Mei 2019 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Minggu, 19 Mei 2019

My Diet Story (1)


Assalamualaikum temans, 

Bulan Januari lalu menjadi titik balik dari kesadaran saya untuk memulai hidup lebih sehat. Sebelumnya saya nggak pernah mikir sama sekali apa saja yang masuk dalam tubuh. Nggak peduli banget sama berapa banyak junk food yang masuk ke dalam tubuh. Teman-teman dekat juga tahu banget kalau saya doyan makan dan ngemil. Jadinya kalau saya dateng, pasti deh mereka nyiapin sajen yang nggak sedikit. Mau cemilan basah atau kering pokoknya hajar terus. 

Sudah dipastikan berat badan naik nggak terkontrol. Tapi saya tetep aja cuek. Nggak peduli baju mulai sesak dan nggak bisa dipakai. Beberapa keluhan pun datang, apalagi kolesterol. Tahun 2014 saya pernah memiliki kolesterol yang tingginya ajib. Kisahnya bisa dibaca di sini deh. 

Selain masalah kolesterol yang datang dan pergi, stamina tubuh pun turun drastis. Kalau dulu perjalanan ke provinsi sebelah bisa setiap hari, saat itu seminggu sekali aja badan rasanya remuk redam. Sering juga kalau kehujanan auto pusing, dan di tempat tidur bisa berhari-hari. Nggak cuma itu. Kantuk pun lebih sering menyerang. Kalau cuma diem di rumah jam sembilan pagi rasanya udah pengen aja ketemu sama bantal. 

Bulan Januari saya sakit kepala nggak sembuh-sembuh. Leher yang ‘tengeng’ sampai seminggu penanda bagi saya bahwa kolesterol sedang naik-naik ke puncak gunung. Tubuh rasanya letih dan lemas sehingga untuk berdiri rasanya kliyengan. Udah gitu pusing nggak bisa ditahan. 

Sering sakit perut juga. Periksa di dokter pun nggak banyak perubahan. Yang saya khawatirkan kalau bakteri salmonela datang lagi. Kalau kayak gitu, bisa-bisa saja bedrest di rumah sakit lagi. Akhirnya saya berusaha lebih banyak beristirahat. Seminggu full saya di tempat tidur nggak melakukan apa-apa. Gabut banget dong jadinya. 

Posisi sakit begitu, ada beberapa kabar duka datang dari teman. Ada yang meninggal mendadak karena serangan jantung. Ada kakak kelas yang mendadak meninggal tanpa ketahuan penyebabnya. Lalu saudara yang tiba-tiba meninggal mendadak menjadikan saya ketakutan sendiri. Ya gimana, sayanya lagi nggak sehat juga kan? Orang sakit tuh sering kali mikirnya kejauhan. 

Berita duka yang datang itu menjadi perenungan tersendiri untuk saya. mereka yang meninggal mendadak kebanyakan kok ya obesitas. Saat itu saya pun sudah pada tahapan obesitas. Lalu saya teringat ibu saya stroke pertama kali di usia 50 tahun. 

Tujuh tahun lagi usia saya lima puluh tahun. Berat badan saya saat itu sudah mendekati BB ibu saya ketika kena stroke. Dalam hati saya takut jika terkena stroke di usia yang sama. 

Dalam hati tiba-tiba muncul satu kosa kata yang jarang banget mampir. Diet. Ya ... saya harus diet. Apa lagi yang harus saya pertimbangkan di usia menuju lima puluh tahun ini. saya menyadari metabolisme tubuh tak sebagus lima tahun lalu. Namun saya harus melakukan itu. Demi anak-anak yang masih harus saya dampingi. 

Saya pun mulai menonton channel diet di youtube. Dari diet yang lagi ngehits sekarang seperti DEBM, Keto, Paleo, Atkins, Food Combaining bahkan OCD yang dipopulerkan seorang selebritis itu. Selama hampir dua minggu saya mantengin video diet sampai saya berhenti di dua channel diet yang menurut saya paling cocok untuk saya. Channelnya Yulia Baltschun dan The doctor’s diet milik Dr. Dion Haryadi. 

Kenapa saya milih dua channel itu? Karena dua channel itu saling berkaitan keilmuannya. Saya masih mempercayai bahwa penelitian atau pengetahuan yang didukung secara medis adalah yang paling tepat. Mereka menganjurkan melakukan perubahan pola makan dengan gizi yang berimbang. Semua bahan makanan bisa dikonsumsi. Yang paling penting adalah pengolahannya. 

Menurut Dr Dion Haryadi metode diet yang sudah dibuktikan secara klinis dan sehat adalah calorie counting (menghitung kalori). Fyi, kalori adalah energi yang dibutuhkan olh tubuh kita untuk beraktivitas atau berfungsi. Kalori ini didapat dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. 

Kalori adalah bensin bagi tubuh kita 

Jika kalori yang masuk dalam tubuh kita lebih besar dibandingkan dengan kalori yang keluar, maka kalori tersebut akan menjadi timbunan lemak. Sementara jika kalori yang masuk lebih kecil dari kalori yang keluar maka tubuh kita pun akan lebih slim. 

Yang pertama kali saya lakukan ketika menyiapkan diri untuk diet adalah menghitung kalori yang keluar tubuh saya dan biasa disebut calorie maintanance atau TDEE (Total Daily Energy Expenditure). Kita menghitung berapa sih dalam satu hari kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk beraktivitas. Nah ... untuk menghitung kita bisa menggunakan kalkulator kalori online yang bisa di googling setiap saat. Dari sekian kalkulator kalori, saya menggunakan tdee.calculator.net. Kita tinggal mengisi data yang ada. 

Setelah mendapatkan berapa calorie maintanance, saya pun harus mengurangi kalori sebanyak 10-20%. Jika calorie maintainance saya 1500, maka kalori yang harus masuk dalam tubuh saya sebanyak 1200 – 1350 kalori. Saya memulai defisit kalori sebanyak 20%. Jika sudah dirasa kuat maka coba tingkatkan menjadi 25-30% defisit kalori. Namun jika kalian mencoba defisit kalori 20% merasa lemas, maka cobalah di defisit kalori 10-15%. 

Saya memulai diet dengan defisit kalori 20%. Kalori yang masuk dalam tubuh saya sekitar 1200 kalori. Langkah berikutnya adalah mengetahui jumlah kalori dari makanan dan minuman yang akan kita konsumsi. Untuk mengetahui saya pun download aplikasi fat secret.




Di aplikasi itu kita bisa mengetahui kalori masuk dengan memasukkan data makanan yang kita konsumsi. Di awal pasti ribet banget. Harus ngukur inilah itulah, namun setelah dua bulan saya udah hapal dan tetap enjoy melakukan perubahan pola makan ini. 

Paling bagus sih kalau kita masak sendiri ya? Kita ngerti banget seberapa yang harusnya kita makan, dan zat apa saja yang semestinya kita kurangi. Saya sih ngurangin gula banget. Ya gimana enggak, wong kalori dari gula tuh gede je. Kita konsumsi es kepal satu mangkok aja sudah 1000 kalori sendiri cobak. 

Bagaimana sih menjaga supaya tetep on the track menjaga pola makan? 

1. Kita harus mencatat semua yang kita konsumsi supaya bisa kita koreksi. Aplikasi fat secret akan menolong kita untuk mencatat semua makanan dan minuman yang sudah kita konsumsi.


2. Mengatasi rasa lapar. Kita bisa mengatur kalori terbesar yang ita konsumsi itu di siang hari sehingga di malam hari kita nggak perlu makan terlalu banyak. Kalau saya pribadi untuk sarapan pagi saya makan buah dan roti gandum. Jam 10 pagi makan snack. Snack saya biasanya sih buah aja atau cookies yang berbahan gandum. Jam 12.00 saya makan siang biasa, dengan nasi, lauk dan sayur. Kemudian jam 15.00 saya makan snack lagi, bisa buah atau crackers sebanyak 3 biji. Lantas makan malam jam 18.30 saya makan malam. Makan malam saya usahakan untuk konsumsi lauk yang berprotein nabati. Jika terpaksanya harus konsumsi protein hewani, saya memilih makan telur atau ikan. Malam hari saya mengurangi karbohidrat. Jika makan siang saya makan satu centong penuh nasi, maka makan malam saya paling makan setengah centong nasi atau malah cukup sayur dan lauk. Itu sudah cukup kenyang, setelah sebelumnya saya konsumsi buah terlebih dahulu. O ya, yang paling penting adalah kita mengonsumsi serat lebih banyak supaya kita bisa kenyang lebih lama. Serat banyak didapatkan di sayur dan buah. Maka perbanyaklah konsumsi sayur dan buah dibanding karbohidrat. Biasanya saya menambah porsi sayur saat makan. 

3. Minum air putih sebelum makan. Tujuannya adalah selain menambah rasa kenyang air juga sangat dibutuhkan dalam tubuh. Kebutuhan harian air dalam tubuh kita minimal 2 liter. Ada sebagian orang yang nggak suka air putih. Sering kali minum air putih seteguk aja rasanya eneg. Untuk mengatasinya cobalah membuat infused water. 

Saya termasuk orang yang nggak suka air putih sebelumnya. Jadilah saya tiap hari memasukkan lemon dalam semua air yang saya konsumsi. Lama-lama saya kurangi dan akhirnya bisa konsumsi air putih dengan cukup. 

4. Mengatasi rasa bosan. Iya sih, sering kali pas semangat udah turun untuk menjaga pola makan rasanya pengen udahan aja. Kalau udah bosen banget saya palingan cheating meal aja. Bukan cheating day lho ya? Jadi saya memberi waktu dalam seminggu ada satu kali cheating meal. Misalnya saat makan siang. Biasanya ini yang paling sulit dihindari apalagi kalau pas hang out sama teman. Di satu kali waktu makan itu saya bebas makan apa aja yang saya pengen. Misalnya gorengan, pizza, gelato, atau makanan bersantan meski dengan jumlah terbatas. 

5. Mengontrol jenis minuman manis yang dikonsumsi. Minuman manis tuh kalorinya tinggi tetapi nggak memberikan asupan nutrisi dalam tubuh. Pada akhirnya kita hanya menimbun lemak dalam tubuh. Bukan berarti kita nggak bisa konsumsi lho ya? Boleh kok, akan tetapi tetap dibatasi. Yang panting selama kita berada dalam defisit kalori, maka berat badan kita tetap aman. 

6. Olahraga. Sebenarnya jika kita sudah berada dalam kalori defisit, maka BB kita perlahan-lahan akan tetap turun. Namun dengan berolahraga kita akan membakar kalori lebih banyak. Dengan begitu kita akan menurunkan BB lebih cepat atau kita bisa makan lebih banyak. Kalau saya sih OR ringan aja. Paling jogging seminggu satu atau dua kali, atau cukup posisi nge-plank jika malas keluar rumah. 

Posisi plank



Sejauh ini saya sudah turun berat badan sebanyak 12 kg dalam kurun waktu 4 bulan lebih beberapa hari. masih berkilo-kilo lagi yang pengen saya turunkan. Bukan hanya weight lost tujuan saya. yang terpenting adalah tubuh saya lebih bugar, tidak ngantukan dan lebih fit. O ya, saya pengen bikin cerita berseri dalam diet story ini. Untuk tulisan selanjutnya kira-kira tema apa ya yang diinginkan oleh pembaca tentang diet story ini? 





Selasa, 14 Mei 2019

3 kuliner yang harus dicoba jika mengunjungi Solo
Cr: wikipedia

Assalamualaikum temans, 

Menyebut kota Solo takkan lepas dari sebuah tempat yang masih lekat dengan budaya Jawa yang kental. Hal ini tak lepas karena letak Solo berdekatan dengan Yogyakarta yang merupakan kota budaya. Seperti halnya Yogyakarta yang memiliki Kesultanan, Solo pun memiliki Kasunanan Surakarta. Keraton Kasunanan yang didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II sampai sekarang masih berdiri tegak, dan menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. 

Membincangkan wisata, kurang menarik tanpa kehadiran kuliner khas yang biasanya diburu oleh para wisatawan. Namun terkadang bagi sebagian wisatawan yang berkunjung bersama dengan rombongan tour langsung menuju pusat oleh-oleh. Jika bukan oleh-oleh, maka kuliner mengenyangkanlah yang biasanya dilirik oleh wisatawan. Contohnya saja, Yogyakarta identik dengan gudegnya. Atau jika datang ke Solo ada yang terasa kurang jika tak menyicipi Tengkleng atau Selat Solo. Padahal ada banyak kuliner Solo yang endes meski tak terlalu mengenyangkan. Ini adalah tiga kuliner yang wajib dicoba saat mengunjungi kota Solo.

1. Cabuk Rambak 

Cr: @carimakansemarang


Kuliner ini hanya bisa kita temui di tempat-tempat tertentu seperti Pasar Gede yang merupakan pasar tradisional di Solo. Makanan ini terdiri dari rambak dan ketupat. Rambak sendiri adalah kerupuk yang dibuat dari kulit sapi atau kulit kerbau. Namun karena harga rambak yang semakin mahal, beberapa penjual pun menggantinya dengan karak, kerupuk yang dibuat dari nasi. Cabuk sendiri mengacu pada wijen yang menjadi bahan utama dari sausnya. 

Saus Cabuk Rambak terbuat dari campuran wijen yang disangrai dan kelapa muda yang diparut. Kedua bahan itu dibumbui dengan bawang putih, kemiri, kencur, lada, daun jeruk purut beserta gula dan garam. 

Cabuk Rambak disajikan dalam pincuk daun pisang. Ketupat dipotong-potong kemudian sausnya disiramkan di atas irisan ketupat, kemudian ditambahkan rambak di atas potongan ketupatnya. 

2. Wedang Tahok 

Cr: Tahok Pak Citro


Wedang tahok ini berbahan dasar dari sari kacang kedelai. Hampir mirip dengan tahu, karena memang bahan dasarnya pun sama persis. Hanya saja tahok terasa lebih lumer di mulut. Hampir mirip bubur sumsum atau puding sutra kelembutannya. 

Semangkuk hangat tahok disajikan bersama kuah jahe. Kuah ini terbuat dari gula mrah dan jahe bakar yang dimasak bersama air. Biasanya ditambah sedikit serai dan daun pandan untuk menambah harum air jahe. Air jahe ini tak sepedas wedang jahe sehingga anak-anak pun bisa mengonsumsi. Ada beberapa penjual tahok ini. Kita bisa menemui mereka berada di Jalan Kapten Mulyadi, dekat jembatan gantung Ketandan Solo atau depan toko ikan hias di Pasar Gede. 

3. Sate Kere 

Cr: sate kere & sate sapi Yu Tari


Apa yang terbayang di benak kita saat menyebut sate kere? 

Asal muasal sate kere adalah di zaman dulu harga daging sedemikian mahalnya dan hanya bisa dikonsumsi oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Masyarakat kelas bawah pun membuat sate dengan bahan dasar jeroan sapi. Bahkan ada juga yang menggunakan tempe gembus, makanan yang terbuat dari ampas tahu. 

Tanpa diduga, saat ini semua kalangan suka menyantap sate kere. Kuliner yang satu ini pun difavoritkan oleh banyak orang. Warung-warung yang menyediakan sate kere pun tak pernah sepi dari pengunjung. 

Sate kere ini disajikan dengan bumbu kacang, irisan bawang merah dan cabai. Jika ingin lebih mengenyangkan kita bisa memesan menu tambahan yaitu lontong. Dijamin kenikmatannya tak kalah dengan sate ayam maupun daging. Kita bisa berwisata kuliner sate kere ini di daerah Taman Sriwedari, Nusukan, depan Kantor Kelurahan Kemlayan atau di Jalan Arifin. 

Berkunjung ke Solo hanya sehari itu nggak puas banget karena banyak tempat wisata atau kuliner yang perlu dikunjungi. Kayaknya wajib nih menginap untuk menikmati Solo di malam hari. Sepertinya ngobrol-ngobrol bersama teman di warung hik juga perlu dicoba. 

Jangan khawatir jika ingin menginap di Solo. Banyak hotel di Solo yang memberikan pelayanan maksimal tentu saja dengan harga terjangkau. Tinggal cari website nya pegipegi, maka kita akan menemukan 93 hotel dengan harga dibawah Rp. 250.000. 

Ada banyak pilihan yang bisa dipesan. Mau penginapan murah atau guest house pun tersedia. Kita pun bisa memesan hotel syariah jika ingin. Contohnya Hotel Syariah Arini. Hotel yang berada di kawasan Laweyan ini memiliki tiga tipe kamar yaitu Standard Room, Superior Room dan Deluxe Room. Jika budget yang dipunyai dibawah Rp. 250.000, maka kita bisa memesan standard room dengan fasilitas breakfast untuk dua orang. 

Hotel ini menyuguhkan nuansa modern yang berbalut tradisional khas Solo. Tersedia televisi, meja tulis, AC dan kamar mandi dengan shower. Kita pun bisa ngobrol santai di ters kamar karena tersedia meja kursi yang nyaman. Hotel ini hanya lima menit berkendaraan ke kampung batik Laweyan. Buat anda yang suka belanja batik, Hotel Syariah Arini ini bisa menjadi pilihan untuk menginap. 

Yuk ah, pegipegi ke Solo. 

Rabu, 08 Mei 2019

Mengurus pajak kendaraan bermotor lima tahunan

Assalamualaikum Temans, 

Bagi yang memiliki kendaraan bermotor, setiap lima tahun sekali kita harus membayar pajak kendaraan jauh lebih besar dibanding dengan pajak motor yang kita bayarkan setahun sekali. Jika setahun sekali yang kita bayarkan hanya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), saat membayar pajak lima tahunan kita diwajibkan membayar Biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Biaya Administrasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). 

Sekarang ini untuk membayar pajak kendaraan bermotor tak lagi sulit maupun lama. Siapa saja, bahkan orang tua sekalipun bisa mengurus sendiri. Datang saja ke samsat di wilayah masing-msin kabupaten atau kotamadya. Selain petugas yang kooperatif sistem pengurusan pun semakin mudah. Apalagi kalau sekedar mengurus pajak setahun sekali. Kita bisa mengurus pajak melalui loket drive thru. Jika ingin melalui loket drive thru, pastikan kita telah membawa STNK, BPKB dan KTP asli pemilik kendaraan bermotor. Lima menit pun selesai. Biasanya loket drive thru terletak di dekat pintu masuk atau pintu keluar. 

Nah, bagaimana dengan mengurus pajak kendaraan bermotor lima tahunan? 

Pengalaman saya waktu mengurus pajak sepeda motor di Samsat Kabupaten Magelang hanya memakan waktu satu jam.


Saya datang sekitar jam 08.00, langsung menuju bagian cek fisik nomor rangka kendaraan bermotor. Sudah banyak yang mengantri di sana. Pastikan bahwa selain STNK, BPKB dan KTP asli, kita juga membawa fotokopi STNK, BPKB dan KTP masing-masing satu lembar. Saat kendaraan kita dicek nomor rangkanya, dokumen asli dan fotokopi diserahkan kepada petugas. 



Setelah itu saya dipersilakan untuk menunggu di pendaftaran cek fisik. Wajib pajak menunggu giliran untuk mendapatkan dokumen yang telah diperiksa oleh petugas kemudian mengambil nomor antri. Petugas yang melihat saya membawa beberapa dokumen pun mempersilakan saya menuju loket satu yaitu loket pendaftaran dan penetapan.


Saya pun dipersilakan duduk menunggu panggilan membayar pajak di loket 2 yaitu loket pembayaran dan penetapan. 

Antrian untuk membayar pajak inilah yang terasa agak lama. Selain menunggu data yang sudah diinput oleh petugas lain, biasanya ada antrian lain yang mengurus balik nama kendaraan bermotor. Ada sekitar empat puluh lima menit saya menunggu dipanggil oleh petugas.

Ketika giliran saya dipanggil, saya pun membayar pajak di loket 2 bagian kasir. Setelah itu saya masih harus menunggu STNK baru jadi. Pengambilan STNK dan plat nomor di loket 2 bagian penyerahan STNK.



Selain STNK saya juga harus menunggu plat nomor. Jika material pembuatan plat nomor masih tersedia, maka di bagian pengambilan STNK dan plat nomor itu kita masih harus mengantri. Sekitar 20 sampai 30 menit lagi kita berada di samsat. Namun jika material plat nomor habis, paling hanya 10 menit kita menunggu STNK baru selesai. Petugas akan memberikan informasi jika material plat nomor habis, dan baru tiga bulan kemudian bisa diambil. Ada stempel di STNK kapan pengambilan plat nomor. Selesai deh urusan bayar pajaknya. Mudahkan? 

Kalau buat saya yang punya banyak waktu luang, saya lebih suka mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor sendiri. Saya jadi tahu alur pengurusan dan sistem yang simpel saat kita mengurus dokumen penting. Dari tahun ke tahun pun melihat bagaimana peningkatan pelayanan dan cara berkomunikasi petugas dengan wajib pajak. 

Kalau teman-teman lebih suka yang mana?

Jumat, 03 Mei 2019

Menjalani, Menikmati dan Mensyukuri nikmat Allah bersama Bank Muammalat Indonesia dalam ber-#AyoHijrah


Assalamualaikum Temans, 

Membincangkan hijrah, masihlah jauh keluarga kami sampai pada tujuan. Dalam setiap proses yang kami jalani selalu saja dilalui dengan berbagai onak dan kerikil. Godaan dan rasa letih selalu saja mendekat supaya kami menepi. Saya tak berani mengatakan bahwa yang kami jalani adalah ujian dari Allah supaya keimanan kami naik kelas. Bisa jadi ini adalah kafarat dari dosa yang kami lakukan. Namun yang pasti, saya meyakini bahwa Allah selalu memberikan kami yang terbaik. Meski terkadang kami merasa sebaliknya. 

Flashback bertahun lalu, suami adalah pengabdi perbankan konvensional. Mulai tahun 2006 suami bekerja sebagai marketing. Gaji memang tak banyak. Namun pendapatan ditambah bonus dan insentif. Bagi kami, pendapatan suami lebih dari cukup saat anak masih kecil-kecil. Meski begitu, entah mengapa kami tak bisa menabung dalam jumlah banyak. Selalu saja pendapatan suami mengalir tak ketahuan arahnya. 

Lima tahun pertama suami bekerja di bank konvensional, saya mulai mengikuti taklim. Setiap kali membicarakan ekonomi syariah, saya selalu tersentil jika narasumber membincangkan riba. Lingkungan masjid dimana saya sering melakukan kegiatan religiusitasnya pun makin riuh jika riba menjadi topik pembicaraan. 

“Eh ... Pak A, nanti di akhirat perutnya melendung karena jualan uang.” 
“Eh ... iya ya, mengerikan sekali azabnya di akhirat nanti.” 

Sering kali saya mendengar beberapa ibu-ibu membicarakan salah satu jamaah yang bekerja di lembaga keuangan. 

Tentu saja nurani saya terganggu. Bagaimanapun juga posisi seseorang yang dibicarakan itu tak berbeda kondisi dengan suami saya. Saya pun makin gelisah. Di tambah lagi saya mulai membaca buku-buku religi ketika saya hendak menulis buku motivasi islami mendapati berbagai tulisan dalam referensi-referensi itu seolah menampar saya. 

Ternyata, hati suami pun tak berbeda dengan saya. Suami jauh lebih gelisah lagi. Bagaimanapun juga beliau adalah kepala keluarga yang mempunyai kewajiban untuk menafkahi keluarga dari pintu yang kehalalannya dijamin oleh Allah. Namun perasaan takut tak bisa menafkahi keluarga lebih dominan. Saya pun merasa takut jika pintu itu ditutup kami tak bisa menjemput pintu rizki lain dengan jumlah yang sama. 

Saya bertanya pada seorang sahabat yang bekerja di lembaga keuangan syariah bagaimana pendapatnya tentang bekerja di bank konvensional. 

“Aku tak berani menghukumi apapun pada mereka yang bekerja di bank konvensional. Banyak orang yang memiliki pemahaman agama bagus tetap bekerja di bank konvensional. Banyak pula orang-orang yang sangat paham agama tak menyimpan harta mereka di bank syariah.” 

“Sejujurnya aku takut. Aku juga sangat tak nyaman dengan komentar orang tentang suamiku yang bekerja di bank konvensional,” cerita saya.

“Orang itu memang mudah untuk berkomentar. Sering kali komentar orang mendorong kita memutuskan sesuatu. Namun orang-orang yang berkomentar sering kali tak bisa membantu apapun jika keputusan itu dilakukan dan mendapatkan kesulitan.” 

Begitu kata sahabat saya. Namun hal itu tak juga memberikan kelegaan di hati. Hati saya dan suami terus saja bergelut dengan risau. Kami mempertimbangkan seandainya suami resign dari kantornya, lalu bagaimana jika tak segera mendapatkan pengganti sementara ada perut yang harus diberi makan? Biaya sekolah mungkin bisa menunggu. Namun tidak dengan perut lapar. Begitu pemikiran kami. 

Tahun 2016 menjadi awal dari titik keberanian kami. Suami makin tak nyaman di kantor. Target marketing yang makin dinaikkan sementara area marketing dipersempit membuatnya makin jauh dari tutup target. Selain itu suasana kerja yang makin tak kondusif dengan bergantinya pimpinan unit yang begitu sering. Komunikasi antar rekan tak lagi menyenangkan. Dan berbagai faktor lain akhirnya mendorong suami untuk resign dari kantor. 

“Berapa tahun kita mengalami kegelisahan masalah riba dan rezeki yang didapat dari kantor bank konvensional, Nda? Mungkin ini jawaban dari doa-doa kita. Tak ada kata terlambat. Kita mulai dari sekarang ya?” 

Saya seperti orang patah hati. Inginnya saya menahan suami untuk tetap bekerja di sana. Namun ingatan tentang berbagai kegelisahan yang sudah menahun terus saja berkelindan di kepala. Sedih, khawatir dan takut selalu sejajar dengan langkah kaki. 

Sesungguhnya Allah bersama kita (QS Attaubah [4] : 40) 
Suami pun mencoba berjualan emping. Ia mulai kulakan emping dalam kemasan kecil kemudian dititipkan di warung-warung. Hasilnya memang belum memadai. Namun setidaknya ada uang bensin saat ia pulang ke rumah. 

Tak lama kemudian suami mendapatkan tawaran bekerja kembali. Lagi-lagi bank konvensional yang membutuhkan karyawan secepatnya. Beberapa kali tawaran datang dari bank konvensional yang berbeda. Kami mencoba bertahan. 

Saya yang sering kali goyah. Tawaran pekerjaan dengan gaji minimal sama dengan gaji sebelumnya. setiap bulan simpanan kami tergerus untuk biaya hidup sehari-hari. Sampai ketika simpanan habis, saya pun harus berhutang untuk menutup kebutuhan sehari-hari. 

Apakah saya tak mempunyai penghasilan? Saya tak bisa mengandalkan royalti buku. Blog saya waktu itu belum menghasilkan, apalagi tawaran ngebuzz produk. Kami tak hanya hidup hemat. Super duper hemat. 

Beberapa kali saya tak memegang uang sepeser pun. Bahkan untuk makan esok hari pun saya tak tahu. Kondisi seperti itu suami tak tahu karena saya tak bercerita. Yang saya pikirkan saat itu adalah tak ingin membebani pikirannya. Hanya saya dan Allah saja yang tahu. Hanya pada-Nya saya mengadu. 

Namun Allah sebaik-baik penolong. Ia mengirimkan rejeki dari pintu yang tak saya duga. Setiap kali saya letih, ada saja rezeki yang Allah titipkan dari orang lain. 

Satu waktu, saya benar-benar bingung. Tak ada sepeser pun uang dalam dompet. Beras pun sudah habis. Jari-jari sudah mengetik hendak meminta pertolongan pada adik-adik yang ada di seberang. Namun saya diingatkan bahwa kedua adik saya pun tak bekerja. Tulisan panjang pun saya hapus kembali. Lantas air mata menetes tanpa kendali. Sambil beristighfar. 

Bertemu teman yang memiliki harta berlebih, kepala pun sudah merangkai kalimat untuk meminjam uang sekadarnya. Namun lidah terasa kelu. Teringat harga diri suami yang menjadi pertaruhan. Segala kalimat yang sudah diujung lidah pun ditelan kembali. 

Dalam kebingungan, saya dan anak-anak ke rumah mbak Yana sahabat saya. Ia sudah seperti kakak saya sendiri. Sampai di sana anak-anak kami pun berbaur gembira tanpa tahu apa yang dirasakan orang tua. Saat saya dan Mbak Yana ngobrol ngalor-ngidul, tiba-tiba mbak Yana bertanya,”Nduk, kamu punya beras nggak di rumah?” 

Saya tak mampu menjawab. Untuk menganggukkan atau menggelengkan kepala pun tak sanggup. Hanya mata berkaca-kaca yang menjawab pertanyaan mbak Yana. Ternyata Mbak Yana bisa membaca pikiran saya. Masya Allah. Intuisinya bekerja luar biasa. Tak lama kemudian Mbak Yana pun menyiapkan beras untuk saya untuk dibawa pulang. 

Ketika hendak pulang, ia menyisipkan sejumlah uang di genggaman saya. 

“Untuk sangunya anak-anak ya?” 

Saya terus belajar meyakini bahwa Allah takkan pernah meninggalkan hamba-Nya. Selama kita masih berprasangka baik. Selama kita percaya bahwa di saat Allah memberikan kesulitan Ia telah menyiapkan kemudahan itu bersisian. 

Hampir setahun kami melakoni kehidupan yang membutuhkan kesabaran bertingkat. Sampai di suatu ketika dalam sujud saya curhat pada-Nya. 

“Ya Allah ... saya sudah tak sanggup.” 

Tiga kali saya mengucapkan itu dalam sujud di tengah malam. Tak sampai seminggu ‘curhat’ saya, suami pulang ke rumah dengan kabar baik. 

” Bunda, Ayah ada tawaran kerja di bank syariah. Pendapatan tentu saja tak sebesar dulu. Kita masih harus prihatin. Bagaimana?” 

Ini adalah jalan dari Allah. Bagaimana tidak? Di tempat yang baru, suami pun sempat mengikuti taklim seminggu dua kali. Di kantor pun secara reguler diadakan tadarus Al Quran. Kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan sering kali diadakan oleh kantor. Suami pun nyaman dengan suasana di kantor baru. Terutama dengan suasana religi yang kental. 

Dengan pendapatan yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya, kami bisa mencicil hutang. Allah juga menyiapkan rezeki lewat pintu saya. jika digabungkan pendapatan saya dan suami hampir sama dengan pendapatan yang didapat suami di kantor lama. 

Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Allah lah yang telah mengukir skenario di semesta-Nya. Kita tak bisa memilih takdir yang sudah Allah tetapkan. Namun kita diberi kesempatan bagaimana cara kita menjalani, menikmati dan mensyukuri segala yang Allah siapkan untuk kita. 

Kesulitan ataupun kemudahan. 

#AyoHijrah bersama Bank Muammalat Indonesia 


Tahukah temans, bahwa Bank Muammalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia? Sejujurnya saya pun sudah berkenalan dengan Bank Muammalat sejak tahun 2001 dimana saya bekerja di Semarang. Nah, saat ini Bank Muammalat ingin memperluas fungsi tak hanya sebagai penyedia layanan perbankan syariah, namun menjadi agen penggerak semangat umat untuk meningkatkan diri ke arah ajaran Islam yang lebih baik. Tak sekedar baik saja, namun secara sempurna dan kaffah. Hijrah bermakna lebih baik. Untuk itu Bank Muammalat mengadakan gerakan #AyoHijrah untuk menjadikan Islam sebagai way of life (tujuan hidup). Tak hanya mengenal Islam sebagai agama yang mengatur hubungan individu dengan Sang Pencipta. Namun #AyoHijrah ini mengajak menjalani sesuai tuntunan Islam yang baik lagi berkah. 

Mengapa Bank Muammalat getol menyuarakan gerakan #AyoHijrah? Dengan peningkatan kualitas hidup yang semakin kaffah dalam berislam, tentu saja semua aspek yang dijalankan pun disesuaikan dengan tuntunan. Begitu juga dalam bidang perekonomian, dalam hal ini khususnya perbankan. Harapan Bank Muammalat bahwa perkembangan perbankan yang dikelola secara syariah menjadi selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah muslim. 

Apa saja yang sudah dilakukan Bank Muammalat untuk menggerakkan #AyoHijrah? Mereka mengadakan edukasi atau seminar bagi masyarakat mengenai perbankan syariah. Bank Muammalat juga sering mengadakan ‘open booth’ di pusat kegiatan masyarakat, kajian islami dengan narasumber dari kalangan ulama, serta pemberdayaan masjid sebagai agen perbankan syariah. 

Ada beberapa hal yang menjadikan pertimbangan mengapa masyarakat memilih Bank Muammalat dalam gerakan #AyoHijrah : 

  • Bank Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992. 
  • Bank Muamalat tidak menginduk dari bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya. 
  • Pengelolaan dana di Bank Muamalat didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. 
  • Bank Muamalat memiliki produk dan layanan keuangan lengkap yang ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti Mobile Banking, Internet Banking Muamalat dan jaringan ATM dan Kantor Cabang hingga ke luar negeri. 

Ada beberapa layanan yang diberikan kepada nasabah Bank Muammalat, diantaranya : 

  • Tabungan iB Hijrah 
  • Tabungan iB Hijrah Haji dan Umrah 
  • Tabungan iB Hijrah Rencana 
  • Tabungan iB Hijrah Prima 
  • Tabungan iB Hijrah Prima Berhadiah 
  • Deposito iB Hijrah 
  • Giro iB Hijrah 
  • Pembiayaan Rumah iB Hijrah Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix (masih dalam proses pengajuan kepada Regulator/OJK) 
Serunya lagi, Bank Muammalat sudah merilis aplikasi #AyoHijrah loh! Bisa deh teman-teman cari di playstore.


Bermuamalah secara syar’i dengan Bank Muammalat 


Di atas saya bercerita perkenalan saya di tahun 2001 ketika saya bekerja di sebuah media cetak nasional perwakilan Semarang. Seluruh penggajian karyawan melalui sebuah bank konvensional rekanan kantor pusat. Saya pun memindahkan sebagian gaji saya untuk ditabung di Bank Muammalat Cabang Baiturrahman Semarang. 

Dalam hati jika satu saat mempunyai kebutuhan dan perlu mengajukan pembiayaan akan saya lakukan via Bank Muammalat. Saya pun sempat bertanya mengenai kerja sama yang biasa dilakukan antara nasabah dan bank Muammalat. Sayangnya setelah menikah saya pindah ke sebuah kota kecil dimana untuk mencapai Bank MUammalat terdekat setidaknya harus menempuh 30 menit perjalanan. 

Dalam transaksi bank syariah ada hal-hal yang harus dihindari diantaranya yaitu : 

  • Maysir : Perpindahan harta atau barang tanpa melalui jalur akad syariah. Perpindahan terjadi melalui permainan, contohnya permainan kartu 
  • Gharar : sesuaru yang tak jelas, tidak dapat dijamin dan dipastikan wujudnya baik menyangkut barang, harga atau waktu penyerahan uang atau barang 
  • Riba : melipatgandakan jumlah pinjaman saat pengembalian dengan prosentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. 
  • Ghish : Menyembunyikan informasi tentang barang dan jasa. 
  • Bathil : akad jual beli atau kemitraan untuk mendapatkan keuntungan namun yang dikerjakan atau diperdagangkan bertentangan dengan syariah misalnya memproduksi khamr. 
Untuk itu dalam perbankan syariah segala hal harus dijelaskan di awal sehingga kedua belah pihak memahami. Salah satu dari kejelasan di awal adalah mengenai akad. 
  • MURABAHAH : Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli. Jenis, jumlah dijelaskan secara detil, kemudian barang dserahkan setelah akad dan pembayaran dilakukan baik secara menyicil atau sekaligus. 
  • SALAM : Akad jual beli dengan cara pemesanan. Pembeli menyerahkan uang yang sudah dijelaskan detilnya, barulah barang dikirim. 
  • ISTISHNA’ : Akad jual beli barang bentuknya adalah pemesanan pembuatan barang dengan kriteria tertentu sementara pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan 
  • MUDHARABAH : Akad yang dilakukan antara pemilik modal dengan pengelola. Perhitungan bagi hasil disepakati di awal, sementara kerugian ditanggung oleh pemilik modal. 
  • MUDHARABAH MUQAYYADAH : Akad antara pemilik modal untuk usaha dengan pengelola. Pembagian bagi hasil disepakati di awal untuk dibagi bersama. Sementara kerugian tetap ditanggung oleh pemilik modal. 
  • MUSYARAKAH : Akad antara dua pemilik modal atau lebih untuk menyatukan modal pada usaha tertentu. Pimpinan proyek disepakati dari mereka yang menyatukan modal. Akad ini diterapkan pada usaha yang sebagian dibiayai oleh lembaga keuangan 
  • MUSYARAKAH MUTANAQISAH : Akad kerjasama dua pihak atau lebih dalam kpemilikan suatu aset. Ketika akad ini telah berlangsung aset salah satu kongsi dari keduanya akan berpindah ke kongsi yang satunya melalui mekanisme pembayaran secara bertahap. Akad ini juga bisa terjadi pada akad mudharabah dimana modal pokoknya dibayar secara bertahap, sementara usaha itu berjalan terus dengan modal yang tetap. 
  • WADI’AH  : Akad antara dua pihak. Pihak pertama menitipkan suatu barang kepada pihak kedua, dan bisa dimanfaatkan namun bertanggung jawab jika terjadi kerusakan atau kehilangan 
  • WAKALAH : Biasa juga disebut sebagai akad perwakilan. Wakalah biasanya diterapkan untuk pembuatan Letter of Credit, atas pembelian barang di luar negeri (L/C Import) 
  • IJARAH : Akad sewa menyewa barang antara kedua belah pihak, untuk memperoleh manfaat atas barang yang disewa tanpa diikuti oleh pemindahan kepemilikan. 
  • KAFALAH : Akad jaminan satu pihak kepada pihak lain. 
  • HAWALAH : Akad pemindahan utang/piutang suatu pihak kepada pihak yang lain. 
  • RAHN : Akad menggadaikan barang dari satu pihak kepada pihak yang lain, dengan uang sebagai gantinya. Biasanya akan ini digunkan sebagai tambahan jika akad sebelumnya menimbulkan resiko. 
  • QARD : Akad pembiayaan dana talangan dalam jangka waktu yang pendek. Dalam transaksi tersebut nasabah hanya mengembalikan pokok pembiayaan. 
Temans, mulailah dari diri kita untuk menjalani kehidupan sesuai dengan perintah Allah. Jika kita memperbaiki hubungan dengan Allah, maka Allah yang akan memperbaiki hubungan kita dengan siapapun atau apapun. 

Hanya pada-Nya kita berserah. Pada-Nya pula kita memohon perlindungan.

Rabu, 01 Mei 2019

Ngobrol Tempo : Kenali dan Pahami Fintech


Ketika teknologi berkembang dengan pesat, maka semua aspek perkembangan di segala bidang pun makin meningkat. Begitu juga dibidang ekonomi. Bagaimana ekonomi makro dan mikro sangat terbantu dengan adanya teknologi. Begitu juga di bidang transaksi dan pendanaan. Jika beberapa puluh tahun yang lalu transaksi itu selalu dilakukan langsung dan berbentuk cash, namun ditahun-tahun berikutnya transfer dan aplikasi mobile banking pun naik daun dalam kegiatan bertransaksi. Semua hal hanya dalam satu genggaman yaitu melalui gadget. Dan gadget sendiri merupakan perkembangan teknologi yang tak terbendung. 

Beberapa waktu lalu fintech mulai dikenal di beberapa kalangan saja. Fintech merupakan akronim dari financial technology. Istilah ini dipakai untuk menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan. Saya sendiri pun awalnya awam banget dengan istilah ini. Bersyukur kemudian Blogger Gandjel Rel diajak untuk diskusi mengenai manfaat fintech yang berkaitan dengan keberadaan UMKM. 

Pada tanggal 24 April 2019, Tempo Media Grup bersama Otoritas Jasa Keuangan mengadakan diskusi bertajuk Ngobrol Tempo: Manfaat Ekonomi Fintech Lending. Bapak Indra Yuheri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pun memulai acara ini dengan opening speech. Beliau menyatakan bahwa kendala terbesar UMKM saat ini tentang modal usaha. Masalah yang sering terjadi adalah jenis usaha UMKM yang tidak bankable. Karena untuk melakukan peminjaman modal usaha memerlukan jaminan akhirnya UMKM ini meminjam modal kepada tengkulak. Sementara tengkulak sendiri mengambil bunga hingga 300 persen. 

Dari 4,17 juta usaha mikro di Jawa Tengah sebagian besar tidak bankable, yaitu tidak mempunyai akses pinjaman ke lembaga keuangan formal. Hal ini membuat fintech punya potensi untuk tumbuh dan berkembang. UMKM yang tidak bankable ini menjadi ceruk pasar tersendiri bagi fintech. Saat ini sudah 105 fintech yang terdaftar di OJK. 

Bapak Yudi Mardiana Kepala Badan Pendapatan Daerah mewakili walikota Semarang, Bapak Hendrar Priyadi mengatakan bahwa saat ini semua orang harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pemerintah Kota Semarang pun memiliki cara untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dengan menciptakan smart city. Pemkot mengadakan 2300 titik wifi dan membuat 148 sistem aplikasi e-government untuk masyarakat Semarang. Kerjasama dengan berbagai perusahaan antara lain dengan Gojek untuk transaksi pembayaran BRT Trans Semarang. 

Sementara itu Pemkot Semarang memiliki program i-jus melon (Ijin Usaha Mikro Melalui Online) untuk mengurus perizinan cepat bagi UMKM. Ada 115.296 UMKM yang terdaftar dengan menyerap 27 ribuan tenaga kerja. Pak Yudi pun mengharapkan adanya sinergi dari segala stakeholder untuk mewujudkan program-program yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, terutama UMKM. Harapan dari Pemkot Semarang melalui kehadiran fintech UMKM memiliki akses modal dengan lebih cepat dan proses yang lebih sederhana dibanding lembaga keuangan formal. 


Mengenal Fintech 



Pembicara pertama adalah Ibu Rati Connie Foda, Deputi Direktur Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK. Beliau memberikan informasi bahwa keberadaan fintech sendiri pun diawasi oleh OJK. Macam fintech yang ada di Indonesia yaitu : 

1. Fintech Tertutup 
Perusahaan fintech yang berdiri untuk melayani perusahaan tertentu, misalnya Tokomodal hanya melayani warung binaan alfamart. 

2. Fintech Terbuka 
Perusahaan fintech yang seperti ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mendapatkan pinjaman sesuai kemampuannya. Ada dua macam fintech terbuka yaitu : 
  • Terbatas. Fintech ini melayani pinjaman khusus UMKM, pertanian, perikanan atau sektor produkti lainnya. Contohnya Amarta yang memberikan pinjaman bagi ibu-ibu yang membuka usaha. 
  • Fintech tak terbatas (multiguna). Ini adalah fintech yang memberikan pinjaman multiguna. Masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi fintech seperti ini karena biasanya pinjaman yang diajukan untuk kebutuhan konsumtif dengan jangka waktu pembayaran pendek dan bunga tinggi. Fintech yang seperti ini memiliki potensi besar menimbulkan masalah di masyarakat. 

Bu Connie mengatakan bahwa ada batasan yang berlaku bagi fintech dalam hal mengakses data peminjam. Perusahaan fintech hanya diizinkan memiliki akses kamera (foto), lokasi dan microphone (berbicara) dengan nasabahnya. Inilah yang membedakan fintech dengan lembaga keuangan formal yang memiliki akses lebih banyak. Bagi masyarakat yang menginginkan pengajuan pinjaman melalui fintech seyogyanya mengakses web OJK terlebih dahulu untuk memilih fintech yang sudah terdaftar dan informasi yang terkait dengan fintech saat ini. 



Pembicara selanjutnya adalah Ibu Litani Satyawati, kepala dinas koperasi dan UMKM Kota Semarang menyampaikan bahwa yang menjadi masalah yang dimiliki sebagian besar UMKM adalah pada mereka tidak bisa membuat pembukuan yang baik. Oleh karena itu UMKM pun menjadi bankable, sehingga tidak memiliki akses layanan keuangan di lembaga formal meskipun mampu membayar pinjaman dari hasil usaha. Dengan kemunculan fintech ini sebagai harmonisasi antara teknologi dan jasa keuangan membuat UMKM menjadi lebih mudah dalam prosesnya. 


Amartha, salah satu perusahaan fintech yang terdaftar di OJK 



Andi Taufan, CEO dari Amartha ini menyatakan target sasaran dari perusahaan fintech ini adalah masyarakat di daerah pelosok Indonesia. Pinjaman yang disediakan untuk UMKM dimulai dari tiga juta hingga limabelas juta rupiah dengan jangka waktu satu tahun. AMARTHA pun bekerja sama dengan perusahaan asuransi sehingga apabila nasabah meninggal atau bangkrut, pinjaman pokok tidak hilang. Besarnya asuransi biasanya sekitar 70 % dari pokok pinjaman. Amartha juga menyediakan program bagi masyarakat umum untuk membantu masyarakat yang lain. Program tersebut adalah menyediakan dana melalui peer to peer lending, dengan bagi hasil hingga 12-15% per tahunnya. 

Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menyikapi adanya perusahaan fintech. Semakin lama tentunya fintech akan makin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin melaju. Bersikap bijak merupakan keharusan.