Januari 2018 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Rabu, 31 Januari 2018

Laptop yang mendukung kebutuhan keluarga


Menjadi seorang ibu dengan dua anak ABG di rumah itu rasanya legit banget. Udah nggak ngurusin popok, makan, mandi, dan segala urusan pribadi sudah dikerjakan sendiri. Kesabaran tingkat dewa pun sudah bisa turunkan karena tingkah polahnya sudah terkontrol seiring dengan semakin dewasanya pemikiran anak-anak. 

Peran di rumah pun sudah berpindah menjadi sahabat. Selalu menyediakan telinga disaat ingin mmbuang keluh. Menyediakan kelapangan hati saat kesah diungkapkan. Apalagi jika berkaitan dengan peran saya yang terkadang masih terlalu mengkhawatirkan mereka. Bagi mereka, saya sudah nggak perlu lagi mengurusi hal-hal yang bagi mereka remeh. 

Namun sebagai seorang ibu tentu saja masalah kebawelan takkan pernah surut. Apalagi yang berkaitan dengan religiusitas, pertemanan serta yang ada kaitannya dengan dunia digital. Saya memang ibu yang strick untuk tiga urusan tersebut. 

Saya memang pernah mengalami hal tak mengenakkan yang berkaitan dengan penggunaan internet. Ini menjadikan sebuah trauma tersendiri ketika salah satu dari anak saya telah terpapar pornografi di usia peralihan dari anak-anak menuju remaja. Tetaplah itu adalah kesalahan saya sebagai seorang ibu telah teledor. Hal ini menjadikan momok tersendiri bagi saya 


Bukan berarti ketakutan saya terhadap hal yang berkaitan dengan pornografi lantas menutup akses anak-anak dengan dunia digital. Tetaplah saya memfasilitasi kebutuhan anak-anak. Apalagi mereka sering mendapatkan tugas yang salah satu bahan dari sumber keilmuannya berasal dari berselancar di jagat maya. Apalagi setelah kami memilih untuk memensiunkan televisi sehingga untuk hiburan pun kami mendapatkannya dari dunia maya. 

Laptop pun menjadi piranti utama dalam keluarga kami. Fungsinya tak lagi sebagai pendukung pekerjaan namun juga menjadi piranti hiburan buat keluarga. Tanpanya tentu saja kami akan kelabakan. Sedikit saja laptop bermasalah Kakak dan Adek pasti sudah merengek supaya segera diservis. 

Mengapa keluarga kami sangat tergantung pada laptop? 

Karena laptop di rumah kami mempunyai peranan dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan kami. 


Peran ekonomi (Modal usaha) 

Sebagai penulis buku dan blogger tentu saja laptop menjadi modal utama saya dalam bekerja. Setiap akan menulis buku, biasanya saya akan melakukan riset. Selain membaca buku yang menjadi benchmark nya, saya pun akan mencoba mencari data via internet. Apalagi saat menulis novel dengan setting yang saya sendiri belum pernah berada di sana. Tentu saja saya memerlukan bantuan youtube untuk menonton tempat-tempat yang akan jadikan setting bagi setiap adegan dalam novel. 

Ketika ngeblog, saya perlu software atau aplikasi desain grafis untuk membuat infografis sederhana serta mempercantik foto. Karena kemampuan fotografi yang terbatas itulah membuat saya membutuhkan laptop yang support terhadap desain grafis. Tak hanya waktu ngeblog saja saya membutuhkan aplikasi desain. Saat membuat materi untuk mengisi training kepenulisan pun saya membutuhkan desain grafis untuk membuat slide yang menarik ketika dilihat oleh peserta. 

Lantas pak suami pun membutuhkan software yang ringan seperti office, supaya ia mudah merekap usaha yang sedang dirintis dan melakukan promosi di media sosial. 


Peran Pendidikan 

Laptop pun mempunyai peran pendidikan di rumah kami. Saat ini Kakak dan Adek sedang fokus menghadapi UNAS yang akan dilaksanakan bulan April dan Mei. Tentu saja saat ini sedang giat-giatnya belajar dengan mengerjakan berbagai soal. Nah ... Soal-soal UNAS tahun-tahun sebelumnya bisa diunduh melalui internet. 



Tugas-tugas sekolah pun biasanya mereka kerjakan menggunakan laptop. Saat ini sekolah yang sudah ramah teknologi informasi memasukkan internet menjadi salah satu dari media pembelajaran. 

Selain itu laptop juga menjadi sarana pembelajaran bagi Kakak dan Adek. Kakak sebenarnya mempunyai passion yang sama dengan saya. Ia juga suka menulis. Namun keinginannya berbeda dengan apa yang sudah saya lakukan. Ia mempunyai keinginan untuk menjadi penulis skenario. Ia pun banyak mencari referensi via internet dan berlatih membuat skenario. 

Beda dengan si Adek. Dia anak yang suka banget ngulik. Saya tidak menyangka ternyata ia tertarik pada animasi dan pembuatan film. Saya nggak menyangka kalau ia mulai membuat animasi sederhana menggunakan adobe flash. Saya membuka software tersebut pun tak pernah. Namun Adek ternyata sudah mulai lancar menggunakannya. 

Adek juga suka sekali menggunakan movie maker. Diam-diam ia mengunduh sendiri dan belajar menggunakannya. Beberapa clip sederhana ia buat dengan merangkai berbagai foto, diselingi dengan fade in dan fade out. Tak ketinggalan ia memilih musik yang tepat untuk clip-clip sederhananya. 


Peran Hiburan 

Yang satu ini sih jangan ditanya. Youtube menjadi hiburan favorit bagi kami sekeluarga. Kami bisa memilih konten apa yang ingin ditonton. Biasanya kalau Pak Suami dan Adek akan memilih konten yang berbau sport, sementara Kakak suka dengan musik dan film. Tentu saja yang akan ia tonton akan melewati sensor saya. Bagaimana dengan Saya? Mohon ampun Ya Allah ... kalau saya masih saja mencari konten yang berbau gosip. :D 

O ya, untuk urusan gaming, Pak suami dan Adek sering kompakan tuh. Adek hanya boleh nge-game jika ada Pak suami. Karena saya nggak suka nge-game makanya tugas si ayah yang akan menyeleksi game apa saja yang boleh dimainkan oleh Adek. 

Untuk itulah saya membutuhkan laptop yang tahan banting dan mumpuni untuk menjalani berbagai peran yang ada di rumah kami. Nanya ke temen-temen yang jago dibidang IT rata-rata menyarankan untuk memakai ASUS. 

Well, si Kakak yang paling semangat untuk nyari info. Ketemulah satu piranti yang menurutnya cocok buat kami sekeluarga. Sebuah notebook multimedia AMD dengan grafis dan audio yang dahsyat. ASUS X555QG. 



Kok si Kakak milih ASUS X555QG sih? 


RAM dengan teknologi dual channel 

Menurutnya ASUS X555QG ini mempergunakan RAM 8GB. Jika menggunakan RAM dengan teknologi dual channel bisa loh nambahin satu keping memori RAM lagi dengan ukuran yang sama pada piranti ini. Tentunya dengan RAM yang besar laptop ini akan maksimal banget kemampuannya sehingga kita santai aja kalau menginstal program maupun mengunduh apapun. Kemampuan tetap prima cuy! 

Layar 

Layar gede 15, 6 inch mantep banget deh untuk Kakak kalau pas nonton film. Nyaman banget deh layar dengan resolusi HD (1366×768) buat Adek yang hobi bikin animasi dan ngulik movie maker. Ditambah dengan empat buah mode, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode untuk menyetel layar supaya lebih nyaman di mata. Dengan teknologi ASUS Splendid yang eksklusif ini menyajikan warna dan temperatur
warna yang akurat. 


Gaming 

Kalau nge-game menggunakan ASUS X555QG pasti mainnya makin betah dan cepet soalnya memiliki VRAM sebesar 2GB. Sehingga pada kartu grafis Radeon R7 R5 M430 DX, bisa deh diandelin untuk bermain game-game masa kini. 


Kapasitas Penyimpanan 

Jangan lupa lho dengan kapasitas penyimpanan 1TB. 1 TB itu gede banget. Bayangin, 1000GB! Mau download, nyimpen file gede, nggak akan pusing lagi deh. 

Aaaaakkk ... Mau ah, punya laptop for everyone ini. Semua bisa make. Jadi, kapan nih kita berburu ASUS X555QG ya Pak Suami? 
Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD – Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com

Selasa, 30 Januari 2018

Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan untuk Menebar Manfaat



Siapa yang tak kenal Dompet Dhuafa? Sebuah lembaga yang menjadi pelopor lembaga zakat yang sudah mempunyai cabang di setiap provinsi di Indonesia. Dompet Dhuafa yang berawal dari rubrik di Harian Umum Republika dalam perjalanannya ternyata mendapat sambutan yang luar biasa. Kolom kecil yang mengajak masyarakat untuk turut serta pada sebuah gerakan kepedulian. 

Ternyata pengumpulan dana di masyarakat lewat gerakan kepedulian yang diinisiasi oleh Harian Republika ini mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini membuat Dompet Dhuafa pun dilegalkan menjadi aktivitas formal yang dikelola oleh Keluarga Peduli di Republika.

Dompet Dhuafa pun makin profesional dalam kepengelolaannya. Makin banyak program-program kepedulian yang tak hanya bersifat lokal namun sudah menasional. Bahkan sudah sampai ke luar Indonesia. Bantuan dana yang disalurkan tak hanya bersifat tunai namun sudah mengembangkan program yang lebih besar seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bantuan bencana. Di tahun 2001, Dompet Dhuafa pun dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional oleh pemerintah.


Blogger & Journalist Gathering


Tanggal 22-23 Januari 2018 kemarin saya mengikuti acara Blogger and Journalist Gathering. Pertemuan pertama di Lokal Resto Gejayan Yogyakarta tersebut mengusung tema “Eating, Travelling and Share Great Stories with Dompet Dhuafa” ini menghadirkan Bp. Bambang Suherman, Resources and mobilization Director Dompet Dhuafa. 



Pak Bambang menyatakan bahwa keberadaan Dompet Dhuafa di Jogja pada awalnya adalah menginisiasi korban beberapa bencana alam yang terjadi seperti gempa Mei 2006 dimana seluruh kegiatan baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan lumpuh total. Lantas adanya erupsi Merapi 2010 yang membuat penduduk harus berada di tempat tinggal sementara sekitar tiga bulan. 

Dompet Dhuafa mencoba untuk recovery aktivitas sosial dan perekonomian dengan masih terus menggalang dana. Dompet Dhuafa pun mengajak keterlibatan korban dalam pemulihan bencana menjadikan obyek menjadi subyek. Dompet Dhuafa membuka ruang bantu dalam mindset masyarakat bahwa nilai kemanusiaan Indonesia adalah tolong menolong. Hal itulah yang dijadikan Dompet Dhuafa konsep untuk penanganan bencana. 

Dompet Dhuafa tentunya tak berjalan sendiri. Ada mitra-mitra yang digandeng untuk syiar kebaikan. Media dan blogger sebagai jurnalis masyarakat menjadi salah satu ujung tombak untuk menebar manfaat. Kolaborasi dengan berbagai media inilah yang diharapkan bisa membangun masyarakat dengan saling memberikan informasi secara benar. 



Care Visit

Hari kedua kami pun diajak untuk care visit. Care visit adalah program kunjungan ke berbagai kegiatan perekonomian binaan Dompet Dhuafa. Care visit ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada para binaan. Siapapun yang sudah berusaha dalam berkarya membutuhkan apresiasi dari orang lain. Saat apresiasi yang didapatkan membesar, maka semangat berkarya pun makin terpantik. Selain itu care visit juga menjadi laporan yang tak resmi bagi muzakki. Mereka mengetahui bagaimana zakat, infak, serta shadaqah yang dikeluarkan dipertanggungjawabkan oleh Dompet Dhuafa. 

Jika teman-teman pembaca bekerja di sebuah kantor atau dari instansi manapun, mau komunitas ataupun sekolah-sekolah ingin membuat sebuah kegiatan yang berbeda, bisa lho menghubungi Dompet Dhuafa. Ada kegiatan ‘cuti berbagi’ atau ‘libur berbagi’, sebuah kegiatan tak hanya melulu having fun, namun ada nilai kebaikan yang ditebarkan melalui kegiatan ini. Kegiatan yang biasanya dinamai dengan bakti sosial ataupun dana CSR dari sebuah perusahaan tak ada salahnya sesekali untuk kegiatan social trip semacam care visit ini.

Blogger dan awak media pun berkumpul di hotel Neo+ Awana. Bersama teman-teman dari Dompet Dhuafa Yogyakarta kami diajak untuk mengunjungi sentra batik binaan mereka yang berdekatan dengan makam para raja Jogja. Tujuan kami adalah Sentra Batik Berkah Lestari yang terletak di Dusun Karangkulon, Giriloyo, Wukirsari Imogiri, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55782, telepon 0813-2817-4522. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit kami pun sampai di tujuan. 



Kegiatan ini ternyata berbarengan dengan Scarf Magazine yang bekerjasama dengan Wardah dan Mamahke Jogja yang sedang mengadakan libur berbagi.

Kegiatan dibuka oleh Pak Bambang dan dilanjutkan oleh Mbak Temmy Sumarlin, desainer label fashion muslimah Temiko sekaligus pimpinan redaksi Scarf Magazine. Dan yang terakhir adalah paparan dari Mbak Erni, pengelola Batik Berkah Lestari.

photo by : Siti Hairul


Menurut Mbak Erni, pendahulu dari dusun Karangkulon memang pembatik keraton sehingga yang dihasilkan merupakan motif batik keraton. Di luar itu batik tulis halus yang dihasilkan sangat berkualitas. Ada 50 pembatik dan semuanya adalah perempuan.

Mulai 2007 pasca gempa Jogja 2006 Berkah Lestari mendapat kepercayaan dari Dompet Dhuafa. Mereka diberikan pengetahuan bagaimana mengelola sebuah usaha, sehingga penduduk tak hanya menjadi buruh, namun mengajari menjadi wirausaha.



Saya dan peserta care visit pun diberikan kesempatan untuk belajar membatik. Masing-masing telah diberikan kain yang telah berpola. Tugas kami adalah mengoles pola itu dengan malam yang sudah dicairkan. Memegang canting, mengoleskan malam cair ke kain ternyata butuh kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa. Pantas saja kalau batik tulis harganya sedemikian tinggi. Lha wong saya yang baru beberapa menit membatik saja sudah merasa capek dan ingin menyerah. 

hasil batik saya yang sebagian dikerjain pembatik Berkah Lestari :)

Selain pelatihan batik, saya berkesempatan untuk memotret kegiatan yang berlangsung di sana. Eh ... ada photobooth nya lho. Dan photobooth nya pun unik, sesuai dengan kegiatan batik yang ada di sana.



Sungguh mengesankan. Kesan yang saya dapat lebih dalam lagi ketika tiba-tiba muncul Chikita Fauzi, brand ambassador Wardah, seorang public figure putri pasangan artis di era 80-an. Perempuan cantik yang humble dan sungguh santun. Pakaian yang ia kenakan pun longgar dan menutup aurat. Ia tak segan berfoto bersama kami. 

foto berdua yang ke-5. Photo by Dedek Mini

Ia melayani permintaan kami dengan foto bergantian dengan sabar. Kesan pribadi yang hangat pun melekat ketika ia hafal nama anak-anak yang ikut ibunya dalam kegiatan care visit ini.

“Aisha cantik ...”

“Pandan ... Jangan lari! Mau kemana?”

“Aila ... adiknya dijagain, gih!”


Satu lagi yang membuat saya ‘nyes’ di hati. Perempuan murah senyum ini tak meninggalkan shalatnya. Ia pun tak buru-buru kembali memoles bedak di wajahnya.. Ia membiarkan wajahnya polos setelah berwudhu. Dan buat saya melihat hal seperti itu kecantikannya tambah seribu persen.



Terima kasih Dompet Dhuafa, telah mengajak kami untuk mengenal hal lain dalam hidup ini. Seperti kata sebuah hadis :

Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi orang-orang yang bersikap tidak ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain (HR Thabrani dan Daruquthni)











Minggu, 28 Januari 2018

Review Sakura Collagen dari PT. Meiji


Assalamualaikum Temans,

Saat melihat anak-anak mulai remaja dengan sekolah yang full day, saya semakin banyak waktu untuk lebih santai dan memperhatikan diri sendiri. Kalau lagi ada kegiatan di luar rumah, saat berkaca saya tak mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan perubahan di wajah yang terpantul dari kaca.

Tempo hari, setelah mandi saya berlama-lama di depan cermin. Mengamati pelan-pelan perubahan di wajah saya. O iya, mulai ada kerutan di ujung mata. Vlek di wajah meski nggak kentara mulai bertambah meski sedikit. Kelembaban kulit wajah pun mulai berkurang. Mungkin karena saya memang tak banyak meluangkan waktu untuk merawat kulit wajah.

Kata teman sih, usia sepantaran saya harusnya udah mulai memakai anti aging. Bukannya tak mau menua, namun ingin terlihat segar lebih lama. Sebagai manager rumah tangga, kadang saya sayang banget kalau membeli krim anti aging yang harganya beberapa kali lebih mahal dibanding pelembab saya sehari-hari. Cuma karena obrolan teman tersebut juga bikin kepikiran. Ya kali, kalau wajah bisa segeran dikit. Kali aja jatah belanja dari suami bisa ditambahin :D

Awal bulan ini ada paket cantik datang ke rumah. Ternyata dari Sakura Collagen anti AGE’s cream. Duh senangnya saya. Lagi kepikiran beli krim anti aging yang cocok di kulit dan di kantong, eh ... dateng aja ini paket. Langsung deh unboxing.

Sakura collagen mengandung ekstrak bunga Sakura. Selain itu Sakura Collagen juga diperkaya dengan bahan-bahan aktif lain salah satunya adalah anti AGE’s yang berfungsi mencegah proses penuaan dari dalam kulit. 



Kemasan Sakura Collagen ini terlihat cantik. Wadah kaca dengan tutup berwarna silver dengan logo warna pink berlambang bunga membuat tampilan Sakura Collagen ini terlihat elegan, namun simpel dan feminin. Sementara kemasan karton yang membungkus wadah kaca tersebut berwarna putih dengan gambar sakura. Tak lupa pita senada membuat saya merasa sayang untuk membukanya. Saya seperti diberi hadiah spesial.

Saya pun mencoba untuk memakai sesuai dengan aturan pakai yaitu dengan mengoleskan secara merata pada bagian wajah dan leher yang telah dibersihkan pada malam hari dan pagi hari. Jangan lupa untuk menghindari pemakaian di sekitar mata.

Sakura Collagen ini terasa ringan dan dingin ketika dioleskan di kulit. Saya suka dengan warna pink dan bau harum yang lembut. Cream nya terasa mudah meresap ke dalam kulit. 

Saya baru memakai kurang lebih dua minggu. Memang bukan perubahan yang signifikan di wajah saya. Namun saya merasa wajah saya kelembabannya bertambah. Jika memakai bedak tabur bisa menempel dengan rapi dan awet. Senangnya lagi kata teman saya wajah terlihat lebih sehat. 

Sepertinya saya harus berterima kasih pada teman saya yang hobi banget nyerewetin saya untuk menjaga kulit wajah. Dan khususnya untuk PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries, bagian dari Meiji Seika Pharma Co. Ltd yang berdiri sejak tahun 1974 yang telah memproduksi Sakura Collagen. Produk ini sudah resmi diluncurkan pada tanggal 31 Maret 2017 lalu di Jakarta. PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries ini telah berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas sesuai standar. 

Yuk, kita jaga kesehatan kulit kita.





Sabtu, 27 Januari 2018

Apa Saja yang Ingin Saya Lakukan di Tahun 2018


Assalamualaikum Temans,

Nggak kerasa ya, kita sudah hampir meninggalkan bulan Januari di tahun 2018 ini? waktu ternyata berjalan begitu cepat hingga tak terasa bulan Februari sudah berada di depan mata. Ada banyak keinginan yang ingin sekali saya wujudkan di tahun ini. Keinginan yang selalu disemogakan. Juga diikhtiarkan.

Keinginan-keinginan itu sebenarnya selalu ada di kepala. Namun tetap saja saya menyusun skala prioritas. Keinginan yang bersifat pribadi dan untuk urusan keduniawian memang selalu berada di urutan paling belakang. Dan yang mendominasi keinginan saya di tahun 2018 ini adalah peran saya sebagai ibu dari dua anak remaja.


Sebagai Ibu

Akademik anak-anak

Di tulisan sebelumnya saya pernah menuliskan apa yang menjadi fokus saya di tahun 2018. 

Bener banget. Tahun ajaran 2018 ini Si Kakak akan menjadi siswa SMA dan Adek menjadi siswa SMP. Menemani mereka untuk melalui banyaknya uji coba sampai menjelang UNAS ternyata sering kali menemui hal-hal ajaib yang tak saya temui saat saya berada di usia yang sama dengan mereka. Menemani mereka belajar, mengikhtiarkan hal-hal yang bisa mendukung usaha mereka untuk mendapatkan hasil yang maksimal, menyediakan telinga setiap saat mereka ingin berbagi cerita. Itu menjadi kegiatan sehari-hari. Insya Allah saya lakoni dengan senang hati. 

Tak hanya sampai pada UNAS saja. Saya harus mendampingi mereka untuk memilih sekolah lanjutan. Kakak ingin masuk ke SMA 1 Muntilan. Benar, hanya sebuah SMA di kota kecil. Namun jangan salah, tahun kemarin SMA ini NEM terendah yang diterima masuk ke sana adalah 36 ++. Tantangannya adalah Kakak harus mencapai nilai lebih dari itu jika ingin masuk ke SMA yang diinginkan tersebut.

Sementara si Adek masih galau. Antara keinginannya untuk masuk ke SMP negeri atau ke SMP Kakak. Ia ingin merasakan sekolah dengan latar belakang yang heterogen. Namun di sisi lain, ia juga ingin pelajaran yang berkaitan dengan agama tak hilang begitu saja. Jika masih ingin belajar tentang agama, pilihannya adalah SMP Kakak sekarang. Dan masuk ke SMP Kakak juga bukan hal yang mudah. Tetaplah harus melalui seleksi yang ketat baik secara akademik maupun non akademik.


Non Akademik.

Selain mendampingi mereka untuk melalui UNAS, saya juga harus menyiapkan mental Adek untuk kembali bertanding. Akhir Februari ini Adek akan berlaga bersama kontingen Kabupaten Magelang ke POPDA Jawa Tengah 2018. Sementara akhir Februari itu ia juga harus menjalani UCO Kabupaten. Jadwal yang rapat memang membutuhkan begitu banyak energi. Saya percaya, Adek akan melalui dengan baik.

Kakak ingin kembali menulis. Setelah semua ujian selesai, ia ingin kembali menulis. Saya sempat menyarankan untuk mengisi blog yang telah ia buat bertahun-tahun yang lalu. Namun ia ingin menulis di mana saya tak fokus di sana. Ia ingin belajar menulis skenario. Ia ingin beda dari bundanya, meski saya tahu kualitas tulisannya jika menulis sebuah cerita. Kami pun sepakat, nanti ia akan mengikuti training untuk menulis skenario. Ia pun akan fokus mempelajari hal itu. 



Sebagai Istri


Menjalani Long Distance Marriage memang bukan hal yang mudah. Tapi nggak perlu dibikin drama juga. Banyak sih yang bilang yang namanya menikah ya harusnya jadi satu rumah. Supaya terhindar dari banyaknya godaan. Namun saya yang menjalani. Saya menikmati segala hal yang Allah berikan. Termasuk rezeki suami yang membuatnya hanya bisa pulang Seminggu sekali atau dua kali. Nanti deh di postingan lain saya akan menulis tentang LDM. 

Suami sedang merintis usaha perdagangan. Saya support abis deh untuk urusan beginian. Mulai pesen bikin logo, rencananya mau bikin warung online, dan bikinin caption pas suami mau promoin ke media sosial. Seneng saya dobel-dobel. Apalagi rekening yang dia pakai untuk tujuan pembayaran adalah rekening saya (joget-joget nari panggil hujan)

Pengennya sih, nambahin dagangan untuk warung online nya. Untuk sementara yang udah jalan adalah emping manis dan pedesnya. Mungkin nanti nambahin item lain di warung online nya. 



Sebagai pribadi


Peribadahan 

Kayaknya nih keinginannya paling banyak deh. Sebagai mahluk Tuhan, saya ingin semakin dekat dengan-Nya. Umur tak lagi muda. Pengen banget menyiapkan diri untuk mematuhi semua syariat-Nya. Yang paling utama adalah ingin memperbaiki shalat dan bacaan Al Quran. Selainnya itu pengen lebih sering datang ke taklim. O iya, pengen banget deh bisa bermanfaat untuk orang lain. Tempo hari udah ditawarin untuk belajar memandikan jenazah. Saya pengen banget. Secara dulu Ibuk alm juga anggota tim memandikan jenazah di kampung. Pengen nerusin apa yang sudah Ibuk alm lakukan.


Kesehatan

Untuk kesehatan, saya pengen banget bisa nurunin berat badan. Di umur sekian keknya kok mau nurunin sekilo aja effort nya bukan kepalang. Tak hanya mikirin penampilan sih. Namun semua demi kesehatan juga. Secara dulu pernah berteman dengan kolesterol. 
Udah punya sepatu juga. Tapi niat jogging nya itu lho yang datang dan pergi sesuka hati. Nah, pengen banget bisa istiqamah seperti beberapa tahun yang lalu bisa jogging seminggu 3 kali. Doakan ya temans? :D


Pekerjaan

Jika sudah mentahbiskan diri sebagai penulis, mau penulis buku ataupun blogger sudah semestinya berkarya terus kan ya? Menjaga untuk update postingan berkala menjadi salah satu keinginan saya. Pengen juga sih, bikin blog baru khusus parenting remaja. Tapi ntar dulu. Blog yang ini dibagus-bagusin dulu. Biar makin banyak job ngalir. Ya kan?
Selain itu pengen banget bisa nulis novel lagi. Sempat kemarin ngobrol dengan seorang editor di sebuah penerbit besar. Jadi kangen nih, nulis naskah napas panjang. Bismillahirrahmanirrahiim. Cita-cita tahun ini bisa ada buku terbit lagi. Aamiin.

Kalau Taro tahun ini pengen ngapain aja? Pengen Komunitas Gandjel Rel makin cetar membahana bukan?

Jumat, 19 Januari 2018

Merancang Liburan Keluarga


Kakak lahir di saat umur pernikahan saya dan suami sudah dua tahun. Kata suami sudah kenyang honeymoon. Sebelum Kakak lahir hampir sebulan sekali saya dan suami staycation di sebuah hotel menikmati akhir pekan. Kebetulan saya bekerja di sebuah media yang bekerjasama dengan beberapa hotel yang berada di Pulau Jawa ini. 

Sejak anak-anak hadir di keluarga kami, suami ingin jika liburan selalu full team. Suami, saya, dan anak-anak. Saya memahami keinginan suami. Sejak Kakak lahir saya dan suami memang menjalani Long Distance Marriage. Bahkan sampai hari ini. Buat suami, akhir pekan merupakan privilege nya bersama keluarga. Benar-benar menikmati kebersamaan. 

Keinginan yang sulit dilakukan adalah liburan ke suatu tempat lebih dari sehari. Suami kesulitan untuk mengatur jadwal yang klop dengan jadwal anak-anak. Setiap liburan akhir tahun, suami malah lagi sibuk-sibuknya. Sebagai pekerja perbankan, akhir tahun memang menjadi bulan keramat dimana suami sulit untuk mengajukan cuti. 

Sementara untuk lebaran yang berbarengan dengan libur akhir tahun ajaran sekolah juga lebih sering digunakan untuk silaturahmi dengan keluarga besar. Apalagi adik-adik saya yang tinggal di luar Jawa mudik. Makin sulit lagi merancang liburan karena saya yang tinggal di rumah induk harus stand by di rumah. 

Beberapa waktu lalu, saya dan adik-adik sempat ngobrol untuk liburan bareng. Tahun lalu kami sempat mempunyai rencana untuk liburan bareng saat lebaran. Rencana gagal total karena saya sakit yang mengharuskan bedrest sampai dua minggu. Nah, kayaknya nih, kami akan merancang kembali liburan bareng ini. Kapan lagi bisa dolan ramean sama keluarga adik-adik?

Mengingat lalu lintas yang padatnya nggak kira-kira, sepertinya kami akan memilih destinasi liburan masih di seputar Jawa Tengah saja. Sehingga adik-adik dan keluarga bisa langsung mudik ke rumah di Magelang. 

Karimunjawa menjadi pilihan utama untuk destinasi liburan tahun ini. Ada beberapa hal yang ingin saya lakukan di Karimunjawa 

Snorkeling



Saya tuh dulu nggak suka yang namanya laut. Dalam mindset saya sejak kecil bahwa laut adalah tempat yang berbahaya karena bisa membuat anak-anak tersapu ombak dan tenggelam. Hal-hal seperti itu dulu sering sekali saya baca di media cetak sehingga saya punya persepsi negatif tentang laut. Beberapa tahun yang lalu saya diajak ke sebuah pantai di Yogyakarta. Nah, melihat pantai itu persepsi saya pun berubah. 

Saya ingin menikmati keindahan laut. Snorkeling adalah salah satu kegiatan yang bisa saya lakukan untuk menikmati indahnya dalam laut. 


Menikmati sunset

source: trekearth.com


Buat saya, matahari yang mulai tenggelam adalah keindahan. Bagaimana matahari mulai turun di sebelah barat dengan warna merah saga perlahan-lahan menghilang. Temaram senja tentunya akan menambah suasana menjadi lebih romatis. Jika suasana itu dinikmati bersama orang tercinta saya yakin kesyahduan itu akan membuat perasaan semakin membuncah. Kata seorang teman yang pernah ke Karimunjawa Pantai Ujung Gelam menjadi salah satu tempat favoritnya menunggu sunset.


Jalan-jalan di hutan mangrove

source: pubinfo.id


Saya tinggal di sebuah tempat yang termasuk dalam dataran tinggi. Hal-hal yang berkaitan dengan pantai dengan segala atributnya membuat saya excited. Kayaknya menarik juga bersama keluarga jalan-jalan di hutan mangrove. Dan sepertinya foto-foto pun lantas akan segera menghiasi sosmed saya jika saya sudah berada di Karimunjawa.


Penangkaran Hiu

source: www.viva.co,id


Kayaknya serem ya, bisa berenang bareng ikan hiu? Tetapi menurut informasi, hiu-hiu yang berada di tempat penangkaran ikan hiu di Pulau Menjangan Karimunjawa sudah jinak. Meskipun begitu ada hal-hal yang harus dipatuhi oleh wisatawan jika ingin berenang bersama ikan hiu. Memacu adrenalin banget ya?

Kulineran.

source : sobatinfo.com


Kayaknya traveling itu berbanding lurus dengan kulineran deh. Seperti sayur tanpa garam jika mengunjungi destinasi wisata tanpa mencoba kuliner khas tempat tersebut. Menikmati pindang serani di Karimunjawa kelihatannya seru juga. Pengen juga nyobain lontong krubyuk yang tersaji dengan kuah yang banyak. Pengen juga nyobain bakso ikan ekor kuning yang hanya bisa ditemui di Karimunjawa. Jadi ngiler deh.


Transportasi dan Akomodasi


Nah ... saya dan adik-adik mulai mencari informasi nih mengenai transportasi dan akomodasi. Namanya juga liburan sekeluarga, tentunya pengen nyari tiket murah dan beaya hotel yang terjangkau namun nyaman untuk keluarga. 

Adik-adik saya pun nyoba hunting tiket dan hotel ke beberapa tempat. Kata mereka ngabisin waktu banget karena hunting tiket dan booking hotel yang terpisah. Saya nyoba deh ke traveloka,  situs yang biasa dipakai suami hunting tiket dan nyari paket liburan. Eh ternyata yang diinginkan ada di situ. 



Wah ... seneng deh, ada pemesanan tiket dan booking hotel dalam satu paket. Ini memudahkan banget. Kerennya lagi pesan paket pesawat+hotel secara bersamaan lebih hemat dibanding pesan terpisah. Hematnya bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun loh! 

Buru-buru deh nyobain booking produk paket tiket dan hotel ini buat adik-adik. Ternyata mudah banget digunakan dan sekarang tidak perlu lagi memesan tiket & hotel secara terpisah. Nggak buang-buang waktu deh hunting kemana-mana. Begitu mau transfer, eh harganya lebih murah dibandingkan dengan memesan tiket & hotel secara terpisah. Enaknya lagi tersedia metode pembayaran yang mudah. Bisa transfer atau via ATM, kartu kredit, bahkan via minimarket pun bisa. Nah ... kan sisa budget nya bisa buat kulineran lebih banyak di sana. Ahai, rencana pergendutan pun sudah berada di depan mata. 

Asyik nih, liburan udah terbayang di depan mata. Udah tenang nih, Adik-adik sudah dapat tiket beserta hotelnya. Penasaran? Ayo ah, nyobain produknya. Yang pengen tahu banget bisa loh klik di sini.









Jumat, 12 Januari 2018

Daftar Harga Pie Susu Bali yang Enak dan Nikmat





Indonesia memang satu dari banyaknya negara yang kaya akan budaya, wisata sampai dengan kuliner khasnya. Seperti halnya di Bali yang menjadi salah satu wilayah tujuan masyarakat saat akan berlibur, banyak jenis makanan khas Bali dan mempunyai cita rasa yang sangat nikmat. 

Satu diantaranya adalah pie susu yang manis, renyah dan lembut dimulut membuatnya menjadi buruan para wisatawan sebagai oleh-oleh. Dari harga pie susu Bali yang tergolong terjangkau tetapi kelezatan yang tidak kalah dengan jajanan mahal lainnya membuat pie semakin tinggi permintaan pasar. 

Jika Anda pernah berkunjung ke Bali atau tempat oleh-oleh di Bali pasti akan melihat pie susu yang ditawarkan dengan berbagai varian. Mulai dari original, keju, strawberry, coklat, kacang, dan masih banyak lagi lainnya. Umumnya dijual dalam bentuk kemasan box, untuk satu boxnya bisa berjumlah bermacam-macam. Satu kemasan ada yang terdiri dari satu rasa, dua rasa, atau bahkan sampai ada juga yang mix. Jadi Anda bisa menyesuaikan sendiri sesuai dengan selera, walaupun semuanya mempunyai rasa yang sama-sama nikmat. Untuk mendapatkan oleh-oleh khas Bali tersebut Anda bisa menggunakan beberapa cara yaitu: 

1. Delivery ke hotel saat menginap di Bali. 
Tidak sedikit para pelaku usaha oleh-oleh khususnya pie susu memberikan layanan kepada para wisatawan yang akan menikmati cemilan tersebut. Itu bisa didapatkan dengan hanya menghubungi lewat telephone ataupun pesan singkat lalu bisa diantar langsung ke tempat hotel Anda menginap. 

2. Datang langsung. 
Jika Anda berkeliling semua tempat oleh-oleh yang ada di Bali pasti akan selalu tersedia pie dalam bentuk kemasan berbagai varian. Atau bisa juga langsung datang ke tempat produksi pie susu, para pemandu wisata pasti akan menjelaskan juga mengenai jenis oleh-oleh khas Bali tersebut. 

3. Toko online. 
Bagi Anda yang berada diluar Bali atau bahkan diluar negara bisa tetap menikmati pie susu dengan cara pemesanan melalui online. Sekarang ini banyak ditawarkan berbagai harga pie susu Bali melalui toko online. Bahkan umumnya mereka melayani pemesanan keberbagai daerah bahkan seluruh Indonesia. 

4. Marketplace. 
Tidak berbeda jauh dengan sistem toko online karena banyaknya kemunculan marketplace sekarang ini dimanfaatkan betul oleh mereka para pelaku bisnis makanan salah satunya pie susu. Jadi sebagai masyarakat akan lebih dimudahkan ketika menginginkan untuk menikmati cemilan khas Bali tersebut. 

Nah, itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan cemilan enak dan nikmat seperti pie susu. Jika harus berbicara mengenai harga tidak bisa dipatenkan karena satu dengan lainnya berbeda-beda. Berikut ini beberapa daftar harga dari pie susu Bali yaitu: 

1. Untuk setiap pcs yang rasa original mempunyai harga kurang lebih 2.800 ribu rupiah, tetapi ini tergantung dari setiap penjual atau produksi. 
2. Untuk varian lain seperti keju, almond, kismis, coklat, strawberry dan lainnya dipatok dengan harga kurang lebih 3.000 ribu rupiah. 
3. Lalu dalam satu kemasan isi 35 pcs untuk original harga sekitar 97.000 ribu rupiah, sedangkan yang varian rasa kurang dari 110.000 ribu rupiah. 

Setiap kemasan mempunyai jumlah isi yang bervariasi, dan untuk harga satuan dari satu jenis atau merk pie susu dengan lainnya juga akan berbeda. Jadi sangat fleksibel, bila memang Anda akan membeli pie susu dengan harga yang lebih jauh mahal lebih baik pertanyakan kembali. Dengan harga pie susu Bali yang murah dan terjangkau saja Anda sudah bisa menikmati kelezatan pada sebuah makanan khas Bali.

Sabtu, 06 Januari 2018

Yang Berkesan di Tahun 2017

Banyak hal yang pantas saya syukuri melewati tahun 2017 dalam frame kehidupan saya. Tak selamanya berisi tawa ceria tanpa beban. Tetap ada masa-masa saya dan keluarga meneteskan air mata. Hanya saja dengan tetesan air mata yang mengalir itu menjadikan saya dan keluarga lebih banyak bersyukur. Dalam syukur itulah bahagia kita ciptakan. 

Di antara hal-hal yang saya syukuri tentu saja ada yang berkesan di hati saya. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan dan mendampingi anak-anak. Tahun 2017 saya memang tak banyak menulis naskah untuk buku. Hanya ada satu buku solo dan buku motivasi Islami digarap secara tim yang terbit. Alhamdulillah bisa bertahan setahun di jaringan toko buku terbesar di Indonesia. Buat saya amazing banget. Tahu sendiri kan, bagaimana perputaran buku di sana? 

Tahun 2017 ini dalam dunia tulis menulis beberapa hal baru saya lakukan. Namun fokus saya memang untuk ngeblog setelah punya blog TLD nganggur hampir 1,5 tahun. Alhamdulillah, setelah sekian lama nganggur akhirnya blog ini sudah memberikan gaji bulanan ke saya via placement post maupun sponsored post. Tak ketinggalan media sosial pun mulai memberikan kontribusi pendapatan. Belum banyak sih, namun buat saya Alhamdulillah banget meski pada akhirnya saya keteteran untuk menulis buku. Namanya fokus pada satu hal, tentunya yang lain akan minggir dengan sendirinya. Lantas secara berkala pun diundang untuk mengajar di kelas menulis baik untuk anak-anak ataupun beberapa komunitas. Writer coach pun mulai saya sematkan di bio media sosial saya. Saya mulai lebih sering diundang untuk mengisi kelas menulis dibanding tahun 2016. Bahkan bersama Gen W Academy saya dan teman-teman pengajar diundang untuk mengisi kelas di luar kota. Sempat juga menjadi narasumber sebagai pegiat media sosial (giat banget mainan medsos :D) mengenalkan pekerjaan blogger dan buzzer, sebuah pekerjaan yang menurut audiens benar-benar baru dan nggak terbayang bagi mereka. 

Dari sekian banyak hal baik yang hadir dalam hidup saya, yang paling berkesan di tahun 2017 adalah momen mendampingi anak-anak. Punya dua anak remaja di rumah itu butuh ekstra kekuatan dan pengertian. Menghadapi mereka yang swing mood nya kenceng banget, sensinya, galaunya, kadang bikin capek. Yang satu pengen cerita, yang lainnya merasa tak diperhatikan. Begitu juga sebaliknya. 

Adek lebih banyak saya dampingi. Kakak saya anggap sudah bisa mengontrol diri dan perasaannya. Ia juga sudah mulai mengenal kewajiban dan haknya sehingga ia akan datang pada saya ketika membutuhkan. Meski nguyel-uyelnya tetap setiap hari juga sih. 

Adek lagi banyak galaunya. Mulai naksir teman perempuan hingga susah move on. Dari disuratin sampai dikirimin DM oleh teman-teman perempuan. Sebel nggak bisa jawab surat sampai sebel digodain adik kelasnya. Disitulah saya baru menyadari mengapa usia 10-14 tahun anak laki-laki harus dekat dengan ibunya. Perasaan empati dan simpati memang perlu dikembangkan di usia itu. 

Kesan Teristimewa di tahun 2017


Di akhir tahun 2015 si Kakak memberikan hadiah termanis buat saya. Ia lolos menjadi finalis ARKI 2015. Menjadi peserta termuda dan menimba ilmu di event berskala nasional tersebut. 



Gantian di akhir 2017 Adek lah yang memberikan hadiah yang indah dengan menjuarai Kejuaraan Pencak Silat se kabupaten Magelang untuk kelas F sebagai juara pertama. 



Ia mengikuti ekstra Tapak Suci sebagai ekstra wajib. Biasanya untuk hal-hal wajib begini Adek tak begitu serius. Setiap Sabtu ia ngintilin teman-teman ngajinya yang berlatih Tapak Suci di Darul Arqom, pusatnya Pengurus Cabang Muhammadiyah Muntilan. Tak pernah ia menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan tapak suci tersebut. Sekali saya lihat ia dan Kakak ngobrol tentang jurus-jurus tapak suci yang dipelajari Kakak. Di sekolah Kakak dan Adek tapak suci menjadi ekstra kurikuler wajib seperti pramuka. Mereka ngobrolin itu karena Kakak baru saja sabung di sekolah. 

Tiba-tiba saja ia bercerita bahwa ia mengikuti seleksi di sekolah untuk kejuaraan pencak silat tersebut. Ia pun terpilih bersama teman yang lain untuk mewakili sekolah. Sempat ia bercerita tentang kekhawatirannya jika ia tak membawa penghargaan apapun untuk sekolah. Ia tak ingin kejadian sebelumnya ketika mengikuti lomba Mapel Teknologi Informasi terulang. 

“Kalau aku nggak menang nggak papa ya, Nda?” katanya saat kami berjalan beriringan menuju tempat berlangsungnya kejuaraan pencak silat tersebut. 
“Nggak perlu mikir kejauhan. Yang penting Adek berusaha.” 
Adek tersenyum lega.

Di babak penyisihan saya menangis melihat ia bertanding. Tak rela melihatnya menendang dan memukul. Saya tak tega melihatnya dipukul ataupun ditendang. Si Kakak yang ikut mensupport Adek pun menatap saya sebel. 

“Bunda ah, lebay. Masa nangis gitu ih. Ini sabung, Nda. Yang namanya sabung itu ya dipukul, mukul, ditendang, nendang. Aku juga pernah sabung begitu.” 

Ah ... Si Kakak belum pernah jadi orang tua. Saya jadi kesel denger komen si Kakak. Alhamdulillah, Adek lanjut ke babak selanjutnya. Pertandingan-pertandingan berikutnya ia menang telak. Melihat beberapa kali bertanding membuat saya mencatat beberapa hal yang membuat Adek memenangkan pertandingan. 
Yang pertama ketenangan. Adek kelihatan tenang banget. Ia tak terpancing ketika tendangan atau pukulan lawan mengenainya. Emosinya tetap terjaga. Stabil. Untuk ukuran usianya buat saya ketenangannya juara. 
Yang kedua, mempunyai strategi. Setiap kali akan bertanding, ia mengamati siapapun yang bertanding. Mendengarkan semua yang dikatakan pelatih. Ia tak sembarangan memukul atau menendang. Selalu penuh perhitungan. 
Yang ketiga, doa. Sebelum berlaga ia salim dan mencium tangan saya. Saya mengartikannya ia meminta doa saya. Seorang ibu takkan pernah terputus memanjatkan doa untuk putra putrinya. Itu pun yang saya lakukan sepanjang ia bertanding. Di luar itu, ia membaca tasbih dalam hati ketika hendak melangkah menuju gelanggang. 

Hal itu ia lakukan sampai ia berlaga di final. Sorak penonton tak mengganggu fokusnya. Support dari teman-temannya menguatkannya. Sampai kemudian saat ia dinyatakan sebagai juara. Ia mencium tangan lawannya yang lebih tua. Setelah hormat kepada Juri dan wasit, ia pun melakukan sujud syukur. Memang tak lebih dari 10 detik. Namun apa yang ia lakukan membuat hati saya tersentuh.  Satu hal yang tak saya sangka. Ungkapan rasa syukur atas pencapaiannya saat itu tak lepas dari ajaran agama. 

Ia masih tenang. Masih bisa tersenyum saat menerima piala. Ketika semuanya selesai dan berjalan ke arah saya. Ia tak lagi bisa membendung air mata. Ia memeluk saya, perempuan yang melahirkannya. Di bahu saya ia tersedu. Pelukan yang mengetat membuat saya memahami perasaannya. 

“Aku nggak nyangka bisa menang, Nda. Lomba kemarin hanya aku yang nggak bawa piala buat sekolah. Sekarang aku bawa piala juara satu. Rasanya campur aduk. Nggak bisa diungkapin,” kata Adek saat kami perjalanan pulang. 

Sebagai orang tua saya pasti bangga melihat buah hati berprestasi. Namun rasa bangga terganti oleh rasa syukur saat melihat Adek tak berubah sama sekali. Ia bahkan malu diledek teman-temannya. Diminta bercerita oleh teman-temannya pun ia enggan. 

Mulai awal 2018 ini, fokus saya hanya satu. Saya akan mendampingi Kakak dan Adek. Keduanya akan berganti seragam. Adek yang awalnya berseragam celana panjang merah akan mengganti dengan seragam biru putih. Sementara si Kakak yang tiga tahun ini mengenakan rok seragam biru akan mengganti dengan warna abu-abu. Saya sepakat dengan suami untuk mengurangi pekerjaan yang dikerjakan di luar rumah. Menulis yang memerlukan nafas panjang juga saya tunda sampai Kakak dan Adek selesai Ujian Nasional. Saya hanya akan mengerjakan pekerjaan yang bisa saya kerjakan di rumah. Kalau bagi mbak Tanti dan Nuzha apa nih yang berkesan di tahun 2017?

Jumat, 05 Januari 2018

Bergembira di Lapas Anak Tangerang bersama Prudential


Anak adalah harapan bangsa. Sebagai orang tua tentunya kita sudah berusaha mendidik anak sebaik mungkin. Kehidupan yang berakhlak telah kita ajarkan. Berbagai pengetahuan yang tak diajarkan oleh sekolah pun telah kita sampaikan. Agama sebagai benteng moral anak-anak pun kita berikan supaya dalam kehidupan anak-anak kita nanti berjalan sesuai dengan aturan. Supaya anak-anak kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan berbahagia.

Namun di sisi lain, di luar sana, banyak sekali anak-anak yang tak tersentuh oleh kasih sayang orang tua. Tak sedikit anak-anak yang terdidik di jalanan atau lingkungan yang tak sehat. Ada kehidupan keras dan kejam yang dilalui oleh anak-anak membuat mereka pun harus bertahan dengan cara masing-masing. Sehingga cara yang mereka lakukan telah melompat jauh dari kehidupan anak-anak pada umumnya. Lompatan kehidupan yang membawa mereka menjalani sebagian masa anak-anak mereka di sebuah tempat berjeruji. Yang memaksa mereka tercabut hak hidup bebasnya dan berada di sebuah lembaga pemasyarakatan anak.

Tanggal 22 November 2017 yang lalu, Prudential Indonesia berbagi kebahagiaan di Lapas Anak Tangerang. Dalam rangka hari jadinya yang ke 22 Prudential Indonesia mengadakan syukuran ditempat tersebut. Ini sudah yang kesebelas kalinya Prudential merayakan hari jadinya di  sana.



Kegiatan yang sudah diadakan sejak 2006 ini merupakan bentuk kepedulian Prudential Indonesia pada anak-anak dan remaja Indonesia yang kurang beruntung. Kunjungan yang rutin dilaksanakan setahun sekali ini merupakan bagian dari bentuk rasa syukur atas beragam pencapaian prestasi. Berbagi kebahagiaan di Lapas Anak Tangerang merupakan program CSR perusahaan yang masuk dalam pilar edukasi dari tiga pilar CSR Prudential Indonesia yaitu edukasi, kesehatan dan tanggap bencana.
Kepedulian terhadap anak bangsa pun diberikan Prudential Indonesia dengan memberikan ketrampilan. Salah satunya adalah ketrampilan Bahasa Inggris yang dilaksanakan mulai tahun 2012 sampai dengan 2017. Ini adalah bentuk dari dukungan terhadap anak didik Lapas Anak Tangerang supaya mereka pun mampu berbaur kembali ke mayarakat dengan baik.


Band KOTAK memeriahkan kegembiraan hari itu. Penampilan Tantri dan Kawan-kawan menjadikan hari itu terasa spesial bagi anak didik serta relawan yang berjumlah 75 orang dan kesemuanya adalah staf Prudential. Tak ketinggalan para anak didik Lapas Anak Tangerang unjuk kebolehan dengan memainkan rebana.

Sekilas Tentang Prudential

PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) yang telah berdiri sejak tahun 1995 merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaaan jasa kuangan yang terkemuka di Inggris. Perusahaan tersebut merupakan salah satu penyedia jasa asuransi jiwa di Indonesia yang berkembang pesat. Menjadi bagian dari grup keuangan yang telah berpengalaman selama 168 tahun di bidang asuransi jiwa menjadikan Prudential Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk pengembangan produknya.

Sejak meluncurkan produk unit link (produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi) pertamanya 1999, Prudential Indonesia pun memimpin pasar produk tersebut. Apalagi ketika meluncurkan unit bisnis Syariah di tahun 2007 perusahaan ini pun dipercaya oleh masyarakat sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya.
Prudential Indonesia berkantor pusat di Jakarta dengan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Sampai dengan 30 Juni 2017, Prudential Indonesia melayani sekitar 2,4 juta nasabah melalui lebih dari 271.000 tenaga pemasar di 409 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh nusantara (termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali).