Assalamualaikum temans
Mulai klas 3 SD saya tertarik dengan tari Jawa. Kakak sepupu saya bergabung dengan sebuah sanggar tari. Ketika menjemput dan melihatnya menari saya pun ikutan berlenggak lenggok di pintu sanggar. Hal itu membuat bude pun mengikutkan saya ke sanggar tari. Senangnya saya bisa belajar tari. Mulai langkah langkah kaki seperti debeg dan gedrug. Atau gerakan dasar tangan seperti ngruji, nyekithing, nyempurit, ukel dan berbagai istilah tari Jawa lain.
Saya menikmati belajar Tari Bondan, Tari Gambyong, dan Tari Sri Rejeki. Saya pun ingat pernah pentas tari-tari itu. Sayangnya tak terdokumentasi dengan baik. Rasanya bangga banget saat tepuk tangan menggema. Mengapresiasi apa yang dikerjakan. Dan itu menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi. Dari hal itu saya banyak belajar bahwa mengapresiasi kemampuan anak itu memiliki efek yang besar bagi tumbuh kembang anak. Makanya sekecil apapun bakat dan minat Kakak dan Adek saya tetap berusaha untuk menyalurkannya. Supaya anak-anak pun berkembang dengan baik karakternya.
Talent & Bazaar Yogyakarta Independent School
Talent Performance
Selasa, 11 Juni 2024 saya kembali menyaksikan pertunjukan siswa dari Primary Years Programme Yogyakarta Independent School. Acara ini diadakan setiap tahunnya saat menutup tahun ajaran. Hal yang selalu saya suka saat berkunjung ke sekolah yang berkurikulum International Baccalaureate ini adalah keterlibatan wali murid dalam mempersiapkan segala hal yang terkait dengan pembelajaran anak-anak.
Di pendopo sekolah saya disambut oleh para guru yang bertugas. Senyum yang tulus itu membuat saya merasa betah berada di sana. Kekeluargaan yang terjalin di YIS membuat saya merasa senang. Bahkan anak-anak pun ada yang suka menyapa saya.
Acara dimulai sekitar jam 08.00. anak-anak antusias duduk di bangku yang sudah dipersiapkan. Saya suka dengan kata-kata Ibu Anna yang mengantar pementasan saat itu.
“Talent can be hidden. Talent can be shared.”
Menurut saya itu sebuah kata-kata memotivasi anak-anak untuk tampil percaya diri. Dan itu terlihat pada mereka yang menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang akting, musik, dan tari modern.
Di mulai dengan Steffie dan teman-teman berperan dalam sketsa Hansel dan Gretel. Kostum mereka disesuaikan dengan cerita. Ada yang memakai kostum tukang sihir, ada juga yang memasang properti kumis di atas bibirnya. Beberapa guru menyapa anak itu dan mengatakan bahwa anak itu kelihatan keren dengan kostum itu. Anak itu pun tersenyum lebih lebar. Mereka melakukan akting dengan percaya diri. Tepuk tanganpun bergema saat penampilan mereka selesai.
Setelah itu ada Prisha dan teman-temannya tampil dengan K-Pop dance nya. Salah satu lagu yang dipakai adalah “Spot” sebuah lagu yang cukup viral dinyanyikan oleh Zico dan Jennje dari Black Pink. Dance covernya pun fyp di tiktok maupun youtube sehingga saat anak-anak PYP ini nge-dance saya pun ikut berdendang. Beberapa anak yang ngedance ini tergabung dalam PYP dance team dan pernah menjadi judge favourite dalam K-Pop dance competition Mei lalu.
Ada Benjiro dengan biolanya. Ia memainkan biolanya dua kali. Yang kedua ia berduet dengan Pak Ino memainkan lagu anak-anak. Lalu pertunjukan kungfu yang ditampilkan oleh tiga anak laki-laki. Sungguh menarik apa yang mereka lakukan. Saya yakin mereka benar-benar berlatih. Gerakannya pun terlihat lentur dan keren. Yang terakhir Helena dan teman-teman dengan modern dance. Dengan pom pom nya mereka terlihat lebih meriah. Anak-anak ini menggabungkan antara modern dance dan gerakan senam. Gerakan lincah diiringi musik yang nge-beat.
Ada yang istimewa untuk penampilan kali ini. Penampilan dari Bu Linda dan duet Ibu Kinta dan Pak Ino.
Ibu Linda menyanyikan lagu “Some Where Out There” dengan suara tokoh boneka yang dibawanya.
Duet Bu Kinta dan Pak Ino dengan If Ain’t Got You nya Alicia Keys mendapatkan applause yang meriah. Bahkan beberapa terdengar kata-kata ‘we want more’
Bazaar Yogyakarta Independent School
Bazaar dibuka setelah talent performance selesai. Anak-anak pun berlarian menuju selasar tempat bazaar dilakukan. terlihat para orang tua yang sibuk membantu anak mempersiapkan booth nya.
Anak-anak dan orang tua pun terlihat hilir mudik jajan produk-produk temannya. Mereka yang tak pernah membawa uang jajan di sekolah terlihat excited membeli barang dagangan milik temannya. Saya tertawa geli aja melihat salah satu walimurid yang expatriat jualan gorengan. Kearifan lokal banget.
Ada satu yang sangat menarik dari kegiatan bazaar ini. booth nya Noa terlihat imut tapi lucu banget. orang tua Noa membuat vending machine mini. Dan anak-anak bisa belajar menggunakan vending machine di booth Noa.
Saya sempat chat dengan mbak Atik, salah satu teman yang menjadi wali murid di sana. Kami belum sempat bertemu karena beliau sedang mempersiapkan Burito, dagangan Nayla putrinya. Memang seantusias itu para wali murid bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mempersiapkan segala kegiatan di civitas akademika Yogyakarta Independent School. Dan itu jarang ditemukan di sekolah-sekolah saat ini.
25% yang dihasilkan dari Talent & Bazaar Yogyakarta Independent School ini akan didonasikan kepada yayasan sosial yang sudah bekerjasama dengan Sekolah internasional di Yogyakarta ini. Tentunya yang dilakukan oleh YIS mengajarkan pada anak-anak untuk selalu berbagi dan berempati bagi mereka yang membutuhkan.
Tentang Yogyakarta Independent School
Setiap kali saya mengikuti kegiatan di sekolah IB ini saya selalu memiliki kesan yang berbeda. Saya melihat mulai ada beberapa anak yang menutup kepala dengan hijabnya. Setelah beberapa kali berada di sana terkesan dengan sopan santunnya. Kali ini saya melihat betapa toleransi dijunjung tinggi di sekolah internasional di Yogyakarta ini,
Tentunya yang saya lihat itu sesuai dengan kurikulum yang dipakai oleh Yogyakarta Independent School. Sekolah serasa bermain ini menggunakan Kurikulum International Baccalaureate yang berasal dari Swiss. Kurikulum ini ditujukan untuk anak dengan usia 3-18 tahun.
Program IB yang ditawarkan oleh YIS adalah:
- IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun (setara TK dan SD)
- IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-14 tahun (setara SMP)
- IB Diploma Programme (DP) untuk usia 15-18 tahun (setara SMA)
Kelebihan dari kurikulum ini adalah mengeksplorasi kemampuan anak di berbagai bidang dan mendorong siswa untuk berwawasan global, kreatif, mengembangkan kemampuan emosi, intelektual dan sosial. Harapannya mereka berkontribusi positif terhadap lingkungan dan budayanya dan main mengembangkan minat dan bakatnya saat berada di YIS.
Jika teman-teman yang menginginkan putra putri bersekolah di sekolah internasional langsung aja ke kampusnya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
YOGYAKARTA INDEPENDENT SCHOOL (YIS)Jl. Tegal Mlati No. 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284, IndonesiaPhone: +628112632442 // (0274) 5305147