5 Alasan Mengapa Penulis Buku Perlu Ngeblog - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Kamis, 24 November 2022

5 Alasan Mengapa Penulis Buku Perlu Ngeblog

Penulis buku perlu memiliki blog


Assalamualaikum temans.
Tahun ini rasanya banyak waktu saya tersita untuk berurusan dengan penulisan naskah buku. Hal ini membuat saya agak keteter menulis blog. Ada beberapa waktu saya skip ngeblog karena deadline menulis naskah novel rapet banget. Hal ini membuat blog saya sepi dari traffic pembaca.

Lalu saat Gandjel Rel, Komunitas Blogger Semarang yang saya ikuti membuat aktivitas one week one post, saya pun langsung ikutan. Kali ini saya berusaha meluangkan waktu untuk menulis artikel sesuai dengan tema supaya nggak nunggak posting. Nggak ada hukumannya sih. Tapi lebih pada tanggung jawab dan konsekuensi jika saya sudah menyanggupi sesuatu maka saya harus melakukannya tanpa ada alasan apapun. Apalagi waktu seminggu menurut saya ya sudah lebih dari cukup untuk mencari ide dan menuliskan satu artikel minimal 300 kata.

Alasan Penulis Buku Perlu Ngeblog

Ada beberapa alasan yang membuat saya berusaha mengikuti one week one post ini.

Memperlancar kepenulisan
Menulis novel memang beda dengan menulis artikel di blog. Kalau menulis novel banyak metafora bahkan kadang hiperbolik. Sementara menulis artikel adalah memberikan informasi pada pembaca dengan bahasa yang lugas dan jelas supaya pembaca paham apa yang dimaksud oleh penulis. Akan tetapi tujuan menulis sama. Memperkaya diksi dan memperlancar penulis untuk mempraktekkan apa yang dimiliki dalam kepenulisan

Melepas writer’s block
Banyak penulis yang bilang bahwa writer’s block itu nggak ada. Semacam males doang dan alasan supaya penulis nggak perlu susah-susah berusaha kembali menulis. Buat saya, menulis blog di sela-sela menulis novel itu semacam refreshing saat sudah merasa kehabisan imajinasi. Pokoknya asal nulis dan ninggalin rutinitas menulis dengan diksi-diksi indah.

Etalase karya
Di blog, saya bisa mempromosikan karya-karya yang sudah saya tuliskan. Saya juga bisa bercerita tentang behind the story dari sebuah novel yang saya tuliskan. Di blog saya, calon pembaca buku bisa mendapatkan gambaran karya-karya saya lebih dari sekadar blurb di cover belakang buku.

Personal Branding
Di setiap buku selalu ada profil penulis. Jika saya menuliskan profil penulis, semua media sosial yang saya miliki akan saya cantumkan. Mulai dari akun instagram, facebook, twitter, tiktok, dan tak ketinggalan alamat blog selalu saya cantumkan. Pembaca bisa melihat gambaran lengkap saya dari semua media sosial dan web yang saya punya. Dari berbagai tulisan dan gaya bahasa yang saya pakai, pembaca bisa mengenal gambaran seperti apa penulis yang punya nama Irfa Hudaya ini.

Sumber pendapatan lain
Nggak ada salahnya kan, kalau penulis buku memiliki sumber pendapatan lain melalui blog yang dimiliki? Jika konsisten dalam menulis blog tentunya banyak klien maupun agency yang mempercayakan produknya untuk direview. Walaupun sekarang banyak banget blogger di penjuru nusantara ini. tentu saja masih tetap ada celah dimana kita mendapatkan sumber pendapatan dari blog maupun media sosial yang dimiliki.

Tahun ini saya masih akan berkutat dengan naskah buku. Salah seorang relasi yang berprofesi sebagai pendidik sekaligus psikolog anak akan mengajak bekerja sama. Selain itu penerbit yang akan menerbitkan ulang The Beloved Aisyah yang nantinya akan berganti judul menjadi Aisyah, Sirah Kasih Istri Tercinta Rasulullah sudah meminta saya menulis novel biografi wanita pejuang Islam berikutnya.

Akan tetapi jika aktivitas one week one post ini akan dilaksanakan lagi, saya bakal ngacung pertama kali. Kapan lagi nulis postingan tanpa repot mikirin tema karena udah ditentukan. Itu kalau saya sih. Kalian gimana? masih terus kan?

Tidak ada komentar:

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih