Januari 2023 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Senin, 30 Januari 2023

Kurikulum International Baccalaureate : Pembelajaran yang Menyenangkan di Yogyakarta Independent School
Sekolah Internasional di Yogyakarta


Assalamualaikum temans

Buat saya memilih pendidikan yang tepat buat anak-anak tuh susah susah gampang. Sering kali ideal menurut orang tua namun tak sejalan dengan feelingnya anak. Menurut saya kayaknya sekolah buat anak itu sudah oke banget, ternyata pas anaknya nyoba di situ merasa nggak nyaman. Atau si anak sudah cocok banget, eh terkendala oleh biaya yang nggak masuk budget orang tua. Akhirnya mulai lagi deh nyari sekolah yang pas. Pas buat anak untuk kenyamanannya dalam belajar, pas juga untuk kantong orang tua.

Anak-anak saya termasuk cukup mudah beradaptasi saat memulai sekolahnya di tingkat pendidikan usia dini sampai dengan SMA. Meskipun saat masuk SMA agak terkaget kaget karena terbiasa di sekolah yang berbasis agama lantas ke sekolah milik pemerintah. Pada akhirnya sebagai orang tua saya mencoba mencarikan fasilitas dan perhatian lebih pada apa yang tak diberikan oleh sekolah.

Open House Yogyakarta Independent School

Sekolah internasional di Yogyakarta


Mengunjungi Yogyakarta Independent School buat saya seperti refreshing di tengah padatnya kegiatan saya. Bagaimana tidak, sekolah yang mudah diakses darimana saja memiliki lapangan sepak bola yang luas, danau buatan yang langsung terlihat dari luar pagar sekolah dan hijaunya lingkungan sekolah sungguh berbeda dari sekolah manapun yang pernah saya kunjungi. Terbayang dari lingkungan sekolah saya bisa melihat Gunung Merapi di kejauhan. Definisi sekolah rasa resort bukan?

Seperti biasa saat saya berkunjung disambut oleh keramahan civitas akademika Yogyakarta Independent School yang biasa disingkat YIS. Senyum tak pernah lepas dari bibir mereka yang menyambut para tamu sudah memberikan poin tersendiri. Tentu saja membuat para tamu pun betah berada di situ bukan?

Jumat, 27 Januari 2023 lalu saya menghadiri Open House yang diadakan oleh Yogyakarta Independent School. Acara diadakan di Joglo YIS yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah berkurikulum International Baccalaureate ini. Saat saya datang sudah ada beberapa keluarga dengan pernikahan campur berada di sana.

Acara dibuka oleh pertunjukan musik yang disajikan oleh anak-anak dari Middle Year Programme (MYP). Anak-anak yang memiliki bakat musik ditampilkan menyambut tamu-tamu pagi itu. Lagu ‘Lost Boy’ yang dipopulerkan oleh Ruth B dibawakan oleh anak-anak MYP dengan apik.

Sekolah dengan kurikulum International Baccalaureate


Setelah itu ada anak-anak dari Primary Years Programme menyanyikan lagu milik The Chainsmokers dan Cold Play, “Something Just Like This.” Cute banget, dan bikin hati meleleh melihat anak-anak ini terlihat begitu ceria dan genuine banget sikapnya. Khas anak-anak lah.

Bapak Ismail Sumantri selaku kepala sekolah membuka kegiatan hari itu. beliau memperkenalkan para koordinator program serta pengajar di YIS. Yang saya suka, di Yogyakarta Independent School ini tetap menggunakan panggilan Bapak dan Ibu kepada para pengajar meskipun pengajar tersebut bukan warga asli Indonesia. Saya cukup amaze ketika Ibu Jen menyodorkan snack box ke saya dan berkata, “Monggo, ibu.”

Sekolah Internasional di Yogyakarta


Setelah Bapak Ismail, ada Ibu Swanti, koordinator Primary Years Programme yang mengenalkan pola pembelajaran di sekolah internasional di Yogyakarta ini.

Ibu Swanti menyampaikan bahwa Yogyakarta Independent School ini menggunakan kurikulum International Baccalaureate yang bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dengan berbagai pengetahuan serta kepedulian anak dan membantu anak menciptakan perdamaian yang lebih baik melalui pemahaman antar budaya dan saling menghargai sesama manusia.

Sekolah internasional ini mengajarkan anak-anak berkomunikasi dengan baik, peduli sesama teman, terbuka, dan tentunya memiliki pengetahuan yang tinggi. Mereka diajarkan memiliki sikap dan berani mengambil resiko. Namun juga mengajak anak untuk berpikir panjang, bisa merefleksi dan seimbang secara emosi.

Primary Years Programme di YIS ini dimulai dari anak usia tiga tahun sampai 12 tahun. Dalam satu kelas hanya diisi beberapa anak saja karena guru akan menjadi fasilitator sehingga fokus untuk kelas kecil. Mereka diajari untuk percaya diri di setiap kesempatan. Di program ini kolaborasi antara siswa, guru, orang tua dan lingkungan sekitar selalu diupayakan

Anak-anak di PYP ini melakukan pembelajaran mulai pukul 08.00 sampai 14.00. Ada banyak fasilitas yang dapat diakses oleh anak-anak. Mulai tempat bermain, lapangan bola, lapangan basket, perpustakaan, studio musik, studio seni, laboratorium sains, klinik dan mushala.

Pembelajaran di PYP ini menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan akan ada pendamping bagi anak yang belum menguasai keduanya. Berbagai keilmuan akan diajarkan oleh pengajar di Yogyakarta independent School. Matematika, Sains, Seni, Musik, dan masih banyak lagi. Ada pelajaran Pancasila dan agama yang bisa dipilih para siswa.

Di sekolah internasional ini saat ujian tidak seperti sekolah yang lain dengan soal-soal yang memusingkan. Ujian di sekolah ini anak-anak membuat paper dari penelitian sederhana yang mereka lakukan. Lalu mereka akan mempresentasikan temuan-temuan yang mereka lakukan. Tentunya hal itu dilakukan dengan cara yang menyenangkan.

Saat tanya jawab ada seorang ibu yang bertanya mengenai bullying. Pak Ismail menjamin bahwa di Yogyakarta Independent School ini tidak ada yang namanya bullying. No Bullying Area. Anak-anak sudah terbiasa dengan perbedaan. Mereka saling menghormati semua perbedaan yang ada.

Bagaimana dengan special needs children? Ibu Swanti menyatakan bahwa Yogyakarta Internasional School ini merupakan sekolah inklusi. Setiap anak adalah spesial. Jika ada anak yang memiliki kebutuhan khusus akan dilihat dan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orang tua dan profesional sehingga akan menemukan pola pembelajaran yang tepat bagi si anak.

Selesai tanya jawab kami pun diajak untuk mengunjungi kelas-kelas yang ada di YIS. Setelah itu kami juga diajak ke mini farm yang dimiliki oleh sekolah ini. Wah ... anak-anak tentunya seneng banget bisa belajar lifeskill di sekolah ini



Mengapa Yogyakarta Independent School ini menggunakan kurikulum International Baccalaureate?


Kurikulum ini mengajarkan anak mengeksplorasi kemampuan di semua bidang. Bukan hanya keilmuan matematika atau sains saja. Kurikulum ini mendorong siswa untuk memiliki wawasan global. Mereka dididik untuk kreatif, cerdas secara emosional dan mampu mengembangkan inteletual dan sosialnya. Harapan dari pihak sekolah mereka bisa berkontribusi positif terhadap lingkungan dan budaya. Tentunya dengan kurikulum ini bakat dan minat anak-anak makin berkembang.

Saya melihat hubungan siswa dan guru dan karyawan begitu akrab, namun tetap sopan. Ngobrol dan bercanda sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Saya melihat anak-anak begitu happy saat berada di lingkungan sekolah. Dan tentunya anak-anak tumbuh dengan percaya diri yang tinggi membuat mereka terlihat begitu nyaman berada di sekolah.

O ya, yang bersekolah di sini tuh nggak cuma anak-anak ekspatriat atau hasil dari pernikahan campur saja. Saya lihat banyak juga kok anak-anak WNI yang bersekolah di sini. Salah satunya sahabat saya yang menyekolahkan ketiga putra putrinya di Yogyakarta Independent School. Saya jadi paham mengapa mbak Atik, nggak mau pindah ke lain sekolah.

Jika anda yang berada di Yogyakarta dan menginginkan pendidikan dengan kurikulum internasional untuk putra putri anda. Saya sarankan kunjungi Yogyakarta Independent School sebelum memutuskan akan menyekolahkan anak di sekolah internasional lain. Melihat dengan mata kepala sendiri akan jauh lebih baik dan bisa membandingkan dengan sekolah yang lain. Jika anda merupakan orang tua yang meyepakati dengan pendidikan tak hanya sekadar akademik kunjungi saja



YOGYAKARTA INDEPENDENT SCHOOL (YIS)

Jl. Tegal Mlati No. 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284, Indonesia
Phone: +6282241044242 // (0274) 5305147 dan 5305148

Minggu, 29 Januari 2023

Angkringan yang Wajib Dicoba di Jogja Selatan
Wisata di Nanggulan



Siapa yang saat ini nggak tahu yang namanya angkringan. Dimanapun tempat saat ini bertebaran angkringan-angkringan yang menjual nasi bungkus yang lebih dikenal sebagai sego kucing karena sedikit porsinya. Sebanyak dengan orang-orang zaman dulu memberi makan kucing dengan nasi yang dicampur dengan ikan asin.

Angkringan sendiri merupakan jenis gerobak untuk menjual berbagai macam nasi, gorengan dan lauk. Tak ketinggalan teh, kopi, jahe atau susu jahe sebagai minuman khas yang dijual di angkringan. Si penjual pun menyediakan tempat baik berupa bangku atau menggelar tikar di sekitar gerobak untuk mereka yang ingin makan di tempat.

Katanya sih angkringan itu dari kata 'methangkring', yang berarti duduk di bangku dengan kaki sebelah diangkat. Nah, orang-orang yang jajan di angkringan biasanya menikmati nasi, lauk atau gorengan itu posisi enaknya kalau makan ya seperti itu. Kalau merhatiin, coba lihat cara orang Sumatera atau Sulawesi duduk saat menikmati makanan.

Kalau dulu zaman kuliah, kami para mahasiswa di zamannya menyebut dengan kucingan. Kata itu diambil dari sego kucing yang dijual di sana. Mahasiswa zaman dulu identik dengan hal-hal yang murah meriah dan mengenyangkan. Nah, kucingan itu sering jadi tongkrongan mahasiswa untuk ngobrol bahkan saat itu obrolan politik pun sering kali terdengar di sana.

Berpuluh tahun kemudian angkringan menjadi ciri khas Jogja. Bahkan Joko Pinurbo mengatakan bahwa Jogja terbuat dari rindu pulang dan angkringan. Berapa banyak angkringan sekarang bertebaran di penjuru kota Jogja. Namun harga yang dipasang tak seramah dulu. Saya pernah jajan di angkringan Tugu yang ada di jalan Mangkubumi. Ternyata harga yang dipatok cukup tinggi. Memang nasi bungkus yang disajikan lebih banyak dibanding nasi kucing yang biasanya dijual. Namun harga lauk dan gorengannya cukup membuat saya terbelalak. Apalagi harga minuman teh atau jahe sudah serupa dengan harga yang dipatok oleh rumah makan. Angkringan sudah menjadi bagian dari pariwisata di Jogja.



Angkringan yang wajib dicoba di Jogja selatan

Rumah makan di Nanggulan



Di daerah Pronosutan Nanggulan, berbagai tempat makan dengan menyajikan view pegunungan Menoreh bertebaran. Salah satunya yang sering saya kunjungi adalah Geblek Menoreh.

Konsep sajiannya ya seperti angkringan. Namun pilihan nasinya sudah makin beragam. Begitu juga dengan lauk dan camilan yang dijual di sana.

Mereka juga menyediakan makanan alternatif yang biasa dipesan seperti bakso atau seblak.

Wisata di Jogja


Kalau masalah rasa sih ya standar. Namun istimewanya di sana tempat makan yang langsung melihat persawahan dan pegunungan. Bahkan bagi yang suka olahraga ada track yang bisa digunakan untuk jogging atau sepedaan.

Pronosutan wisata Jogja


Tempat ini juga menyediakan persewaan sepeda dan otopet. Ada juga ATV jika hanya ingin sekadar menyusuri area Pronosutan. Banyak juga rombongan yang sengaja datang untuk berolahraga kemudian mampir di Geblek Menoreh ini.

Wisata di Jogja



Karena yang disajikan di sini adalah pemandangan dengan area persawahan maka kalau dateng jangan pas masa panen. Sawahnya ya nggak kelihatan indah. Tapi saat tanaman padi berumur 1,5 - 2 bulan itu kelihatan indah kayak lukisan di zaman dulu.

Ada yang mau ke sini? Kabar-kabari ya? Ntar kita eksplor wisata dan kuliner di daerah ini ya?










Minggu, 22 Januari 2023

Saat Hobi Menjadi Pekerjaan
Hobi jadi penghasilan



Assalamualaikum temans, saat ini saya lagi hobi berolahraga. Saya lagi seneng dengan senam zumba meskipun tetap melakukan olahraga lain yaitu jogging kalau pas suami ada di rumah. Selain nggak perlu keluar rumah untuk beraktivitas saya cukup menikmati berolahraga tanpa perlu memakai jilbab dan kelihatan rapi seperti layaknya jika keluar rumah.

Setelah dari September 2021 saya berhenti olahraga karena sakit dan keterusan di tahun 2022. Ternyata membuat tubuh gampang banget sakit. Akibatnya tahun 2022 selain berat badan yang bertambah sebanyak enam kilo saya jadi lebih sering ke dokter. Lantas memulai olahraga kembali ketika recovery tindakan medis dari tumor mamae sinistra. Saya memulai olahraga kembali di bulan September 2022. Itu pun masih terbatas banget. awalnya seminggu sekali, lantas seminggu dua kali. Dan di Desember 2022 saya melakukan olah raga minimal seminggu tiga kali dengan durasi 30-40 menit. Tentunya membuat tubuh makin bugar meski belum bisa menurunkan berat badan.

Saat Hobi menjadi Pekerjaan


Ngobrolin tentang hobi nih, saya masih melakukan pekerjaan yang terkait dengan hobi. Katanya pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Saya memulai pekerjaan sebagai penulis buku di tahun 2012 dengan beberapa antologi yang saya ikuti. Lantas di tahun 2017 saya mulai menekuni pekerjaan saya sebagai blogger dan nano influencer. Lantas 2022 kemarin kembali menulis novel dengan jumlah halaman yang buat saya wow banget. Tahun ini pun saya tetap berkutat dengan kepenulisan buku.

Sepuluh tahun berkutat di kepenulisan. Meski awalnya dilakukan karena hobi lantas menjadi industri karena menghasilkan penghasilan. Di awal tentunya senang bukan kepalang. Semangat untuk melakukan hobi yang dibayar masih terjaga. Apalagi jika menerima pekerjaan dengan jumlah yang cukup banyak. Bisa nambahin uang dapur atau sekadar jajan untuk diri sendiri.

Setelah 10 tahun berlalu. Sering kali saya dihinggapi rasa jenuh. Apalagi saat ngeblog sering banget menulis dengan tema yang sama. Harus mencari sudut pandang yang berbeda. Bisa, tetapi feel menulis sudah jauh berkurang. Kayak sekadar menggugurkan kewajiban saja. Begitu juga dengan menulis buku. Saat ini saya tetap berkutat di genre novel sejarah atau novel biografi. Capeknya luar biasa, apalagi harus riset beberapa buku dan harus meneliti kesahihan sejarah sehingga tak bisa berimajinasi dengan bebas. Pagar-pagar itu membuat saya jadi lebih cepat lelah sekarang karena umur pun berbeda dengan saat menulis novel-novel sebelumnya.

Terkadang pengen ngerjain pekerjaan lain. Tapi apa coba? Saya nggak punya keterampilan lain yang berpotensi menjadikannya sebagai peluang usaha atau mencari penghasilan dari pekerjaan lain. Satu-satunya keterampilan yang saya miliki dan sudah diakui oleh orang lain ya memberikan makna dalam tulisan yang saya buat. Masa nggak mau menerima apa yang sudah Allah anugerahkan pada saya?

Kalau sudah merasa jenuh dan lelah, saya mencoba mengafirmasi diri sendiri. Allah pasti punya mau ketika saya hanya memiliki satu-satunya keterampilan yaitu menulis. Toh saya nggak di rumah terus kok. Saya juga mengajar ekstra kurikuler dimana saya bisa berinteraksi dengan anak-anak SD dan memberikan value yang saat ini sudah banyak yang luntur pada anak-anak generasi alpha. Saya juga beberapa kali diundang sebagai narasumber di beberapa kegiatan yang membuat saya harus keluar kota.

Jenuh dan lelah itu sangat manusiawi kok. Saya bisa menjeda dari kegiatan yang menurut saya sudah menjemukan itu barang sebentar. Biasanya nanti juga kangen sendiri kalau lihat laptop nggak dipakai berhari-hari. Bagaimanapun juga hobi juga melibatkan perasaan. Kalau sudah sayang, tentunya nggak bakal ninggalin bukan?

Minggu, 15 Januari 2023

 Perempuan-perempuan yang Memberikan Inspirasi dalam Kehidupanku
Perempuan inspiratif



Usia mendekati setengah abad itu emang terasa banget ya? Nggak hanya di urusan fisik dan kesehatan, namun kematangan dan kedewasaan dalam berpikir terasa banget. Kayaknya sudah nggak dalam fase punya banyak target. Pokoknya yang dicari hidup ayem dan tentrem bareng dengan keluarga.

Harapan sih masih banyak. tentu saja yang terkait dengan anak-anak. Namun untuk diri sendiri kayaknya sudah lebih banyak harapan yang sifatnya spiritual. Misalnya pengen bisa umroh, soalnya kalau pengen naik haji keknya kok jauh banget. Dan hal-hal untuk memperkaya ruhiyah supaya tujuan hidup ayem tentrem itu bisa tercapai sesegera mungkin.

Di luar hal-hal yang bersifat pribadi aku pun bertemu dengan banyak orang dalam hidup yang membuatku banyak memilah dan memilih tempat di mana aku harus berada. Semakin berumur maka lingkaran pertemanan makin mengerucut.

Saat ini aku masih menikmati kehidupanku di dunia tulis menulis. Aktif di komunitas menulis yang isinya para perempuan. Baru aja gabung di sebuah penerbit yang girl power banget karena mulai dari pimpinan dan staf kantor rata-rata perempuan. Tentu saja hal ini membuatku lebih nyaman untuk melakukan meeting dan segala kegiatannya.

Di luar kegiatan pribadi aku merasa hidupku harus lebih berarti untuk orang lain. Makanya aku juga aktif di organisasi keagamaan. Cukup berada di level terbawah saja. Kayaknya untuk organisasi keagamaan yang aku ikuti malah lebih banyak kegiatan di level ranting, yaitu Aisyiyah Ranting Gunungpring.

Dan mereka, para perempuan ini keren-keren banget. Dengan segala kiprah yang dimiliki. Meskipun terkadang dengan keterbatasan yang dimiliki, namun tak membuat mereka merasa tak berdaya.


Para Perempuan yang memberiku inspirasi dalam kehidupan


Ibu Khundariyati

Ibuku ibuku ibuku



Beliau adalah ibuku. Bahasa cintanya bukan word of affirmation. Tipikal ibu-ibu zaman dulu yang rasa cintanya lebih dinyatakan dengan pelayanan. Namun saat mulai kuliah aku merasakan bahwa Ibuk selalu memiliki quality time bersamaku.

Saat Bapak meninggal, itu adalah waktu tersulit bagi ibuku. Nggak bisa berlama-lama bersedih karena yang beliau pikirkan adalah kami, anak-anaknya. Aku yang sudah kuliah, adikku masuk kuliah dan satunya masuk SMA. Apapun beliau lakukan demi pendidikan anak-anaknya. Yang selalu dikatakan saat itu adalah, “Aku tak bisa membekali kalian dengan harta benda. Hanya ilmu yang bisa kusediakan meskipun aku harus pontang panting supaya kalian tak terputus di tengah jalan. Jangan sia-siakan. Kalian bersekolah dengan baik artinya kalian sudah membantu ibumu banyak.”

Beliau pun selalu berpesan untuk menjaga kerukunan antar kakak beradik. Yen ra iso ngragati yo ngragani. Kerjasama antar saudara itu perlu banget supaya kalian nggak banyak mengeluh seberapa yang kalian kelurkan. Baik yang mengeluarkan biaya atau tenaga. Kalian sama-sama berbakti dan saling menghormati.

Dari Ibuk aku banyak belajar tentang kehidupan. Beliau benar-benar mempersiapkan diri di masa tuanya. Aku ingat banget kalau sejak umur empat puluh kehidupan spiritualitasnya meningkat. Apalagi saat beliau terkena stroke pertama. Meski banyak perubahan psikologis karena kesehatannya, namun kepasrahan dan kepercayaan terhadap Yang Maha Kuasa tak pernah pudar sedikitpun. Bahkan makin tinggi. Beliau begitu mempersiapkan diri sewaktu-waktu Allah memanggil. Dan aku belum mampu seperti itu di usiaku sekarang.



Riana Mashar

Riana Mashar



Ia adalah saudara beda bapak dan ibu. Buatku Mbak Yana adalah pengganti orang tuaku setelah Ibuk tiada. Seorang single parent yang berjuang sendiri untuk anak-anaknya. Aku tak pernah mendengarnya mengeluh dengan apa yang Allah berikan untuknya. Selalu berpikir positif dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya.

Ia seorang pembelajar. Dari secuil waktunya yang tersisa pun ia tak segan untuk terus belajar. Kadang aku suka pusing sendiri ngeliatnya masih bisa ngikutin webinar seharian, dengan bahasa asing pula. Kalau aku sudah dadah babay lah.

Lebih dari 10 tahun ia sendiri. Ia benar-benar menjaga marwahnya sebagai perempuan. Tak sedikit yang menginginkan sebagai pendamping atau menggodanya. Namun ia tak cukup punya waktu untuk meladeni hal-hal remeh seperti itu.

Meskipun ia seorang single parent, tapi dalam kepengasuhan anak beliau sungguh luar biasa. Menurutnya kondisi seperti apapun bukanlah hal pembenar untuk seorang ibu tak terlibat dalam pendidikan pada anaknya. Sudah memilih menjadi seorang ibu harusnya bertanggung jawab terhadap pilihan tersebut.

Melihat anak-anaknya yang tak pernah membantah. Anak-anak yang memiliki kematangan kepribadian sesuai dengan umur mereka. Jika banyak anak-anak yang orang tuanya berpisah menganggap bahwa dirinya adalah anak broken home. Aku tak melihat itu dalam anak-anak Mbak Yana. Mereka tumbuh dalam kasih sayang meski tak utuh.

Dalam kesibukannya sebagai seorang pengajar dan berbagai kegiatannya sebagai psikolog dan asessor, ia tak ragu membagi ilmu ke berbagai tempat. Mungkin kalau waktunya 50 jam sehari rasanya tak cukup buatnya untuk pekerjaan, belajar, dan berbagi ilmu. Kebermanfaatan ilmunya Insya Allah menjadi jariyah baginya.

Darinya aku banyak belajar tentang kehidupan terutama kepengasuhan anak. Bagiku ia adalah partner dalam mendidik anak-anak. Banyak hal yang tak aku mengerti seringkali mendapatkan pencerahan darinya. Dalam ketidaksempurnaan sebagai manusia selalu ada perjalanan terbaik yang memang sudah Allah sediakan.



Miftahul Jannah

Cr : FB dari mbak Miftahul Jannah


Seorang penulis buku bacaan anak dan psikolog ini baru kukenal sekitar sembilan tahunan ini. Namun lima tahun terakhir aku merasa cukup dekat dengannya saat Kakak memiliki masalah dan mendapatkan problem solving darinya. Ia juga partnerku dalam kepengasuhan anak. Si Kakak lumayan dekat dengannya, dan bisa berbicara apapun dengannya. Begitu juga denganku. Aku betah banget silaturahmi ke rumahnya. Waktu dua jam itu terasa sebentar. Tak jarang aku berada di rumahnya sampai lima jam hanya sekadar ngobrol.

Umurnya jauh di bawahku. Namun keilmuannya tentang agama luar biasa. Sering kali jika aku merasa ruhku terasa kering aku datang padanya. Sekadar ngobrol dan selalu saja perkara iman masuk ke dalam pembicaraan kami. Dan saat pulang dari rumahnya, selalu ada hal-hal yang membuatku merasa adem karena mendapatkan siraman rohani secara privat.

Ketaatan pada suami jangan ditanya. Masya Allah. Dengan suami yang memiliki ketenaran Mbak Ita nggak silau dengan hal-hal yang bersifat keduniawian. Romantisme dengan suami kelihatan genuine banget. pengen sebenernya nulis novel tentang perjalanan beliau berdua saat menjemput jodoh. Beneran, bagus banget buat novel loh. Sayangnya belum dapet lampu ijo nih.

Ia pun tak segan membagi ilmu. Sering sekali menjadi pembicara parenting dengan jamaah perempuan yang menjadi audience nya. Ia pun membuka diri untuk para perempuan berkonsultasi tentang kesehatan mental dengannya. Namun ia lebih suka untuk bertatap muka karena lebih efektif dalam berkomunikasi.

Perempuan itu memiliki kekuatan yang tak dimiliki oleh laki-laki. Dan masih ada begitu banyak perempuan yang menginspirasi di sekitar kita.

Minggu, 08 Januari 2023

 Lato-lato & yang Viral di Akhir Tahun 2022
yang viral



Assalamualaikum temans,

2022 baru saja berlalu. Namun berbagai hal gaungnya masih berasa hingga awal tahun 2023. Ada hal-hal yang membuat kita para netizen banyak tertawa. Namun ada pula yang bikin ngelus dada tapi juga memberikan pembelajaran bagi kita bahwa hal-hal yang buruk tak perlu kita lakukan. Cukup menjadi kaca benggala bagi kita.

Yang Viral di Akhir 2022


Lato-lato

Mainan yang dulu pernah ada akhirnya viral lagi di penghujung tahun 2022. Mainan yang terdiri dari dua bandulan bola yang terbuat dari bahan polimer. Cara main lato-lato ini membenturkan dua bandulan bola sehingga menimbulkan bunyi. Mainan yang pernah ada di tahun 90an menimbulkan suara yang cukup keras. Apabila sudah jago, cara mainnya nggak sekadar dibenturkan saja. Namun bisa juga berputar-putar.

Mainan ini sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak. Namun yang terjadi orang dewasa pun ikutan main. Mungkin bagian dari refreshing karena jenuh dengan kegiatan sehari-hari. Meski begitu main lato-lato juga perlu kehati-hatian. Kemarin saya baca di sebuah artikel seorang anak main lato-lato. Qodarullah bandulan bolanya lepas mengenai mata anak yang main lato-lato sehingga harus ada tindakan medis pada matanya.

Seingat saya di zaman itu bola bolanya tak hanya terhubung dengan tali seperti yang saat ini ada. Kalau tak salah dulu ada gagangnya sehingga tak begitu membahayakan seperti sekarang. Penampakannya kayak yang dimainin sama Rayyanza, anak bungsu Raffi Ahmad itu.


Fajar Sad Boy

Anak Gorontalo umur 15 tahun ini patah hati karena ditolak seorang perempuan. Videonya nangis sesenggukan ini diunggah oleh seseorang di media sosial dan menuai berbagai komentar dari netizen. Makin viral lagi saat ia diundang di channel youtube nya Denny Cagur karena ketidakpahaman dan ketidaksesuaian jawaban atas pertanyaan Denny Cagur yang sebenarnya cukup sederhana. Awalnya saya kira gimick. Tapi apa iya anak usia 15 tahun sudah paham bermain dengan persona di atas panggung?

Ternyata ia laris diundang ke berbagai channel youtube orang-orang terkenal macam Ria Ricis dan Ari Untung. Ia pun banyak diundang di berbagai variety show. Rasa-rasanya makin lama ia bisa saja menjadi Vicky Prasetyo KW dengan berbagai macam quote tentang cinta. Anak ini keterampilan bahasanya bagus juga lho.

Sebagai orang tua sebenarnya saya prihatin dengan pertumbuhan jiwa anak ini. Bukan membandingkan. Anak saya dan teman-temannya di usia 15 tahun memang sudah mengenal virus merah jambu. Akan tetapi mereka juga masih sibuk dengan berbagai permainan olah raga seperti basket atau game model balapan atau bola. Mereka juga sedang menikmati pertemanan yang kuat dengan berbagai circle mereka.

Cinta bukanlah berada di urutan pertama. Meski ada satu dua temannya yang mulai berpacaran. Akan tetapi mereka memahami bahwa hidup itu masih begitu panjang dan keras. Belajar aja masih susah, apalagi mau mikirin cinta selayaknya manusia dewasa. Apalagi sampai mewek-mewek begitu. Bukan berarti laki-laki nggak boleh nangis lho ya? Boleh kok, tapi di momen yang lebih tepat.

Melihat Fajar tuh menjadi satu pembelajaran buat saya juga sebagai orang tua. Bahwa anak harus diajari untuk memiliki adversity quotient. Bagaimana anak itu bisa bertahan dengan rasa ketidaknyamanan. Anak harus harus memiliki daya juang untuk keluar dari ketidaknyamanan dan berekspresi dengan tepat ketika mengalami hal-hal yang tak menyenangkan.

Antara Rozi, Norma Risma dan ibu kandungnya.

Buat saya ini nggak masuk akal. Tapi kayaknya sekarang ini sudah akhir zaman ya, sehingga semua kejadian yang terjadi diambil hikmahnya aja. Kisah perselingkuhan antara menantu dan mertua memang nggak sekali ini saja. Ada juga tuh drama korea tentang perselingkuhan bapak mertua dengan menantu perempuannya. Namun kali ini ada di Banten perselingkuhan antara menantu laki-laki dan ibu mertua. Anak menantu yang umurnya separuh dari umur ibu mertua.

Bermula dari postingan Norma Risma rame di tiktok yang membuat ia akhirnya mengklarifikasi berbagai hal yang beredar di media sosial dalam podcast nya bersama Denny Sumargo.
Norma bercerita bahwa ia sudah berpacaran dengan Rozi selama lima tahun. Ia menemukan chat antara ibunya dengan Rozi yang mengarah pada hal-hal berbau seksual. Setelah itu ia menemukan sms panjang ibunya pada pacarnya itu tentang hal yang sama. Rozi mengakui itu namun tak mau pisah dari Norma. Karena Norma cinta banget akhirnya mereka menikah. Setelah beberapa bulan menikah mereka berpindah ke kontrakan baru. Dan ternyata keduanya mengulang lagi tindakan amoral di rumah kontrakan saat Norma bekerja. Keduanya digrebek oleh pemuda setempat karena laporan warga yang curiga. Lalu mereka pun bercerai.

Di awal tahun ini Rozi mengklarifikasi, meski begitu banyak hal yang pada akhirnya malah menguatkan sangkaan berbagai pihak. Baca aja di berbagai media sosial, dan cukup membuat saya beristighfar.

Sebuah peristiwa yang mengingatkan bahwa namanya hubungan laki-laki dan perempuan itu ada adabnya. Bahkan terhadap mertua sekalipun. Batas-batas aurat tetaplah dijaga. Etika dalam berelasi tetap ada batasannya.

Meski mertua harus kita perlakukan seperti orang tua sendiri. Menurut saya physical touch harus dijaga. Sampai sekarang saya masih merasa sungkan untuk memeluk dan mencium pipi bapak mertua saya. Buat saya penghormatan pada beliau cukup dengan cium tangan. Rasanya risih saja melakukan peluk cium bukan dengan suami, meski itu ayahnya sekalipun. Dan suami saya tahu banget tentang hal itu dan memahaminya.

Berharap banget tahun 2023 ini adem ayem, tentrem tanpa banyak gejolak. Apalagi tahun ini adalah tahun politik dimana kampanye bakal masuk ke ruang digital lebih banyak lagi. Pengen ngerasain gitu loh medsos tanpa war wer wor, santai kayak di pantai. Kayaknya mustahil ya?