sela menulis novel itu semacam refreshing saat sudah merasa kehabisan imajinasi. Pokoknya asal nulis dan ninggalin rutinitas menulis dengan diksi-diksi indah.

Etalase karya
Di blog, saya bisa mempromosikan karya-karya yang sudah saya tuliskan. Saya juga bisa bercerita tentang behind the story dari sebuah novel yang saya tuliskan. Di blog saya, calon pembaca buku bisa mendapatkan gambaran karya-karya saya lebih dari sekadar blurb di cover belakang buku.

Personal Branding
Di setiap buku selalu ada profil penulis. Jika saya menuliskan profil penulis, semua media sosial yang saya miliki akan saya cantumkan. Mulai dari akun instagram, facebook, twitter, tiktok, dan tak ketinggalan alamat blog selalu saya cantumkan. Pembaca bisa melihat gambaran lengkap saya dari semua media sosial dan web yang saya punya. Dari berbagai tulisan dan gaya bahasa yang saya pakai, pembaca bisa mengenal gambaran seperti apa penulis yang punya nama Irfa Hudaya ini.

Sumber pendapatan lain
Nggak ada salahnya kan, kalau penulis buku memiliki sumber pendapatan lain melalui blog yang dimiliki? Jika konsisten dalam menulis blog tentunya banyak klien maupun agency yang mempercayakan produknya untuk direview. Walaupun sekarang banyak banget blogger di penjuru nusantara ini. tentu saja masih tetap ada celah dimana kita mendapatkan sumber pendapatan dari blog maupun media sosial yang dimiliki.

Tahun ini saya masih akan berkutat dengan naskah buku. Salah seorang relasi yang berprofesi sebagai pendidik sekaligus psikolog anak akan mengajak bekerja sama. Selain itu penerbit yang akan menerbitkan ulang The Beloved Aisyah yang nantinya akan berganti judul menjadi Aisyah, Sirah Kasih Istri Tercinta Rasulullah sudah meminta saya menulis novel biografi wanita pejuang Islam berikutnya.

Akan tetapi jika aktivitas one week one post ini akan dilaksanakan lagi, saya bakal ngacung pertama kali. Kapan lagi nulis postingan tanpa repot mikirin tema karena udah ditentukan. Itu kalau saya sih. Kalian gimana? masih terus kan?

Rabu, 16 November 2022

Kebaya Merah dan Pornografi
mencegah anak terpapar pornografi



Beberapa waktu yang lalu jadi trending topic nih tentang kebaya merah. Kirain tuh tentang pelestarian budaya. Nggak tahunya film bokep yang dibuat secara amatir oleh pasangan kekasih di sebuah hotel di Surabaya. Katanya sih, mereka bikin film bokep itu berdasarkan pesanan. Sudah ada 92 video lagi yang siap diunggah di dunia maya. Satu link video seharga 750 ribu rupiah.

Teknologi informasi yang semakin berkembang sejalan dengan kemudahan akses yang didapat saat ini membuat pornografi bukan lagi hal yang sulit didapatkan. Berbagai cara untuk menanggulangi pornografi tetap saja masih bisa jebol hanya dengan satu kata keyword.

Pernah ngobrol nih dengan salah satu kepala sekolah di SMP yang berbasis agama. Dari survey yang dilakukan pihak sekolah untuk klas 7-9 ternyata 95% anak-anak sudah terpapar pornografi . Ada yang memang sengaja mencari konten pornografi, atau tak sengaja melihat unggahan yang ada di media sosial. Dari 95% anak yang terpapar itu sekitar 2% mereka dapatkan dari laptop atau ponsel milik orang tuanya.

Yang menyedihkan. Orang tua anak anak ini merasa bersalah bukan karena menyimpan konten pornografi akan tetapi hanya karena ketidakhati-hatian dalam menyimpan atau memasang sandi untuk ponselnya. Apa yang salah dengan orang tua zaman sekarang ya, sampai merasa perlu menyimpan konten pornografi di laptop atau ponsel. Kan jadi pertanyaan baru lagi. Ada apa dengan para orang tua ini?

Bagi saya pribadi rasanya kok tak masuk akal bagi orang tua yang masih membutuhkan konten pornografi. Apakah alasannya untuk untuk keharmonisan rumah tangga? Benarkah jika menonton pornografi lantas kehidupan suami istri di tempat tidur dijamin bakal sejahtera? Di luar dari sisi agama yang sudah pasti ada larangan menonton aurat orang lain dan dosa yang akan didapatkan. Apakah akan mendapatkan kepuasan dari pengalaman seksual via virtual saja?

Bagi saya yang pernah ngalamin anak terpapar pornografi di usia SD. Pornografi seperti monster yang tak terlihat namun siap menghancurkan otak anak-anak kita. Meski hanya dalam hitungan detik, ingatan terhadap pornografi itu kuat mencengkeram di benak anak-anak. Keingintahuan terhadap hal-hal yang berbau seksualitas jadi makin besar. Bahkan dulu si Kakak sampai bisa bikin cerita tentang pornografi yang memaparnya. Ceritanya bisa dibaca DISINI

Itu dulu, 8 tahun yang lalu saat akses internet tidak semudah sekarang. Sementara saat ini jika mendengar cerita murid-murid saya di ektra jurnalistik rasanya pengen ngelus dada. Mereka sering sekali cerita jika anak laki-laki di kelas sering kali ngobrolin tentang dirty mind. Sedih nggak sih dengernya?

Apa sih yang bisa kita lakukan sebagai orang tua yang terkait dengan pornografi ini?


Yang terpenting tentu saja memperhatikan pola asuh yang kita berikan untuk anak-anak. Apakah sudah tepat pola asuh kita? Pola asuh yang keliru bisa membuat anak-anak menjadi tak dihargai, pemarah, jenuh, tertekan atau kesepian. Masih banyak lagi hal negatif yang diakibatkan oleh pola asuh yang tak tepat bagi anak-anak kita. Jika pola asuh kita sudah tepat anak-anak akan bersikap asertif. Semua hal dikomunikasikan dengan orang tua, bahkan untuk hal-hal buruk sekalipun.

Lantas saat anak-anak mengakses internet usahakan untuk melakukan pendampingan meskipun sudah melakukan pembatasan akses internet. Berikan pemahaman tentang internet sehat dan aman bagi anak. Buatlah aturan dan kesepakatan saat anak hendak menggunakan gawai. Jika anak hendak menggunakan komputer maupun ponsel, usahakan pengunaan itu berada di ruang keluarga sehingga memudahkan orang tua melakukan pengawasan.

Mengenali teman dan lingkungan serta melatih anak berkata tidak untuk ajakan pornografi. Berikan pengetahuan tentang pendidikan seksual sesuai dengan perkembangannya. Jika anak terlanjur ketahuan mengakses pornografi ajak anak untuk berdialog dan diskusi tentang dampak pornografi.

Pendidikan agama dan moral sangat penting ditanamkan sejak dini sehingga anak-anak paham mengenai konsep benar salah. Agama dan moral akan membentengi anak-anak kita dan membentuk anak-anak memiliki karakter tangguh dan mulia.

Pornografi tuh nggak kerasa langsung dampaknya. Awalnya cuma pengen jadi suka. dari suka jadi kecanduan. Dan kecanduan akan membentuk kebiasaan. hati dan pikiran yang kotor tentu saja menjadikan tubuh dan jiwa tak sehat. 
Kalau menurut kalian gimana?

Minggu, 06 November 2022

3 Film Favorit di Tahun 90an
film-film tahun 90an yang ngehits

Assalamualaikum temans
Di tahun 90an saat saya masih kuliah saya seneng banget nonton film. Selalu apdet film-film terbaru sehingga hampir seminggu sekali saya nonton bareng temen-temen. Seandainya temen nggak ada yang mau pun saya tetap berangkat ke bioskop sendiri.

Jenis film yang saya tonton pun beragam. Mulai romantic film model while you were sleeping yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Film Kolosal macam Brave Heart, atau action drama kayak Independence day. Nggak nolak juga nonton L.A Confidential yang dibintangi oleh Russel Crowe dan Guy Pierce. Dan saya juga suka nonton film animasi Seperti Toy Story ataupun Anastasia.

Film-film favorit saya di tahun 90an

Dari sekian banyak film yang saya tonton ada beberapa film yang saya anggap sebagai film favorit selama saya menjalani kehidupan sebagai mahasiswa

English Patient (1997)
Film yang dianugerahi sebagai film terbaik tahun 1997. Besutan Anthony Minghella ini memenangkan 9 dari 12 nominasi dalam 69th Academy Awards. Film yang diangkat dari sebuah novel karya Michael Ondaatje.
Buat saya film ini memberikan penonton tontonan yang ciamik. Perpaduan visual yang cantik dengan alur cerita yang keren dan bikin emosi penonton naik turun ini memberi saya kesan yang dalem. Buktinya sampai sekarang saya masih menganggap film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah saya tonton di masa itu.
Film ini memberikan Juliette Binoche sebagai penerima Piala Oscar untuk kategori Best Supporting Actress. Tapi saya kok jatuh cinta sama si Ralph Fiennes yang berperan sebagai si English Patient ini. film yang bercerita tentang Hana seorang perawat di masa Perang Dunia kedua. Ia mengalami kesedihan yang mendalam karena kehilangan kekasih dan sahabatnya. Ia bertemu dengan seorang pasien yang sekarat bernama Count Almasy karena pesawat yang ditumpanginya jatuh. Hana pun merawat pasien ini di sebuah gereja yang terlantar. Mengenal si pasien ini membuat Hana pun kembali menemukan cinta yang hilang dan makna hidup yang pernah terenggut darinya.
Alur cerita yang maju mundur, setting di Gurun Sahara yang indah. Cerita yang tak tertebak. Menyisipkan sisi-sisi religius masyarakat setempat yaitu ibadah shalat. Menurut saya film ini terlihat begitu kaya akan keragaman.


Bird Cage (1996)
Walaupun saya tidak setuju dengan LGBT, namun film ini dulu sempat memberikan value tentang sebuah keluarga yang semestinya diberikan pada seorang anak. Mungkin ini adalah film bertema LGBT pertama. Itulah kenapa saya dulu penasaran seperti apa sih film yang temanya nggak biasa ini.
Film ini bergenre film komedi. Armand Goldman dan Albert pasangan gay yang diperankan oleh Robbie Williams dan Nathan Lane mengadopsi seorang anak. Saat anak mereka tumbuh besar dan memiliki seorang kekasih dan ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius. Si anak ingin mereka bertemu dengan orang tua pasangannya.
Untuk memberikan kesan pada orang tua kekasih anak mereka Albert pun berdandan seperti layaknya perempuan. Awalnya pertemuan tersebut berjalan seperti rencana. Namun begitu banyak kejadian kecil yang memicu kekacauan sehingga terbongkarlah bahwa anak mereka bukanlah berasal dari keluarga yang normal.
Kondisi-kondisi yang tak biasa memang memicu kelucuan. Dari dialog, barang-barang mereka yang seharusnya disembunyikan namun malah tak sengaja muncul membuat penonton terbahak-bahak. Komedi situasi ini menurut saya sukses memberikan perenungan bahwa keluarga adalah sebaik baiknya rumah bagi penghuninya.


Face Off (1997)
Film ini diperankan oleh dua bintang besar yaitu Nicholas Cage dan John Travolta. Film yang dibesut oleh John Woo ini menurut saya jadi salah satu film action terbaik di masanya. Meski film ini adalah film action, akan tetapi di sisi dramanya dua pemeran utama itu begitu nampak natural memainkan perannya. Bagaimana dua orang ini bertukar peran dan karakter bagi saya itu luar biasa.
Seorang polisi hendak menangkap pembunuh anaknya. Namun karena kelihaiannya si pembunuh mampu menghindar. Si pembunuh ini memasang bom di pusat kota. Saat hendak menangkap di pembunuh ini penjahat mengalami koma karena tindakan yang berlebihan dari si polisi. Belakangan abru diketahui bahwa pemasang bom adalah adik si pembunuh yang ada dalam penjara. Sementara itu si pemasang bom tak mau bicara kalau tidak dengan kakaknya.
Si polisi cari akal untuk menyelamatkan kota. Ia memiliki ide gila untuk melakukan face off. Bertukar muka dengan si penjahat untuk masuk ke penjara supaya bisa mengorek keterangan dari adik si penjahat. Dan yang tak pernah dibayangkan oleh si polisi penjahat ternyata sadar dari koma dan berkeliaran dengan wajah dirinya.
Adegan kejar-kejaran, banyak peledakan dan kekerasan yang ada dalam film ini ditambah bumbu percintaan, serta akting apik dari pemeran utamanya. Saat itu bikin saya nonton nggak cuma sekali deh.

Pastinya teman-teman pernah nonton film-film itu kan? Ada yang jadi salah satu film favorit kalian nggak?

Minggu, 30 Oktober 2022

Saat anak sudah nggak badmood lagi
tips mengatasi badmood


Assalamualaikum temans

Ngadepin anak-anak yang sudah SMA dan kuliah memang tak serepot waktu anak-anak masih SD. Banyak banget yang berubah. Saat anak mulai SMA tuh sudah kudu banyak negosiasi kalau ada hal-hal yang nggak pas aja antara orang tua dan anak. Semuanya masih bisa diobrolin.

Tapi tetep aja ada tuh yang kadang bikin kesel. Kalau mereka pas bad mood sedikit aja bikin mereka kesel, langsung menarik diri dan mengeram di kamar. Nggak bisa nyalahin juga sih. Daripada marah-marah nggak jelas kan ada baiknya juga mereka masuk kamar menenangkan diri.

Dulu sayanya suka nggak peka. Anak-anak lagi badmood malah saya ajak bercanda. Jadinya kan kesel banget. makanya daripada saya berusaha tapi nggak berhasil bikin anak-anak baikan. Mendingan saya nunggu mood mereka membaik dengan sendirinya.

Saya jadi hapal kebiasaan anak-anak kalau lagi bad mood. Si Adek kalau bad mood biasanya akan tidur lebih banyak daripada biasanya. Kalau pulang sekolah langsung masuk kamar langsung tidur, biasanya dia lagi nggak mau diganggu. Saya biarin aja, ntar dibangunin pelan-pelan kalau sudah Maghrib.

Sementara kalau Kakak, dia bakal makan lebih banyak dari biasanya. Tiba-tiba aja dia keluar rumah trus balik-balik bawa jajanan segambreng lalu dimakan sendiri di ruang tamu. Dia akan menyendiri untuk beberapa lama. Dan saya biasanya ngebiarin sampai dianya yang datang ke saya.

Anak sudah nggak badmood


Ciri-ciri mood Kakak sudah lebih baik :
1. Bernyanyi mengikuti musik kesukaannya
Kalau pas moodnya jelek rumah jadi sepi banget karena dia nggak nyalain musik kesukaannya yang cenderung up beat. K-pop yang dia suka cenderung lagu dengan notasi tinggi jadi kalau ngikuti dia bakal mengencangkan suara mengikuti musiknya. Kalau dia sudah nyanyi-nyanyi berarti moodnya nya udah balik.
2. Nonton film di ruang keluarga
Kamar jadi tempat privacy buat dia. Jadi ketahuan banget kalau lagi bad mood dia bakal nutup pintu kamar meskipun nggak dikunci. Kalau sudah asik di ruang keluarga berarti dia udah nggak papa.
3. Masak
Masaknya bukan yang ribet-ribet. Seringnya bikin camilan no bake yang gampang dan cepet dimakan. Kalau udah gitu, dia bakal bikin sejumlah orang yang berada di rumah.
4. Olah raga
Kalau udah denger gedebak gedebuk di ruang tamu, berarti dia lagi work out. Dia bakal ngikutin gerakan-gerakan yang ada di channelnya Emy Wong.
5. Ngajak ngobrol
Dia anak yang receh banget. Apa aja bisa bikin dia ketawa. Makanya kalau dia sudah mulai ngereceh berarti dia sudah baik-baik saja.

Sementara kalau Adek sudah moodnya membaik :
1. Tiduran di sofa ruang tengah
Sofa di ruang tengah sering jadi rebutan buat ngapain aja. Apalagi wifi paling kenceng ya di ruang tengah. Kalau Adek udah tiduran di situ ya berarti dia baik-baik aja.
2. Dengerin musik
Bedanya Adek sama Kakak pas dengerin musik ya kalau Adek dengerin doang nggak ngikutin lagunya kayak Kakak. Bahkan kadang dia make headset pas dengerin lagu-lagu kesukaannya.
3. Nge-game
Adek nggak bakalan ngegame kalau nggak enak hati. Salah satu pertanda dia baikan ya dia sudah ngegame meskipun berada di di kamar.
4. Main futsal bareng temen
Dia punya jadwal futsal secara reguler dengan temannya. Kalau pas badmood dia nggak bakal ikutan futsal. Katanya mainnya nanti jelek.
5. Mendekati ibunya dan minta saya bercerita apa aja
Kalau pas saya lagi berbaring di kamar, dia bakalan berbaring di sisi saya. Sesekali memeluk kemudian dia akan meminta saya bercerita apa aja yang bisa bikin dia ketawa. Sejak SMP Adek memang lebih tertutup dibanding saat SD. Akan tetapi setiap kali punya masalah ia akan datang ke saya meskipun tak harus ada solusi. Biasanya dia hanya butuh support yang membuatnya lebih tenang.

Gimana dengan buah hati teman-teman? Ada yang sama dengan anak-anak saya nggak?





Minggu, 23 Oktober 2022

5 Hal Yang Membuat Novel Romance Menjadi Buku Favorit Saya
mengapa perempuan suka novel romantis

Assalamualaikum temans, 

Dari enam karya solo saya empat di antaranya sudah terbit. Satu karya sedang dalam proses terbit. Sementara satu naskah non fiksi mangkrak di penerbit. Tiga di antaranya adalah novel biografi Islami.

Sebenarnya proses ini tidak saya sengaja. Sebelumnya karya saya berupa antologi dan mejeng di jaringan toko buku se Indonesia cukup membanggakan. Namun saat karya antologi ketiga terbit saya merasa sudah saatnya harus naik kelas. Saya bertekad untuk membuat naskah solo.

Proses Menulis Karya Solo

Qodarullah, di komunitas IIDN Jogja ada seorang penulis yang membuka bimbingan menulis gratis. Tentunya nggak mau rugi dong. Saya pun mendaftar dan menyetorkan contoh tulisan. Nah, mentor saya ini sebenarnya penulis naskah non fiksi islami. Peserta bimbingan beliau biasanya juga penulis naskah non fiksi islami. Beliau tertarik memberi mentoring ke saya karena dari tulisan saya terasa sekali fiksinya. Lalu beliau mengajak saya diskusi. Tentang genre buku yang saya sukai dan keinginan buku solo seperti apa yang saya inginkan

Jujurly saat itu saya masih galau. Melihat si Kakak yang hobi baca novel. Saya kekurangan referensi. Saya ingin memberikan bacaan sehat untuk anak saya. Lalu beliau menyarankan saya membaca sirah nabawiyah.

Saya disarankan menulis novel biografi. Akan tetapi ambil sisi romantismenya saja. Saya pun memilih profil Aisyah RA, istri Rasulullah yang usianya paling muda. Pertimbangan saya waktu itu, dengan kemudaan yang dimiliki Aisyah tentunya sejalan dengan semangat anak saya yang menginjak usia remaja.

Novel yang telah dan akan terbit

Singkat cerita novel The Beloved Aisyah terbit. Sambutan novel tersebut cukup bagus. Lantas karya saya yang lain terbit, meskipun bukan novel biografi. Sayangnya penjualan novel tersebut kurang nendang meskipun materi novel itu menurut saya layak mendapatkan apresiasi. Setelah Cherish You dan memoar saya Ya Allah Aku Rindu Ibu, kembali terbit novel biografi istri Rasulullah lagi. Kali ini saya memilih Khadijah sebagai tokoh yang saya tuliskan. Khadijah, First Love Never Dies ini di tahun 2020 menjadi nominasi lima novel islami terbaik versi Islamic Book Fair. Nggak nyangka juga bisa bareng-bareng jadi nominasi dengan penulis penulis besar seperti Kang Abik.

Tahun ini saya menulis novel biografi lagi. Kali ini salah satu dari khulafaurrosyidin. Berat banget rasanya menulis novel tersebut. Meskipun ada bumbu romance nya. Tapi tetap saja sisi maskulinitas yang lebih dikedepankan. Saya membaca tak kurang dari 10 buku yang jadi referensi saya dalam menulis. Tiga bulan proses kepenulisan ditambah sebulan revisi itu sungguh melelahkan.

Apakah setelah menuliskan novel bertema sejarah lantas membuat saya jatuh cinta pada buku sejenis?

Ternyata enggak juga. Pilihan buku favorit saya tetap jatuh pada genre romance. Ada beberapa hal yang membuat saya menyukai novel romance :
1. Cerita yang mengaduk emosi
Hampir semua novel romance memberikan gelombang emosi di hati pembaca. Ada bahagia, sedih, kecewa, marah, dan terharu bercampur jadi satu. Membuat pembaca gemes dengan alurnya.
2. Bahasanya ringan dan mudah dicerna
Novel romance tak membuat pembaca kening berkerut karena pilihan diksi yang simpel dan manis. Meski ada bahasa yang bermajas metafora, namun tak membuat pembaca mikir terlalu dalam. Cukup mengikuti yang tertulis di novel tersebut.
3. Karakter di novel romance lebih realistis meski kadang terlihat begitu sempurna.
Banyak novel yang memiliki karakter hitam dan putih. Protagonis dan antagonis. Namun tak jarang juga novel romance yang memperlihatkan sisi abu-abu di setiap karakternya. Hal itu banyak kita temukan di real life sehingga terasa lebih dekat dengan pembaca.
4. Adegan-adegannya manis sering kali menghanyutkan pembaca.
Saya paling tersentuh saat membaca adegan romantis tanpa skinship. Tidak mudah bagi penulis menuliskan adegan seperti itu. Diksinya pasti jempolan jika penulis mampu menuliskan adegan tersebut
5. Pesan moral yang diselipkan tidak menggurui dan terasa ringan.
Pesan moral dalam novel romance terselip dalam adegan atau dialog. Bagi pembaca itu lebih berpengaruh dibandingkan ayat kitab suci maupun motivasi dari motivator paling hebat manapun.

Kalau kalian gimana?

Senin, 17 Oktober 2022

Bisakah Drama Korea Menjadi Referensi dalam Menulis Novel?
alasan apa yang membuat orang suka drama korea


Drama Korea masuk ke Indonesia sekitar tahun 2000. Seingat saya Winter Sonata adalah drama korea pertama yang tayang di Indonesia. Setelah itu berturut turut ada Endless Love (Autumn In My Heart) yang dimainkan oleh Song Seung Hun, Song Hye Kyo dan Won Bin. Lalu ada What Happened in Bali, Hotelier lalu sekitar tahun 2004 ada Jewel in The Palace, Queen Seon Deok dan banjirlah drama-drama Korea tayang di saluran televisi di tanah air

Di sekitar tahun 2010-2012 saya masih gila gilaan nonton drakor. Mantengin blog-blog yang mengulas tentang drama korea terbaru. Jika ada serial yang pengen banget saya tonton lagi on going. Saya pun buru-buru nyari link nya. Kalau sudah ketemu nggak cuma satu saya bisa begadang nonton serial drakor yang lagi tayang di KBS dan teman-temannya. Ada beberapa drakor yang bener-bener nyantol di hati saat itu. pernah saya tulis di blog juga. BACA DI SINI

Di saat gila-gilaan nonton drama korea, si Kakak yang waktu itu usia SD udah mulai ketularan suka nonton drama korea. Saat itu saya belum ngefilter apa yang Kakak tonton. Dalam pikiran saya kalau didampingi pasti aman. Egoisnya saya saat itu. Hanya karena saya ngejar momen saya ngorbanin anak terpapar tontonan yang seharusnya belum ia lihat.

Saya pun menyapih diri sendiri untuk tak melihat drama korea setelah melihat perkembangan yang kurang baik karena terpapar budaya asing. Saya benar-benar stop menonton drama korea. Akan tetapi si Kakak sudah kadung jatuh cinta pada budaya Korea melalui K-Pop nya. Lalu mulailah Kakak belajar menulis dan membaca huruf hangeul. Sekarang si Kakak dikit-dikit bisa nonton Drama korea tanpa harus baca subtitle nya.

Kenapa dulu suka banget nonton drama korea? Ada beberapa alasan mengapa saya suka nonton drama korea :

Jumlah episode yang tidak terlalu panjang.
Di Indonesia jumlah episode dalam satu sinetron bakal sampai ratusan. Sementara di drama korea rata-rata sekitar 16 episode. Kalau toh akan berlanjut tentunya ada sequelnya. Tak lantas digeber terus-terusan sehingga penonton bosan.
Para pemain enak dipandang
Bukan berarti semua cantik dan ganteng. Akan tetapi pemain terasa pas dengan usia tokoh yang dimainkan. Tak tampak make up yang terlalu dituakan sehingga terasa aneh saat dilihat. Kemampuan aktingnya pun bagus dan tak dibuat-buat. Nggak kayak di Indonesia kalau pas akting marah pasti melotot seperti bola mata siap menggelundung.
Alur cerita yang jelas
Karena jumlah episode terbatas, alur cerita pun terasa kuat dan tak bertele-tele. Benar-benar bisa merasakan alur saat mencapai klimaks lalu anti klimaks. Tentunya hal itu didukung oleh skenario yang bagus dan pemilihan cerita yang diminati oleh penonton.
Setting yang bagus dan karakter yang kuat
Di drama korea kayaknya selalu aja dapet pemandangan-pemandangan yang bagus meskipun itu sekadar di cafe atau tempat tinggal. Selalu ada yang menarik dan eye catching banget settingnya drama korea. Karakter si tokoh selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Mereka memiliki karakter khas yang tak dimiliki tokoh lain meskipun peran mereka peran kecil.

Sejak saya menyapih diri sendiri, saya termasuk jarang menonton drama korea lagi. Sesekali nonton di saat saya membutuhkan referensi ketika hendak menulis naskah novel bergenre romance. Bisa ya drama korea jadi referensi untuk menulis cerita bernapas panjang?

Apa aja sih yang bisa menjadikan drama korea menjadi referensi saat menulis novel romance?

Tema drama korea sangat beragam. Mulai dari drama rumah tangga, cerita anak sekolah, bahkan sampai drama sejarah begitu apik diolah menjadi tema besar

Penokohan yang kuat. Karakter dari tokoh-tokoh itu selalu berbeda satu dengan lainnya. Bahkan tokoh-tokoh pendamping pun tak ada satupun kemiripannya sehingga mudah dikenali oleh penonton.

Alur cerita kadang tak tertebak. Sering kali plot twist di drama korea bikin gemas para penonton

Gaya bahasa. Di drama korea ini diksi-diksi yang digunakan begitu berwarna. Sering kali apa yang diucapkan oleh tokoh tak terpikirkan oleh para penonton.

Settingnya selalu keren. Dimanapun tempat yang menjadi latar sebuah cerita selalu divisualkan begitu cantik dan detil.

Sudut pandang cerita berganti-ganti sehingga penonton bisa membayangkan seandainya menjadi si tokoh yang ada di dalam drama korea

Pesan moral meskipun ringan pasti ada dalam setiap drama korea yang ditayangkan.

Drama korea banyak adegan-adegan romantis yang minus skinship. Buat saya yang lebih sering menulis novel Islami adegan tanpa sentuhan sangat penting

Itu menurut saya sih. Kalau kalian bagaimana?





Jumat, 14 Oktober 2022

6 Hal Yang Membuat Postingan Jadi Viral
tips membuat postingan jadi viral
cr : pixabay



Dari bulan September lalu banyak banget yang viral di media sosial. Mulai dari Adam Levine & Reza Arap yang selingkuh. Netizen yang menemukan banyak kemiripan di salah satu akun yang diduga adalah akun Alternya Afi Nihaya Faradisa. Lalu seseorang yang membuka aibnya sendiri sebagai selingkuhan orang sampai yang terakhir ini adalah kasusnya Lesty Kejora yang mendapatkan KDRT dari suaminya.

Sekarang ini banyak banget orang yang pengen apa yang ia unggah menjadi viral. Makanya banyak cara yang dilakukan supaya postingannya mendapatkan komen dan like yang tinggi. Mulai dari judul yang clickbait ataupun gambar yang heboh. Dan netizen sepertinya memang menyukai sesuatu yang mengandung S3 marketing meski pada akhirnya kesel sendiri.

Untuk membuat postingan viral ada beberapa hal yang perlu diperhatiikan yaitu :

Kesempatan dan Waktu yang tepat
Setiap orang yang pengen memosting sesuatu mestinya memikirkan saat yang tepat dan kapan kesempatan itu ada. Biasanya orang beraktivitas itu saat selesai liburan. Mereka membutuhkan informasi-informasi teranyar yang bisa mereka dapatkan untuk bahan obrolan di kantor ataupun tempat mereka beraktivitas. Momentum atau kesempatan untuk membagikan hal-hal yang kemungkinan menjadi viral tentunya sesuai dengan konteks postingan misalnya baru saja ada info mengenai Kapolda Jatim yang ditangkap hari ini karena narkoba padahal baru dilantik dua hari

Judul yang menarik
Dengan dukungan judul yang menarik perhatian tentunya akan membuat orang mau klik tautannya. Biasanya judul dan paragraf pertama akan menarik perhatian pembaca. Ditambah lagi kalau isi dari postingan itu provokatif biasanya audiens akan meneruskan membaca postingan itu sampai akhir.

Memiliki emosi
Sebuah postingan yang mengandung emosi seperti gembira, sedih, marah, kecewa biasanya akan menarik perhatian audiens. Pembaca akan ikut hanyut dalam emosi yang dibentuk oleh si penulis. Konten yang memiliki emosi biasanya akan dibagikan oleh sejumlah orang yang memiliki emosi yang sama sehingga akan sampai kepada audiens lebih banyak lagi

Didukung oleh gambar atau video
Gambar atau video akan memberikan ilustrasi visual lebih baik kepada audiens dalam memahami sebuah postingan. Biasanya jika postingan itu sudah menarik perhatian akan mendapatkan lebih banyak lagi saat ada dukungan ilustrasi visual tersebut.

Memiliki manfaat untuk audiens
Konten yang memiliki manfaat misalnya tips & trik, how to, Do it yourself biasanya disukai oleh pembaca. Selain disukai postingan akan sering dibagikan oleh pembaca yang merasa bahwa postingan ini perlu dibaca oleh orang-orang yang membutuhkan informasi yang sama.

Mengandung unsur kepercayaan
Postingan dari orang yang dipercaya memiliki keilmuan yang mumpuni dalam bidangnya biasanya akan mendapatkan perhatian cukup besar dari pembaca. Pengalaman pribadi yang bisa dijadikan referensi pun akan dipercaya oleh pembaca sehingga menaikkan viewers ketika dibagikan oleh orang-orang yang mempercayai hal tersebut.

Kalau kalian gimana-teman-teman, pernah nggak punya postingan yang viral sehingga kalian mendapatkan keuntungan baik material atau immaterial? Cerita di komen ya?

Senin, 03 Oktober 2022

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan: Saatnya Orang tua Mengajari Anak Mengontrol Amarah
mengajari anak mengelola emosi
cr : Pixabay


Tragedi Kanjuruhan masih terbayang di benak kita. Begitu banyak nyawa melayang sia-sia. Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya Kanjuruhan berdarah ini. opini-opini pun berkembang liar tanpa kita tahu kebenarannya.

Banyak yang mengatakan bahwa pendukung Arema tak bisa menerima kekalahan mereka dari Persebaya Surabaya. Namun saya membaca sebuah artikel ini bukan perkara puas atau tidak puas terhadap hasil pertandingan. Ini juga bukan perkara tawuran antar pendukung karena pendukung Persebaya pun tak diizinkan masuk ke dalam stadion. Semua yang berada di stadion adalah pendukung Arema Malang.

Lalu salahnya dimana?
Tak ada seorang pun yang bisa memastikan. Menurut versi yang saya baca setelah pertandingan tim Persebaya langsung menuju ruang ganti. Tak ada sedikit pun selebrasi. Tim Persebaya hanya lima menit berada di ruang ganti lantas digiring ke kendaraan taktis yang sudah dipersiapkan keamanan untuk mengevakuasi tim Persebaya jika ada hal-hal yang tak diinginkan. Kalau membaca sampai disitu kelihatannya aman-aman saja kan?

Awal mula terjadinya kerusuhan versi yang saya baca adalah salah seorang pendukung turun ke lapangan memberikan semangat pada tim Arema yang telah mengalami kekalahan. Tak lama kemudian beberapa pendukung pun ikut turun. Pihak keamanan yang tak menginginkan hal-hal buruk terjadi pun menghalau para pendukung untuk turun. Namun halauan dari pihak keamanan tak menyurutkan langkah. Malahan semakin banyak pendukung Arema turun ke lapangan.

Entah siapa yang mulai kondisi jadi represif. Pihak keamanan pun berseteru dengan pendukung Arema. Makin banyaklah pendukung Arema yang turun mengakibatkan pihak keamanan yang jumlahnya tak seberapa kewalahan. Mereka pun menembakkan gas air mata ke arah pendukung. Sayangnya bukan ke arah yang berada di lapangan. Pihak keamanan juga menembakkan gas air mata ke arah penonton yang berada di tribun.

Tentu saja kondisi jadi chaos. Penonton berusaha menyelamatkan diri, namun banyak yang terinjak-injak karenanya. Setelah itu kondisi sama sekali tak bisa dikendalikan dan terjadilah tragedi kemanusiaan ini.

Sebagai seorang ibu dari anak penggila bola hal-hal seperti ini benar-benar meresahkan. Sejak lama saya mengkhawatirkan si Adek kalau dia ingin nonton bola secara langsung di stadion. Untungnya Adek relatif mudah untuk diberikan nasehat. Sehingga ia memilih nonton streaming di media sosial.

Memang yang namanya amarah jika tak bisa dikontrol mengakibatkan banyak kerugian bagi siapapun. Amarah itu merusak hati dan pikiran. Sebagai ibu saya pun berusaha mengajak anak untuk bisa mengontrol kemarahan dimanapun dan kapanpun.

Bisa nggak sih ngajak anak remaja untuk mengontrol amarah sementara ia sudah memiliki kekuatan sendiri?
Bisa bangetlah. Ada beberapa strategi yang digunakan untuk mengontrol amarah anak-anak terutama yang sudah remaja dan menginjak dewasa muda.
  • Anak merasa tak nyaman saat dirinya marah. Sebagai orang tua kita harus mengerti saat dirinya merasa tak berada dalam kontrol dirinya. Tenangkan dirinya karena kemarahan itu membuatnya tertekan. Dan tentunya tenangkan diri kita sebagai orang tua saat menghadapi kemarahan anak. Jangan sampai kemarahan anak kita balas dengan kemarahan yang lain.
  • Usahakan berada di dekatnya saat anak marah. Jangan biarkan anak sendirian dalam jangka waktu yang lama saat berada dalam kemarahan. Tak perlu mengintervensi, cukup berada di dekatnya untuk mengawasi resiko apakah ia menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri karena terlampau marah.
  • Tak perlu mengajak diskusi saat anak marah. Anak akan mudah menyerang karena menerima input saat ia mengalami kemarahan. Biarkan ia merasa tenang terlebih dahulu sebelum kita ajak berkomunikasi.
  • Cobalah untuk berempati di segala situasi yang ia alami. Tak perlu mencari alasan untuk berargumen dengan anak. Beri waktu dan tenangkan diri kita juga terlebih dahulu. Kalau perlu katakan sekali saja bahwa kita mengerti kalau dia sedang marah.
  • Jika sudah tenang tak apa anak diajak bicara. Jadikanlah komunikasi ini tentang mereka. Bukan saatnya kita memberikan nasehat. Terkadang ada anak yang sulit berbicara langsung. Ia harus melalui media tertentu misalnya melalui email atau WA untuk berbicara. Tanyakan keadaannya, apa yang membuatnya marah, apakah ia tersakiti, ataupun bagaimana menurutnya cara menyelesaikan masalah tersebut.
  • Memperbaiki situasi bersama. Orang tua terkadang perlu untuk mengalah membuka keran komunikasi dengan anak terlebih dahulu. Mendengarkan anak bicara, menerima masukan, dan bersama-sama mencari win win solution. Orang tua perlu membangun kepercayaan anak. Jika anak sudah memiliki kepercayaan pada orang tua pintu untuk kedekatan antara orang tua dan anak akan semakin terbuka.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Berikan teladan yang baik untuk anak-anak kita supaya terbentuk karakter mulia anak yang sesungguhnya.

Minggu, 18 September 2022

Pengenalan Sains dan Keragaman Budaya (Multikultural) Melalui Cooking Demo di Yogyakarta Independent School
YIS sekolah internasional di Yogyakarta

Assalamualaikum temans,
Dulu, saat Kakak berusia tiga tahun kami pernah menitipkan anak di sebuah sekolah sekaligus penitipan anak. Bayangan saya waktu itu sangat bagus baginya mengenal teman-teman yang berbeda-beda baik dari ras, suku dan agama. Namun sayangnya waktu itu pengajar mengajarkan doa-doa tak menurut kepercayaan masing-masing. sehingga si Kakak hafal doa agama lain dan menerapkannya di rumah.

Karena saya tak sepakat dengan pengajaran tersebut akhirnya saya pun memindahkannya di sebuah sekolah yang berbasis agama. Usia tiga tahun masuk dalam usia golden age. Apapun bakal diserap olehnya.

Hal-hal yang terkait dengan perbedaan saya mengajarkannya di rumah. Saya membeli beberapa buku bergambar yang saya pilih sebagai alat pembelajaran. Selain itu dalam pertemanan saya memiliki sahabat yang berbeda ras, suku dan agama. Saya sering mengajak anak-anak mengunjungi sahabat saya sehingga dari kecil anak-anak pun terbiasa bagaimana mereka bertoleransi tanpa harus mencampuradukkan perbedaan.

Mengunjungi Yogyakarta Independent School.

Sekolah IB di Yogyakarta
Hari Kamis lalu saya datang ke sebuah sekolah internasional di Yogyakarta. Setiap kali datang ke sekolah ini rasanya adem. Begitu masuk ke dalam gerbang utama sebuah danau buatan menjadi pemandangan saya. Tak ketinggalan pepohonan yang rimbun tertata rapi di areal sekolah tersebut. Kalau kata saya sih, sekolah rasa resort. Udah berasa refreshing tiap kali datang ke sekolah ini.

Masuk ke area halaman joglo yang biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan bendera dari berbagai negara berbaris rapi. Mungkin lebih dari lima belas bendera negara yang berbeda berkibar di sana. Sepertinya ini menunjukkan bahwa siswa sekolah internasional ini berasal dari negara-negara tersebut. Bendera Indonesia terlihat menonjol. Ia terkibar dalam tiang yang tertinggi. Saya rasa ini sebuah attitude yang bagus. Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Saya rasa setiap kali berbicara tentang sekolah IB di Yogyakarta, masyarakat pun sudah tahu sekolah yang dimaksud. Di mana lagi ada sekolah yang memiliki area begitu luas dan bisa memandang Gunung Merapi di kejauhan saat cuaca cerah kalau bukan Yogyakarta Independent School.

Di sekolah ini saya melihat langsung pembelajaran Primmary Years Programme terutama untuk grade 3-6. Kebayang nggak sih teman-teman bagaimana Yogyakarta Independent School (YIS) memberikan pemahaman tentang sains bagi anak-anak?

Awalnya saya kira ada praktikum di lab atau apa gitu. Kira-kira apa ya yang dilakukan pendidik di sana untuk mengenalkan sains pada anak-anak?

Sains dalam keragaman budaya di Yogyakarta Independent School

Meski sudah melakukan pertemuan tatap muka 100% YIS tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemakaian masker tetap digunakan oleh pengajar dan anak-anak. Fasilitas cuci tangan dengan sabun pun ada di sana. Tak kurang-kurangnya pengajar mengingatkan pada anak-anak untuk mencuci tangan. Sama sekali masker tak dilepas kecuali pada saat anak-anak makan, minum atau kegiatan luar ruang. Itu pun jika benar-benar memerlukan banyak udara yang dihirup lari-larian atau bermain bola.

Hari Kamis, 15 September 2022 anak-anak kelas 3-6 Yogyakarta Independent School belajar tentang sains. Mengenalkan anak-anak tentang sensorik pada tubuh manusia. Mereka belajar tentang indra penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan (sentuhan) serta indra perasa. Bagaimana sekolah yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate ini mengenalkan kelima indra itu dipadukan dengan pembelajaran sains untuk anak-anak klas 3-4 dan multikulturalisme (keanekaragaman budaya) untuk anak-anak klas 5-6?

Poori Bhaji

Cooking demo. Tadinya saya belum ‘ngeh’ bagaimana sains dihubungkan dengan memasak. Namanya saya produk generasi X dalam pikiran saya sains ya laboratorium beserta gelas-gelas ukurnya. Namun saat ngobrol dengan pihak sekolah mengenai pembelajaran menghargai keberagaman itu saya baru paham bahwa pembelajaran di YIS ini memang disesuaikan dengan kondisi anak-anak yang berasal dari berbagai kebudayaan di dunia.

Saya jadi ikutan excited. Ibu Lata Duseja, wali murid dari Prisha salah satu siswa di Yogyakarta Independent School ini menjadi narasumber tentang keberagaman budaya yang tertuang dalam makanan India. Menurut Ibu Lata Duseja orang-orang India kebanyakan suka dengan sayur-sayuran karena ada larangan makan daging sapi. makanya di India banyak sekali makanan yang berbahan baku sayuran. Seperti hari Kamis lalu. Ibu Lata Duseja mengajak anak-anak dan para pendidik untuk memasak Poori Bhaji.

Poori Bhaji merupakan kuliner India yang biasanya disajikan untuk sarapan. Roti goreng yang disajikan dengan kentang yang dimasak dengan sayur lainnya. Kentang dan sayur lain yang dimasak dengan rempah-rempah khas India benar-benar menggoda indra penciuman kami yang berada di area sekolah.

Anak-anak begitu excited mengikuti tahap demi tahap Ibu Lata Duseja mengajak mereka memasak. Setelah mengolah kentang dan sayuran anak-anak diajak untuk menggiling bahan roti sampai tipis dan bulat.

YIS

Tak hanya anak-anak. Para pengajar pun mencoba menggiling roti hingga tipis. Pembelajaran yang begitu menyenangkan. Bahkan anak-anak yang tak mau pun tak dipaksa untuk mencoba melakukan yang tak ingin mereka lakukan.

sekolah international di Yogyakarta

“I’m so hungry.”
Teriak beberapa anak membaui masakan yang belum selesai untuk disajikan. Beberapa anak berusaha mendekat ingin melihat lebih dekat lagi. Saat masakan semua telah selesai. Anak-anak pun bergiliran mengambil roti dengan tertib dan makan bersama.

Saya pun ikut mencicipi Poori Bhaji. Rasanya seperti kare, namun ada beberapa rempah yang saya nggak familiar rasanya. Saya pribadi suka dengan roti goreng yang hampir mirip dengan rasa tortilla. Enggak yang crunchy, tapi tetap garing dan tak menyerap minyak.

Beberapa anak makan Poori Bhaji ini sampai tambah tiga kali. Bahkan ada yang makan roti gorengnya sampai 5 buah. Menyenangkan sekali anak-anak ini.

Sekilas Yogyakarta Independent School

Saya selalu terkesan setiap kali mengikuti kegiatan di sekolah internasional ini. Di tahun 2020 saya begitu terkesan dengan sopan santun anak-anak di sekolah ini. Kemarin saya melihat bagaimana seorang pengajar menjadi seorang teman bagi siswa di Primary Years Programme. Saat seorang siswa ingin bicara dengan pendidik, beliau pun berjongkok, supaya sejajar dengan anak didik. Berbicara dengan pelan dan banyak tersenyum.


Apa yang saya lihat itu sesuai dengan kurikulum yang dipakai oleh Yogyakarta Independent School. Sekolah serasa bermain ini menggunakan Kurikulum International Baccalaureate yang berasal dari Swiss. Kurikulum ini ditujukan untuk anak dengan usia 3-18 tahun. Kurikulum ini diterapkan untuk pre-school sampai high school. Program IB yang ditawarkan oleh YIS adalah:
  • IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun (setara TK dan SD)
  • IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-14 tahun (setara SMP)
  • IB Diploma Programme (DP) untuk usia 15-18 tahun (setara SMA)
Kelebihan dari kurikulum ini adalah mengeksplorasi kemampuan anak di berbagai bidang. Kurikulum ini mendorong siswanya untuk berwawasan global, kreatif, mengembangkan kemampuan emosi, intelektual dan sosial. Mereka juga diharapkan berkontribusi positif terhadap lingkungan dan budayanya. Diharapkan anak-anak makin berkembang minat dan bakatnya saat berada di YIS.

Ada empat alasan lain mengapa orang tua yang berada di Yogya perlu mempertimbangkan YIS sebagai sekolah untuk pembelajaran anak-anak di luar kurikulum International Baccalaureate yang dipakai oleh sekolah-sekolah di dunia.
  1. Ada 6,5 Hektar area sekolah yang bisa dijadikan laboratorium alam bagi anak-anak. Luasnya tempat menjadikan anak merdeka dalam bereksplorasi.
  2. Lingkungan belajar yang menarik dan aman tentunya akan mempermudah siswa dalam pembelajaran. Selain itu orang tua pun tak lagi khawatir jika anak-anak melakukan atau mendapatkan sesuatu yang buruk di sekolah
  3. Biaya sekolah yang terjangkau. Untuk fasilitas-fasilitas sekolah yang disediakan dan seluruh pembelajarannya saya rasa masih masuk akal dibandingkan dengan sekolah-sekolah internasional lain.
  4. Masuk ke universitas-universitas dunia. Hal ini dikarenakan kurikulum yang dipakai sesuai dengan pembelajaran sekolah-sekolah terbaik di dunia sehingga alumni Yogyakarta Independent School lebih mudah mendapatkan kesempatan itu.
Sekolah ini emang reccomended banget. Buat teman-teman yang menginginkan putra putri bersekolah di sekolah internasional langsung aja ke kampusnya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

YOGYAKARTA INDEPENDENT SCHOOL (YIS)
Jl. Tegal Mlati No. 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284, Indonesia 
Telp: (0274) 5305147 | WhatsApp: +628112632442

Sabtu, 03 September 2022

Kebab Isi Telur dengan Kraft Quick Melt
Camilan rumahan menggunakan keju leleh



Assalamualaikum temans
Buat saya kata September Ceria memang memiliki makna. Di bulan September ini akhirnya luka pasca operasi Tumor Mamae Sinistra (Tumor Payudara Sebelah Kiri) sudah menutup semuanya. Pengobatan pun dinyatakan selesai. Hal ini seperti memberi harapan baru untuk kembali beraktivitas seperti biasa.

September ini pun saya harus terbiasa untuk melepas Kakak kos. Meski kuliahnya hanya di Jogja, yang bisa saya tempuh kurang dari satu jam, namun karena dua tahun ini sudah terbiasa 24 jam barengan barengan jadi terasa berat rasanya. Apalagi saat saya sakit saya memang totally tergantung padanya.

Kakak, Kuliah dan Kos

Sekarang sudah mulai terbiasa memelihara rindu. Saat ia pulang rasanya seperti berpuluh tahun lalu saat pujaan hati datang berkunjung. Berbunga-bunga mendengar suara motornya masuk ke garasi. Menyambutnya di depan pintu meskipun yang ia bawa adalah baju kotor. Menyiapkan telinga saat ia riuh bercerita dengan seluruh kegiatan di kampusnya.

Senang mendengarnya bercerita. Anak yang dulu introvert parah ini sekarang sedang berusaha membuka diri. Perkuliahan, aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa serta pertemanan yang lebih luas membuatnya makin bersemangat mengeksplorasi kemampuan dirinya.

Tak ketinggalan cerita-cerita seputar anak kos yang kudu ngirit uang bulanan supaya bisa ‘selamat’ sampai akhir bulan. Sarapan sekadar minum susu, makan siang yang dirapel dengan makan malam. Atau jika pengen banget makan makanan yang harganya lumayan berbunyi maka ia akan membagi lauk itu dalam beberapa kali makan.

Setiap kali ia hendak pulang ke rumah saya menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk dihidangkan di meja makan. Meskipun menggunakan apa yang sudah tersedia di kulkas. Namun selalu berusaha memahat kenangan di lidah supaya ia selalu merasa kangen dengan masakan ibunya.

Terkadang ia request makanan atau lauk jika ia pulang. Tentunya akan saya usahakan. Biasanya kami akan memasak bersama. Sambil bercerita yang muternya kayak sampai ujung dunia. Dan tentunya menerbitkan tawa.

Beberapa kali saat ia pulang kami juga membuat camilan. Biasanya sih bahan-bahannya yang ada di dapur aja. Kami menghindari keluar rumah kalau sudah punya rencana membuat sesuatu. Biasanya kalau Kakak dan saya keluar rumah ujung-ujungnya terdampar di sebuah tempat makan atau ngemall. Balik-balik sudah nggak ingat kalau mau bebikin.

Tempo hari saat saya iseng-iseng beli tortila. Saat itu saya nggak kepikir mau bikin apa. Karena saya berkunjung ke teman yang jualan frozen food. Nggak enak kalau nggak belanja di sana. Melihat tortila dengan jumlah tak banyak dan harga yang murah meriah membuat saya pun membawanya ke rumah.

Membuat camilan dengan bahan yang tersedia di rumah

Saat Kakak pulang akhir pekan lalu ia mengatakan jika ingin membeli kebab di tempat langganan kami. Saya jadi teringat kalau punya tortila di rumah. Membuka kulkas ternyata ada bahan-bahan sederhana untuk membuat kebab. Nggak papa isinya telur aja. Nanti jika ditambah dengan keju Kraft Melt tentunya akan jadi hidangan istimewa.

Si Kakak yang jiwa ngiritnya sudah mirip sama saya pun girang menemukan tortila di rumah. Ia pun segera menyiapkan bahan-bahannya. Lantas kami pun mengeksekusi bahan-bahan yang telah tersedia.

Resep Kebab isi telur

Bahan-bahan :
Kulit tortila

Isian :
Telur dadar di potong pendek
Selada diiris sedang
Bawang bombay diiris tipis
Tomat diiris tipis-tipis
Keju Kraft Quick Melt diparut

Saus :
Saus tomat
Saus sambal
Mayonaise

Kebab isi telur dengan Kraft Quick Melt



Cara membuat :

kebab dengan isian Kraft Quick Melt


  • Ambil selembar tortila. Tata di atasnya dengan telur dadare, selada, tomat serta bawang bombay yang telah diiris tipis. Setelah itu tambahkan saus tomat, saus sambal, dan mayonaise. Tak ketinggalan taburi dengan parutan Keju Kraft Quick Melt. Gulung tortila perlahan, jangan sampai tortila retak. Sisihkan.
  • Panaskan wajan dengan sedikit minyak. Goreng kebab dengan api kecil. Bolak balik sehingga warnanya kuning kecoklatan secara merata. Tak perlu waktu lama karena tortila mudah matang.
  • Hidangkan.

Mudahkan? Si Kakak pun hepi banget. Apalagi melihat lelehan Keju Kraft Quick Melt dari dalam kebab. Siang itu pun kami nggak makan nasi. Kekenyangan makan kebab isi telur dengan lelehan Kraft Quick Melt.

Sebenarnya tak hanya kebab isi telur yang kami buat. kami juga membuat Kebab isi pisang coklat plus lumeran Kraft Quick Melt di dalamnya. Sayangnya saya tak sempat memotret penampakannya. Si Kakak sudah nggak sabar memindahkannya ke dalam perut.


Mengapa memilih Kraft Quick Melt?


Keju Leleh dari Kraft



Sejak lama kami selalu memilih Kraft sebagai keju pilihan kami. Ditambah lagi dengan adanya varian Kraft Quick Melt. Meski harga lebih tinggi dibandingkan merk lain, namun lidah kami cocok dengan Keju Kraft. Rasanya pas, tak perlu ditambahkan garam saat menggunakannya di dalam olahan makanan gurih maupun manis.

Keju ini merupakan keju yang lunak, sehingga saat dipanaskan bisa meleleh dengan mudah. Cukup tiga menit maka keju ini akan langsung menggoda lidah. Digunakan sebagai toping pun akan terlihat cantik karena lelehannya tak terlalu encer maupun kental. Serba pas.

Kraft Quick Melt bisa digunakan untuk masakan gurih atau manis. Rasanya nggak bikin eneg. Pekan ini kami akan membuat puding roti. Kami akan mencoba membuat camilan ini dengan teknik memanggang Au Bien Marie. Kira-kira bakal selezat apa ya nanti?

O ya, biasanya ibu-ibu bingung nih mau masak apa di akhir pekan. Coba deh berkunjung ke bundakraft.com untuk nyari-nyari inspirasi. Jangan lupa cus eksekusi ya kalau sudah nemu resep yang cocok?

Rabu, 06 Juli 2022

Drama Operasi Tumor Payudara (2)
operasi tumor payudara sebelah kiri



Udah baca Drama Operasi Tumor Payudara yang pertama? Kalau belum, langsung klik DISINI ya?

Sekitar jam 22.00 perawat masuk ke dalam kamar. 
"Bu, puasa mulai jam dua belas malam ya, Bu. Sekarang makan aja sebanyak-banyaknya. Ibu besok puasa bisa sampai jam enam sore lho."

Baiklah ... Saya pun sahur di tengah malam dengan hasil kulineran si Kakak saat itu. 



Pagi hari sekitar jam enam sudah harus berganti dengan pakaian khusus untuk operasi. Pakaian yang nggak ada kancingnya itu lho, yang dipakainya pun dibalik. Pengalaman dua tahun lalu, pasien operasi pengangkatan tumor payudara hanya diizinkan memakai celana dalam selain pakaian operasi.

Setelah mandi saya pun mengambil pakaian dalam untuk ganti. Entahlah ... kudu ketawa atau ngomel sama si Kakak.

“Kak, yang dibawa kok CD yang bolong semua?”
“Kan Bunda nggak bilang kudu bawa CD yang mana.”
“Kalau operasi kan dibuka pakaian operasinya. Ya gimana kalau itu dokter sama perawat lihat daleman Bunda?”
“Kan nggak bilang yang mana to? Kupikir ya yang paling sering Bunda pakai aja.”

Haduhhh ...
Langsung saya WA ayahnya untuk membawakan dalaman yang masih lumayan bagus. Untung beliau baru mau berangkat sehingga terselamatkanlah saya dari daleman bolong. Sekitar jam 6.15 perawat masuk untuk memasang infus di tangan kanan saya. Sambil ngobrol dan bercanda mbak perawat.

suasana di rumah sakit

Seorang laki-laki memakai baju abu-abu tiba-tiba masuk ke dalam kamar rawat inap saya. Dengan mata yang minus 3,5 saya nggak begitu jelas melihat siapa yang masuk ke dalam kamar tiba-tiba. Posisi saya tiduran pula. Bayangan saya adalah rohaniawan yang mau ngedoain kayak di rumah sakit di Muntiilan, kota kecil saya. Saya bingung nyari jilbab, sementara mbak perawat yang masih merapikan pemasangan jarum infus di tangan saya menatap heran.

“Assalamualaikum,” suara laki-laki itu.

Sedetik saya mengenali suara itu langsung pecah tawa saya. Saya nggak ngenalin jaket abu-abu yang dipakai oleh si Ayah.

“Ealah Bu Irfa, belum di anestesi aja sudah nggak inget suaminya,” celetuk mbak perawat sambil terkekeh melihat reaksi saya. “Saya yang belum pernah lihat suaminya aja langsung paham itu suami Bu Irfa lho.”

Mbak perawat masih terkekeh saat keluar kamar. Sampai ditanya oleh perawat yang di luar. Tak berapa lama dokter Welman masuk. Beliau menandai mana yang akan di operasi.

Proses Operasi

Sekitar jam 9.55 saya mulai dibawa ke luar kamar rawat inap. Si Kakak mencandai saya.

“Aku tuh pengen tahu. Kalau Bunda pas nge-fly ngapain ya? Kan ada tuh yang nyanyi, ada juga yang curhat. Kalau bunda kira-kira perawat di ruang operasi diajak julid nggak ya?”

Jangan sampai ah...
Saya ingat waktu operasi dua tahun lalu yang saya pikirkan adalah waktu shalat karena mikir kalau operasinya lama. Dan begitu sadar saya langsung minta shalat. Kali ini begitu masuk ruang operasi saya berdzikir dalam hati.

Persiapan di ruang operasi lebih lama dari operasi yang lalu karena menunggu dokter Welman yang sedang mengoperasi pasien lain. Di tinggal sendirian di ruang operasi dengan alat yang bergelantungan begitu tetep aja bikin ati ciut. Belum lagi kondisi ruangan yang dingin banget sampai bikin badan menggigil. Tetapi saya tetap berkomunikasi dengan perawat untuk mengurangi rasa takut. Kalau dulu saya benar-benar memejamkan mata mulai masuk ke ruang operasi. Kali ini saya baru memejamkan mata ketika saya mulai dianestesi.

“Bu, operasinya sudah selesai,” lamat-lamat suara perawat masuk ke telinga saya. Lampu di atas saya sudah dipadamkan. Beberapa alat sudah di tutup dan saya merasakan perih di dada kiri. Tanpa sadar saya mengucapkan dzikir berkali-kali. Oleh perawat saya dibiarkan untuk berdzikir. Dzikir saya berhenti ketika sudah nggak nge-fly lagi.

“Ibu sudah sadar sepenuhnya ya? Proses operasi hanya tiga puluh menit, Bu. Nggak ada penyulitnya. Alhamdulillah.”
Saya tersenyum.
“Sebentar lagi Ibu pindah ke ruang perawatan.”

Saya di pindah ke sebuah ruangan. Saat menengok ke samping ada sosok yang terbaring di tempat tidur juga. Ah ... sesama pasien ini.
Tak berapa lama saya dibawa keluar. Saya pun dipindahkan ke tempat tidur yang membawa saya ke ruang perawatan. Si Ayah ternyata menunggu saya di depan ruang operasi. Melihat saya sudah sadar beliay tersenyum dan menggenggam tangan saya.

Pasca Operasi

Efek obat bius masih ada sih. Saya ngantuknya luar biasa. Praktis pasca operasi saya hanya melek untuk shalat dan membalas beberapa WA yang masuk. Sempat juga selfi sebentar, setelah itu tidur lagi. 

operasi tumor payudara


Bakda Ashar perawat masuk untuk mengukur tensi darah dan menyuntikkan antibiotik. Mereka menanyakan hal yang sama.

“Mual atau ingin muntah nggak, Bu?”
“Enggak.”
“Pusing?”
“Enggak juga.”
“Lemas?”
“Enggak juga?”
“Ada keluhan lain, Bu?”
“Laper...”

Perawat tentu aja ketawa. Saya kan memang harus puasa mulai jam 12 malam sampai dengan 6 jam pasca operasi. Selesai operasi jam 11 tentu saja jam 17.00 saya baru boleh minum seteguk seteguk. Baru 30 menit kemudian saya baru diperbolehkan untuk makan, itu pun pelan-pelan.

“Ibu kan tadi di bius total. Kalau bius total kan seluruh organ dalam juga di lemahkan. Makanya harus ada jeda 6 jam untuk memulihkan organ dalam, Bu,” kata mbak perawat yang terakhir datang bakda Ashar itu.

Ketika masanya boleh makan saya benar-benar menikmati. Orang bilang masakan paling nggak enak itu masakan rumah sakit. Kalau saya kok ngerasa enak-enak aja tuh. Semua menu yang dihidangkan oleh rumah sakit saya santap sampai habis.

“Yah, minta nambah sayur boleh nggak ya? Masih laper.”
Si Ayah geleng-geleng kepala aja. Pasiennya kemaruk.

Esok harinya si Ayah berangkat kerja dari RS. Si Kakak dan Adek dateng sebelum si ayah berangkat. Dokter Welman visitasi sekitar jam 06.30.

“Kemarin yang kami angkat adalah bekas air susu yang sudah menjadi nanah, Bu. Kenapa itu perlu diangkat? Yang kami khawatirkan jika terjadi perlengketan dan merusak jaringan sehat. Itu yang membahayakan karena bisa jebol keluar. Sekalian kantong susunya kami ambil, Bu. Sudah tidak berencana untuk hamil lagi, kan?”

Saya ketawa aja. Ya kali umur segini mau hamil lagi.
“Boleh pulang hari ini kan, dok?” tanya saya.
“Boleh.”
Hepi banget. iyalaahhh ...

Kakak dan Adek pun saya minta untuk packing. Infus dilepas sekitar jam 09,30 setelah seperangkat obat antibiotik dimasukkan ke dalam tubuh saya. Karena perban yang digunakan adalah perban plastik, saya pun bisa mandi sesuka hati.

Sekitar jam 12.30 administrasi telah selesai. Seorang petugas masuk ke dalam kamar sambil membawa bill yang harus diurus. Si Kakak lagi keluar karena membeli makanan.

“Ya udah deh, biar saya aja mbak,” kata saya.
“Ibu pasiennya kan?” si mbak petugas nanya.
“Iya mbak.”
“Biasanya kalau pasien dilarang kemana-mana dulu, Bu. Takut kenapa-napa.”

Hihihi ... Lupa euy kalau lagi jadi pasien. Akhirnya Adek yang mengurus administrasinya. Tak berapa lama Adek dateng barengan dengan Kakak.

Setelah shalat Dhuhur, kami pun pulang. Saat merasa kamar sudah bersih, saya pun ruang administrasi bangsal menyerahkan sedikit makanan buat yang ada di sana.

“Lho, Bu. Nggak usah.”
“Nggak papa. Buat semuanya kok.”

Lalu saya dan anak-anak pun melangkah pergi.

Wait ...
Kayaknya ada yang ngganjel sih. Tapi apa ya?
Saya masih mengingat-ingat apa yang salah saat menunggu taksi online. Sampai taksi online datang menjemput saya masih belum nemu apa yang ngganjel. 

Sampai 1 km dari RS. Saya memeriksa tas saya. Menemukan nota pembayaran yang masih rangkap dua.
“Lah ... kok nggak ada surat kontrolnya?”

Oalah ...
Saya lupa memberikan salah satu slip nota pembayaran ke administrasi bangsal. Biasanya saat memberikan nota itu maka pasien pun akan diberikan surat jalan untuk kontrol.

“Mas, bisa nggak kembali ke RS. Ada yang kelupaan.”
“Baik, Bu. Nggak papa.”

Untung si mas sopir baik hati. Tanpa nggrundel tetap melayani sepenuh hati. Saya kembali ke bangsal. Mbak perawat di bangsal mengenali saya.

“Mbak, maaf, saking senengnya pulang sampai lali nyerahin ini lho.”
“Lha iya, Bu Irfa kok nggenjrit mawon. Tadi ya podo ngomong, ’Lho itu lak Bu Irfa to? Itu kan pasien to, kok jalannya sudah gagah gitu?”

Saya ngekek. Selesai urusan nota dan surat kontrol saya pun benar-benar pulang ke rumah.

Operasi kali ini memang lebih ringan dibanding operasi dua tahun lalu menurut saya. Kalau dulu lukanya cukup besar sehingga menghambat saya mengurus diri sendiri, bahkan jalan pun harus sungguh berhati-hati karena gesekan lukanya terasa. Tumor payudara di kanan yang cenderung ke arah ketiak membawa pengaruh pada tangan kanan yang jadi lemas. Bahkan sampai seminggu saya baru bisa mengangkat sendok. Saya tak bisa mengangkat beban yang berat seperti gayung yang berisikan air penuh untuk sementara waktu karena terasa nyeri di lukanya saat itu.

Namun operasi kali ini berbeda. Saya nggak begitu merasakan perih ataupun gesekan di lukanya. Entah karena lukanya yang lebih kecil, atau karena tumor payudara kiri yang letaknya ada di belakang puting jadi nggak berpengaruh dengan syaraf atau otot di tangan. Secara fisik saya merasakan baik-baik saja. Sementara secara psikis sempat merasakan perubahan namun tak lama. Kalau dulu saya merasakan berminggu-minggu perasaan tak nyaman dan insecure. Sementara kali ini cukup sehari dua hari merasakan baper setelah itu enggak lagi. Sudah kembali seperti semula.

Tentang operasi tumor payudara pertama dan perasaan insecure saya bisa dibaca DISINI
 
Dramanya sudah usai. Meski saat menuliskan ini saya jahitan belum diambil namun saya sudah mulai melakukan berbagai aktivitas. Kalau nuruti karep ya sudah motoran kemana-mana :)