2016 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Jumat, 25 November 2016

Catatan ringan di Hari Guru
Assalamualaikum Temans,
Jika saya seorang pendidik di sebuah lembaga pendidikan, bisa jadi hari ini saya meneteskan air mata. Bukan menyuarakan kesedihan, namun  kebahagiaan yang meruah di hati saya. Hari ini saya menyaksikan betapa seorang pendidik menjadi seseorang yang sangat penting dalam kehidupan siswa siswinya.

Di kelas si Adek, balon warna warni terhias di sekitar papan tulis. Ada ucapan Selamat Hari Guru di sana. Tulisan sederhana, namun mewakili perasaan anak-anak yang tersenyum ceria melihat Bu Gurunya tersenyum dan meminta anak-anak untuk foto bersama.
Melewati parkiran, sekelompok anak-anak sedang mengajak teman-temannya untuk menghias kelas.

Selasa, 22 November 2016

Memantaskan diri di #UsiaCantik
“Kenapa sih Bunda suka banget kalau dibilang orang kelihatan muda?” tanya Kakak tempo hari ketika kami akan hang out berdua.
“Iyalah, namanya perempuan juga selalu seneng dibilang awet muda,” jawab saya sambil berdandan di depan kaca.
 “Nggak terima kalau kenyataannya udah punya uban?”

Aduh ... sulung saya ini kalau bicara suka nusuk banget. Buat saya mungkin memang karakternya yang straight to the point  menjadi penyeimbang dari si Adek yang pintar bikin saya meleleh karena pilihan kata-katanya yang manis.

Percakapan yang cukup membuat saya sejenak berhenti dari memoles bedak di wajah. Membuat saya pun berkaca dan mengamini kata-kata Kakak bahwa uban mulai terlihat di sela-sela mahkota saya.
Bagi sebagian orang, angka 40 yang tersemat dalam usia menjadikan mereka menganggap bahwa bukan lagi masanya untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi. Tak lagi mengejar apa yang menjadi keinginan. Menep, kalau istilah orang jawa. Nah, ternyata, saya pun mengalami hal yang sama saat usia saya berada di akhir kepala tiga.

Minggu, 20 November 2016

Tak ada sekolah menjadi orang tua
Assalamualaikum Temans,
Setelah beberapa kali saya menulis artikel tentang relationship saya dengan anak-anak, ada beberapa teman yang kemudian japri. Ada yang bertanya bagaimana saya bisa dekat dengan anak-anak,  bertanya tips mendekati anak remaja, bahkan ada juga yang kemudian curhat.

Sebenarnya, hubungan kami juga nggak sempurna seperti yang dibayangkan oleh beberapa teman yang japri. Saya mengalami masa-masa sulit mendekati anak-anak, terutama si Kakak. Saya juga sempat kok ‘roadshow’ ke beberapa teman yang berprofesi sebagai psikolog karena ketidakmampuan saya menangani masalah.  Saya seperti ibu-ibu yang lain juga kok, pernah punya perasaan tak berdaya atau merasa bukan ibu yang baik untuk anak-anak.

Rabu, 16 November 2016

Pertanyaan Kakak: Kok temenku pacaran sih?
Assalamualaikum Temans ...
Ada kalanya saya mengajak Kakak atau Adik ngobrol hanya berdua. Kadang makan di luar kalau salah satu dari mereka ada kegiatan di sekolah, atau sekedar ngobrol di tempat tidur. Kadang yang diobrolin sama seperti yang diceritakan di meja makan. Namun kadang memang rahasia yang hanya ingin mereka bagi pada saya.

Saya lebih banyak datang ke kamar kakak jika si Adek sudah tidur. Intuisi sebagai ibu lebih banyak berbicara siapa yang sedang lebih banyak membutuhkan telinga saya. Kegelisahan yang tampak lewat tatapan mata atau gestur tubuh yang lain saat pulang sekolah akan memberi saya sinyal ke kamar siapa malam itu saya akan bertandang.

Seperti tempo hari, saat Si Kakak yang biasanya terlihat riang saat pulang sekolah namun terlihat lebih pendiam dari biasanya. Ia meraih ponsel dan headset nya. Memasang earphone ke telinganya,  kemudian duduk sambil melipat tangannya. Tidak tampak seperti biasa yang mengangguk-anggukkan kepala atau ikut bersenandung menikmati musik yang ia dengarkan.

Sabtu, 05 November 2016

Buka di Jogjakarta : The Harvest Patissier & Chocolatier

Waktu salah satu teman blogger menawari untuk ikut acara pembukaan The Harvest Patissier & Chocolatier, tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan tawaran itu. Secara saya cuma sering denger namanya doang, belum pernah sekalipun ngerasain produknya. Semangat banget saya hari itu. Saya bela-belain berangkat dari rumah kehujanan membelah jalanan provinsi demi memuaskan rasa penasaran saya.

Sampai di Jalan C. Simanjuntak no 5 Yogyakarta, parkir motor sudah mulai penuh. Kalau temans penasaran letaknya di sebelah mana, susuri aja jalan C. Simanjuntak. Pas pojok dekat lampu merah. Nggak usah nengok ke kiri, cukup mata fokus ke kanan jalan.

Jumat, 04 November 2016

Madu Grow N Health: suplemen anak sahabat para ibu
Punya anak dua di rumah itu menurut saya sudah meriah. Lebih sering berantemnya daripada akurnya. Tetapi kalau sudah akur udah kayak pacaran, nggak bisa dipisahin sebentar aja. Kemauan dan keinginan Kakak dan Adek lebih sering bertolak belakang. Kalau pas liburan si Kakak pengen ke pegunungan, si Adek pengen gegulingan di pantai. Si Kakak hobi ngadem di rumah, si Adek hobi ngider silaturahmi ke teman-temannya sampai Si Bunda kudu nyariin kemana-mana. Belum lagi masalah berkuliner. Si Kakak suka banget makanan berkuah. Sementara si Adek memilih gegaringan. Jadinya kalau lagi jalan, milih tempat makan yang mengakomodasi dua pilihan Kakak dan Adek.

Nah ... repotnya kalau lagi sakit. Si Adek anak yang mudah nelan obat. Mau obat yang bentuknya kapsul pun dia bisa dan santai aja. Sementara si Kakak, yang bentuk sirup aja dia susah masuk. Jadinya repot sangat kalau si Kakak sakit.

Untungnya, Kakak nggak alergi sama obat-obatan herbal. Dari dia usia balita, kalau lagi bapil dia minum perasan kencur dicampur madu. Madu seberapapun sama si Kakak dihajar aja. Kadang nggak usah disuruh pun si Kakak udah nyemilin madu kalau lagi berasa nggak enak badan.

Senin, 24 Oktober 2016

Sisi Lain Seorang Selebritis

Assalamualaikum temans,

Alhamdulillah, saya sudah merasa lebih lega ketika tanggungan PR mulai selesai pelan-pelan. Meski pake baper dan drama sedikit, setidaknya naskah yang saya kerjakan bersama beberapa teman sudah membuat saya sedikit merdeka. 

Jadi, hari ini pengen menulis sesuatu yang ringan aja. Postingan saya kali ini latepost yang amat sangat. Sudah agak basi. Tapi saya pengen ngobrolin sisi lain dari sebuah keglamoran.

Tanggal 16 Oktober 2016 yang lalu, saya ikutan acara Lunch With Dude Harlino, Sharing & innovating. Sebuah cerita success story dari Dude Harlino yang sekarang membuka usaha kuliner di Jogja bersama partnernya. Kesan pertama saya, dia orang yang ramah. Saat bertemu dengan suami, ia mengulurkan tangan untuk bersalaman terlebih dulu.

Ia bercerita tentang karirnya sebagai pemain sinetron dan juga sebagai pebisnis. Cukup menarik. Ia pintar memilih diksi dalam berbicara. Ada interaksi juga dengan peserta acara. Dan bagi saya, satu jam tak terasa lama. Mungkin karena ‘vitamin A’ nya itu ya? J

Kamis, 29 September 2016

Delapan penulis yang berjasa dalam kehidupan menulis saya
Assalamualaikum Temans,

Membaca tulisan Mbak Dian Kristiani dalam artikel di blog nya“People On Socmed, Siapa yang mempengaruhiku” membuat saya terinspirasi untuk menuliskan hal serupa. Saya ingin berterima kasih kepada mereka yang bagi saya berjasa dalam kehidupan menulis saya. Mereka yang saya temui di dunia nyata maupun sekedar bicara di media sosial. Here the names who I want to mention.

1. Aan Wulandari

sumber: www.penerbitbip.id

Saya memanggilnya Dik Aan. Ia adalah seorang penulis buku bacaan anak. Saya mengenalnya sudah sangat lama. Selain karena kami sama-sama satu SMA, orang tua kami pun dulu bekerja di kantor yang sama. Dari garis Bapak kami mempunyai kekerabatan.

Apakah hanya itu? Tentu tidak. Ia tahu saya suka menulis. Ia yang pertama kali membaca tulisan saya, kemudian menyemangati untuk terus menulis. Ia mengajak saya bergabung dengan IIDN Semarang. Betapa mindernya saya, ketika mengetahui penulis-penulis hebat bergabung di sana. Namun Dik Aan tetap menyemangati. Ia memberikan banyak informasi tentang berbagai audisi antologi. Meski beberapa kali gagal, ia tetap percaya bahwa saya pasti mampu.

Kamis, 22 September 2016

Ketika anak terpapar pornografi
Assalamualaikum ...
Bismillahirrahmaanirrahiim. Saya ingin berbagi cerita. Saya harus berpikir lama untuk mengambil keputusan berkata ‘ya’ kepada diri sendiri. Karena pada awalnya saya menganggap ini adalah sebuah aib. Namun ketika waktu berjalan dua tahun, banyak teman yang mempunyai pengalaman yang sama, serta perkembangan yang bagus, saya terdorong untuk berbagi dengan teman-teman semua.

Si Kakak pernah terpapar pornografi. Itu terjadi dua tahun yang lalu ketika ia masih duduk di bangku klas 6 SD. Sebenarnya saya termasuk ibu yang ketat terhadap penggunaan internet dan ponsel. Saya selalu mengatakan kepada anak-anak jika ponsel bisa didapat jika mereka sudah duduk di bangku SMP. Tentang penggunaan internet pun sangat saya batasi. Kakak dan Adik punya jatah satu hari untuk mengakses internet selama tiga jam. Itu pun dengan pengawasan saya karena laptop berada di ruang keluarga. Sejauh itu saya merasa sangat aman. Apalagi melihat history di laptop tak ada yang mengkhawatirkan.

Satu hari, saat saya bersih-bersih kamar si Kakak. Saya menata letak buku yang berantakan di meja belajarnya. Sebuah buku tulis berwarna pink tiba-tiba saja menarik perhatian saya. Saya sisihkan buku itu, kemudian membukanya setelah selesai merapikan buku si Kakak.

Saya mengenali tulisan Kakak. Mencermati tulisan Kakak yang semakin bagus pilihan diksinya. Namun ketika sampai di halaman ketiga tangan saya gemetaran. Ia menuliskan sesuatu yang tak pernah saya bayangkan. Saya mual. Saya seperti membaca buku stensilan di masa remaja saya. Seperti tulisan Anny Arrow yang sempat saya baca tiga paragraf berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sebuah buku yang membuat saya mau muntah ketika membaca tak genap satu halaman di masa lalu.

Senin, 19 September 2016

Menjawab pertanyaan pra-remaja tentang mimpi basah
Ketika saya melihat lingkungan serta hal-hal yang terjadi di sekitar kita mengenai  remaja  kekinian, rasanya ngeri-ngeri sedap membayangkan seperti apa lingkungannya sepuluh tahun ke depan. Saat ini mendengar cerita si Kakak tentang teman-temannya kadang membuat saya ngeri.  Sulit membayangkan anak gadis seusia si Kakak sudah berpacaran, bahkan sampai kelewat batas.

Dengan si Kakak, saya lebih mudah ngobrolin akhlak maupun adab karena kami sama-sama perempuan. Saya lebih mudah ngobrol tentang kekonyolan yang saya lakukan di usianya, atau hal-hal yang boleh dan tidak dilakukan untuk menjaga pergaulan.  Selain karena sudah lebih dewasa pemikirannya dibanding beberapa waktu yang lalu, dia tak sungkan untuk bertanya apapun ke saya, apalagi yang ada kaitannya dengan seksualitas. Saya mengikuti sejauh apa si Kakak mengetahui, serta menjawab pertanyaan dengan bahasa yang mudah ia pahami. Meski menyusun kata untuk memahamkan si Kakak juga bukan hal yang mudah. Namun sejauh ini, menurut saya sudah berjalan baik.

Nah ... gimana nih dengan si Adik? Bungsu saya yang usianya baru 10 tahun, laki-laki pula, kadang bertanya hal-hal yang saya nggak paham. Contohnya, ketika saya ditanya bagaimana rasanya mimpi basah, saya harus berpikir lama sebelum menjawab, “Bagaimana kalau Adik tanya Ayah?”

Rabu, 07 September 2016

Tips Memilih Sajadah Berkualitas untuk Mendukung Ibadah

Ternyata MatahariMall tidak hanya menjual baju kokopria online saja. Ada pula jenis busana muslim lainnya yang tidak kalah menarik dari baju koko. Bahkan para pria dan wanita juga bisa memilih aneka jenis sajadah yang ada di toko online terpercaya tersebut. Bila sajadah di rumah mulai usang karena telah digunakan sejak lama, maka sudah saatnya untuk membeli sajadah baru.

Sebelum membeli sajadah baru, yuk ikuti dulu beberapa tips ini agar bisa mendapatkan sajadah berkualitas.

Memilih Warna Sajadah Sesuai Selera
Tidak ada ketentuan khusus untuk memilih warna sajadah. Pada umumnya warna-warna sajadah yang lebih gelap menjadi pilihan banyak orang karena tidak mudah kotor. Namun sajadah berwarna terang pun tidak kalah menarik untuk dimiliki. Sehingga kita bisa beribadah secara lebih bersemangat dan khidmat dengan sajadah kesayangan.

Senin, 22 Agustus 2016

Full Day School? Why not?
Bener nggak sih, anak yang bersekolah di sekolah yang menerapkan Full Day School itu tertekan dan kelelahan?

Kalau menurut pendapat saya sih, semuanya nggak bisa digebyah uyah. Untuk anak yang kondisi fisiknya rentan, mungkin saja kegiatan Full Day School menguras stamina anak-anak sehingga ketika pulang kelihatan lelah dan kurang bersemangat. Apalagi jika ditambah metode pengajaran yang kurang tepat akan membuat anak-anak terbebani dengan kegiatannya seharian.  

Lalu ada nggak sih, sekolah yang bikin anak hepi banget saat berangkat ke sekolah dan saat pulang sekolah anak-anak tetap ceria?

Kalau di tempat saya sih ada. Dua anak saya, satu SD dan satu SMP menerapkan full day school. Bagi saya, yang penting anak-anak hepi dan menikmati kegiatannya di sekolah. Selalu punya rasa kangen ke sekolah jika libur tiba. Duo krucil saya akan kebingungan kalau libur tiba. Jangankan libur panjang, libur hari Ahad saja mereka sudah merindukan hari Senin.

Sabtu, 13 Agustus 2016

My Partner in crime, my inspiration
photo taken by ets

Kesan pertama saya mengenalnya, dia adalah perempuan kalem dan sederhana. Penampilannya yang jauh dari bling-bling bahkan menurutnya kluwus ternyata merupakan salah satu jalannya menjauhkan diri dari tabarruj. Saya merasa ‘jleb’ banget ketika mengkritik penampilannya mendapatkan jawaban seperti itu. Saya yang merasa sudah sering mengikuti taklim aja belum sampai pada pemikiran seperti itu.

Namanya Indah Novita Dewi. Saya memanggilnya Mbak Ind. Pertemuan pertama saya adalah bulan Desember 2013, pertama kali saya bergabung di IIDN Jogja yang saat itu kopdar di rumah Mbak Astuti, korwil periode 2012 – 2014.  Pertemuan pertama yang mengesankan. Semakin sore semakin terlihat gokilnya. Dan saya seperti menemukan rumah baru.

Takdir ternyata membuat saya dekat dengannya. Setiap saya ke Jogja janjian dengan penerbit atau seseorang, tak lupa saya ndlosor dulu di rumahnya. Awalnya karena strategis, dekat dengan Jakal. Lama-lama karena tak tahu malu, pesen sarapan atau kopi sebelum ke tujuan utama saya. Kadang saya bawa sendiri kopi favorit saya, dengan niatan tak merepotkannya. Padahal sama saja.

Minggu, 31 Juli 2016

Belajar ketegaran dari seorang remaja
Sumber: twitter @AinNadiaSafira

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Harusnya saya menulis tentang hal ini dua bulan yang lalu ketika kisah ini baru saja terjadi. Namun setiap kali kalimat baru terangkai beberapa saja, saya sudah meneteskan air mata. Merinding setiap kali mengingatnya. Mungkin sampai tiga kali saya menyampaikan kisah ini kepada Anya, gadis kecil saya. Untuk menggugah semangat. Untuk memahami arti sebuah ketegaran.

Sebuah kisah yang menginspirasi. Bukan dari laki—laki atau perempuan dewasa yang membuat hati saya tergetar. Namun seorang remaja putri yang usianya belum genap lima belas tahun. Gadis itu, kakak kelas Anya. Putri sahabat saya yang telah berpulang beberapa waktu lalu.

Sang pembawa kesetiaan bermata indah seperti batu safir. Kira-kira begitulah kalau saya mengartikan namanya. Saat usianya belum genap 1 tahun, ia mengalami kelainan di kepalanya. Bocah lincah itu bisa saja merangkak dengan ceria tiba-tiba pingsan tanpa ada tanda-tanda. Dokter mengatakan bahwa ada beberapa syaraf yang terendam cairan di dalam kepalanya.  Dan di usianya yang belum genap 2 tahun pun ia harus berada di meja operasi.

Minggu, 24 Juli 2016

Berdamai dengan kolesterol
sumber: www.hariansehat.com
Selamat pagi sahabat,
Ini masih bulan Syawal kan? Tak ada salahnya kalau saya ngucapin Taqobalallahu minna wa minkum, syiamana wa syiamakum. Kullu aamin wa antum bi khaiir. 

Nah, saya pengen cerita pengalaman saya dua tahun lalu. Pasca lebaran, saya kembali ngebut ngerjain novel kedua. Udah gitu kukis di rumah masih banyak pula. Sebelumnya konsumsi makanan waktu lebaran kacau banget dengan santan dan teman-temannya. Di tambah lagi kukis yang menggoda di mata dan mulut melambai-lambai minta disantap. 

Saya nggak pakai perhitungan lagi deh. Demi DL yang sudah di depan mata akhirnya ngerjain novel nggak kira-kira. Jari-jari ini bergantian antara ngetik dan ngambil kukis. Belum lagi ditambah kopi buat ganjel mata supaya bisa melek sepanjang malam. 

Sebenarnya udah kerasa kedua bahu saya sakit kayak ditusuk-tusuk. Lain hari kerasa bahu kesemutan dan tangan rasanya tebel banget. Cuma nggak dirasain. Ditambah lagi Ibuk serangan stroke dan harus masuk ICU. Nggak ada kontrol apapun terhadap asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sampai kemudian Ibuk sedo lalu ngurusin administrasi ke rumah sakit, taspen, bank dan lain-lain. Dua minggu setelah Ibuk sedo, saya baru ngerasain tubuh saya nggak sehat.

Kamis, 30 Juni 2016

Bebas kering dan kasar di kulit bersama Cetaphil Gentle Skin Cleanser.
Sejak sebelum menikah, saya nggak begitu peduli sama yang namanya perawatan tubuh atau wajah. Saya merasa kulit saya aman dari jerawat dan komedo. Meski bukan kulit yang mulus kayak porselin ataupun sutera juga. Mungkin emang dasarnya males ribet aja sih ya? Apalagi kalau pas punya debay gitu. Paling pol untuk ngebersihin muka saya make sabun muka yang banyak dijual di supermarket aja. Pokoknya yang simpel dan cepet aja.

Tapi kenapa ya, semakin umur nambah kulit saya jadi kerasa kering dan kasar gitu? Udah bolak balik ganti pelembab wajah dan sabun untuk wajah kayaknya nggak ada bedanya deh. Gemes banget, tapi bener-bener nggak nemu produk yang cocok.

Minggu, 19 Juni 2016

Memilih Blazer Yang Tepat
Sumber: MatahariMall
Saya telah meninggalkan blazer berpuluh-puluh tahun sebagai bagian dari busana saya setelah tidak lagi bekerja sebagai marketing di sebuah Perusahaan Media. Blazer saya yang saya beli dengan harga yang lumayan ‘berbunyi’ pun saya hibahkan ke adik saya yang waktu itu masih bekerja sebagai konsultan di belahan Sumatera paling utara. Saya hanya menyisakan satu blazer yang saya suka warnanya, serta modelnya yang klasik.
Ternyata waktu berputar. Blazer nggak hanya dipakai untuk para pekerja kantoran. Saat ini saya melihat beberapa perempuan memakai blazer dipadupadan dengan jeans atau pakaian non formal lainnya ketika hang out atau acara-acara yang nggak resmi. Nyesel? Enggak sih.

Kalau blazer itu masih ada saya pastikan blazer itu tak terpakai sempurna di tubuh saya. Ya iyalah ... dalam rentang waktu 15 tahun dari terakhir kali saya memakai blazer, saat ini tubuh saya sudah memberat sekitar 15 kilogram. Tentu saja blazer klasik itu hanya mubazir tergantung di almari saya bukan?
Sumber : MatahariMall

Jika ingin menggunakan blazer untuk bagian dari fashion kita, toko online yang sekarang ini bermunculan seperti cendawan di musim hujan menawarkan berbagai macam pilihan. Banyak sekali toko online yang menawarkan promo blazer wanita. Yang sekarang sedang populer adalah cape blazer. Buat saya cape blazer ini potongannya unik dan fashionable. Jika anda ingin memadupadankan blazer jenis ini, coba saja anda memakai celana panjang model pipa dan kemeja tipis dan ringan jika ingin menghadiri acara formal. Tak ketinggalan sepatu highheels akan membantu anda terlihat lebih chic. Namun jika acara non formal yang anda hadiri, padu padan cape blazer dengan celana jeans atau miniskirt dapat membuat penampilan anda lebih fresh. Buat saya yang berhijab,  bisa lho memakai cape blazer ini untuk menambah elegan penampilan. Saya bisa menyiasati dengan menggunakan inner.

Bagaimana sih, caranya memilih blazer yang bagus?

Kalau saya, yang pertama kali jadi pilihan saya adalah bahan yang nyaman. Bahan yang nyaman kalau buat saya adalah bahan kain yang lembut,  tidak mudah kusut, dan dapat menyerap keringat. Jika akan memakai blazer untuk bekerja di kantor, saya menyarankan untuk bahan yang sedikit kaku, tidak terlalu lemas.

Yang kedua adalah kualitas jahitan. Blazer yang kualitasnya bagus biasanya jahitannya rapat dan rapi di setiap sisinya, khususnya di bagian lengan pada blazer yang akan dibeli. Jika jahitan pada blazer rapat dan rapi, bisa dipastikan blazer ini akan awet dan tahan lama. Jahitan di blazer biasanya menggunakan benang yang cukup tebal dengan pilihan warna yang senada dengan blazer.

Yang ketiga adalah ukuran blazer. Saat memilih blazer yang pas tentu saja kita akan nyaman dan percaya diri saat menggunakannya. Jangan karena sudah jatuh cinta pada modelnya lantas memaksakan diri menggunakan model tersebut meski ukuran tak pas. Tentunya nggak ingin mendapatkan tatapan heran dari orang yang bertemu di jalan kan?

Warna dan model menjadi pertimbangan terakhir bagi saya jika hendak memilih blazer. Untuk tubuh yang berat badannya melebihi batas normal, warna-warna gelap menjadi pilihan yang tepat karena akan menyamarkan bentuk tubuh yang kurang sedap dipandang. Selain itu warna gelap juga lebih tepat digunakan untuk acara-acara formal. Untuk acara yang lebih santai bisa menggunakan warna terang dan model yang lebih kekinian.

Bulan Ramadhan tinggal 15 hari. Rasanya pengen deh memakai cape blazer yang kemarin saya lihat di MatahariMall untuk lebaran nanti. Sepertinya lagi ada promo blazer wanita nih. Hmmm ... besok kalau pak suami pulang, geret langsung ke depan lepi aja kali ya? Semoga saja kedip manja kali ini bertuah seperti hari-hari kemarin.


Senin, 13 Juni 2016

Resto Halal? Ke Hokben aja!

Selama ini saya selalu bertanya dalam hati mengenai kehalalan makanan di restoran cepat saji, Hoka-hoka bento. Saya ragu dengan aman tidaknya mengkonsumsi segala makanan Jepang. Informasi yang saya tahu kan, masakan Jepang itu menggunakan mirin atau sake untuk masakannya. Itu yang membuat saya mengarahkan anak-anak ke tempat lain seandainya mereka merengek untuk makan di Hoka-Hoka Bento.
Segala keraguan saya mengenai kehalalan Hoka-Hoka Bento terjawab ketika saya menghadiri acara diskusi mengenai menu halal dengan tema “Hokben Restoran Halal” pada tanggal 4 Juni 2016. Acara ini dilaksanakan di Hokben cabang  Jalan Kaliurang. Di acara itu pulalah saya baru tahu bahwa Hoka-Hoka Bento telah mengubah logo serta menyingkat namanya menjadi Hokben. Memang lebih terasa akrab dan mudah bagi pelanggan untuk menyebutnya ya?

Senin, 30 Mei 2016

Wisata di Bali yang ramah anak
sumber : www.disparda.baliprov.go.id
Bagi emak-emak seperti saya, jika liburan hampir tiba saya harus kerepotan menjawab pertanyaan anak-anak akan kemana kami akan jalan-jalan kali ini. Berhubung liburan kenaikan kelas tahun ini bertepatan dengan bulan puasa, kami sepertinya harus mengerem keinginan untuk jalan-jalan meski hanya ke tempat-tempat yang dekat.

Meski liburan ini kami tak kemana-mana, bukan berarti kami nggak punya kegiatan seru yang membuat anak-anak excited. Kami tetap mencari destinasi wisata, yang mungkin saja akan kami sambangi liburan yang akan datang.

Minggu, 29 Mei 2016

Mengajari anak cakap bermedia sosial
Membaca Buku Cakap Bermedia Sosial yang diterbitkan oleh tim Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik serta Direktorat Pengolahan dan Penyedia Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini membuat saya terkikik geli. Sebagian hal-hal konyol yang saya tertawakan di buku tersebut pernah saya lakukan ketika awal mengenal media sosial di tahun 2008.

Sabtu, 14 Mei 2016

5 Sajian Kuliner Yang Wajib Dicoba Di Banyuwangi
Banyuwangi, kabupaten di ujung tenggara Provinsi Jawa Timur ternyata menyimpan begitu banyak destinasi wisata yang menarik dan indah.  Jika anda para pecinta olah raga surfing, anda tentu tak asing lagi dengan Pantai Merah, Pantai Plengkung atau yang terkenal dengan sebutan G-Land, serta Pulau Tabuhan. 

Untuk menikmati sunrise yang indah, anda pun bisa meluncur ke Pantai Teluk Hijau, Pantai Watu dodol, Pantai Wedi Ireng, Pantai Mustika, atau Pantai Parang Kursi. Jika masih kurang puas dengan menikmati sunrise, masih ada tempat bagi anda untuk menikmati pemandangan bawah laut. Teluk Blue Bay dan Bangsring Under water akan memanjakan mata anda dengan terumbu karang, berpuluh ribu ikan hias yang indah juga batu-batu coral.

Ingin melihat api biru yang keluar dari penambangan sulfur? Anda tidak perlu jauh-jauh berwisata ke Islandia. Kawah Ijen akan memberikan anda kesan yang luar biasa ketika melihat api biru keluar dari kawah pada saat dini hari sampai pukul 05.00.

Masih ada lagi wisata alam lain yang sangat sayang kalau anda lewatkan. Air Terjun Lider, Rowo Bayu, Air terjun Kali Bendo dan juga Air Terjun Kembar menunggu anda dan mengabadikan perpaduan wisata air dan pepohonan yang indah.

Senin, 09 Mei 2016

AADC2 dan sindiran Rangga
Saya nggak punya ekspektasi apapun ketika malemnya saya janjian dengan sahabat IIDNers untuk nonton AADC2. Cuma pengen meet up aja dengan mbak Ind, yang baru aja dateng dari Makasar untuk kembali berjibaku layaknya superhero nyelesein disertasinya. 

Kemarin siang, saya, Mbak Ind, Mbak Tinbe dan Ety pun akhirnya berjejer menghadap layar bioskop 21 di Amplaz. Menikmati sajian gambar di depan mata tanpa harus banyak berpikir. Mengomentari kecantikan Dian Sastrowardoyo dan Titi Kamal. Menyukai eksotiknya kulit Ardinia Wirasti. Tertawa melihat akting Sissy Pricilia dan Dennis Adhiswara. Yang terpenting memberikan vitamin A untuk mata kami dengan kehadiran Nicholas Saputra, Ario Bayu serta Christian Sugiono. 

Rabu, 06 April 2016

Dikejar-kejar cowok
Kalau di umur kesekian masih dikejar-kejar cowok brondong, kira-kira gimana ya rasanya? Seneng, bangga, atau malah jijik? Jangan tanya ke saya ya, gimana perasaannya. Coba tanya suami saya. Rasanya ngeri-ngeri sedap kali ya?

Iya tuh, beberapa waktu yang lalu suami diajak ngobrol sama cowok di bis. Namanya juga marketing. Siapapun yang ditemuin, yang ada dikepalanya hanya satu. Prospek. Saking polosnya, atau emang nggak punya kecurigaan apapun dikasihlah nomor ponsel satu-satunya. Hanya dalam hitungan jam, itu brondong mulai ngajakin ngobrol. 

Awalnya sih, masih baik-baik aja. Tapi lama-lama jadi malesin. WA hal-hal yang nggak penting. Kelihatan banget lagi pengen nyari temen ngobrol. Suami lebih sering nyuekin daripada nanggepin. Kadang WA dibuka kalau si brondong sudah kirim 20 chat. Itu aja nggak dibales. Jadinya centang dua doang. 

Eh... kali si brondong gemes. WA dicuekin, ganti sms. Suami tetep ga respon. Dia mah gitu orangnya. Sampai rumah, ponsel digeletakin aja. Apalagi kalau hari Sabtu dan Ahad. Hari keluarga buat dia. Hari dimana ia akan mencabuti rumput di halaman selama empat jam. Atau hari hibernasinya. Lain banget sama istrinya. Hobinya aja ngelonin ponsel. :D

Senin, 04 April 2016

Tips Memilih Onderdil Motor Berkualitas
Onderdil atau suku cadang merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap kendaraan. Beberapa jenis onderdil perlu diganti secara berkala agar kondisi performa kendaraan tetap terjaga dan selalu prima. Begitu pula onderdil motor yang Anda perlukan seperti busi, oli dan lainnya. Beberapa jenis onderdil perlu dibeli guna memaksimalkan kapasitas kendaraan. Supaya tidak keliru dalam memilih onderdil yang tepat dan juga berkualitas, berikut ini beberapa tips memilih onderdil kendaraan roda dua yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

Kamis, 31 Maret 2016

Ketika ibu-ibu jadi tukang parkir dadakan
Sebulan yang lalu, Masjid Mujahidin, tempatku dan anak-anak biasanya menikmati kegiatan spiritual gempar. Salah satu motor yang terparkir hilang saat Maghrib. Motor tersebut bukan milik penduduk sekitar pula. Motor itu milik seorang pencari ilmu yang sedang mengikuti tim Dakwah Takmir Mujahidin ke satu tempat.


Tak lama setelah itu, di masjid yang berdekatan dengan Mujahidin pun mengalami kasus yang sama, disusul oleh beberapa kasus serupa. Pastinya bikin resah masyarakat dong ya?
Takmir Mujahidin pun segera menyiapkan korps keamanan. Semua motor disarankan untuk masuk ke lahan parkir bagian utara. Sebelumnya, banyak motor yang sering parkir di sebelah timur masjid. Termasuk motor saya. 

Setiap waktu Shalat Subuh, Maghrib, serta Isya selalu ada dua orang laki-laki yang menjadi pengawas keamanan. Mereka tidak berjamaah dengan yang lain. Mereka akan melakukan shalat berdua setelah ada pengganti yang menjadi pengawas.


Lalu bagaimana ketika Shalat Jumat berlangsung? Bukankah setiap laki-laki wajib mengikuti Shalat Jumat termasuk mendengarkan khotbah?

Selasa, 29 Maret 2016

Intuisi
Awalnya, saya mendengar kata intuisi dari Mbak Yana, mbak saya lain bapak dan ibu. Hehehe ... iya, dia sahabat saya, tapi lama-lama udah kayak sodara sendiri. Ia seorang psikolog. Saya benar-benar mengagumi segala analisa dan firasatnya yang tajam dan hampir 99% tepat. Setiap pikiran saya bisa ia tebak dengan tepat. Di depannya, saya seperti buku yang terbuka. Buku yang siap dibaca.

Dalam bahasa yang lebih familier, intuisi dikenal dengan kata 'firasat'. Coba deh, diingat, pernah nggak sih, ketika kita sedang melakukan sesuatu tiba-tiba ada yang berdesir di hati kita? Pernah kan, tiba-tiba saja kita merasa akan terjadi sesuatu pada diri kita?

Senin, 21 Maret 2016

Menariknya The Voice (versi saya)

Kayaknya semua orang juga sudah tahu kalau di rumah saya TV hanya menjadi pajangan di ruang keluarga. Mungkin sudah lebih dari tiga tahun saya melewati banyak tayangan di kotak ajaib itu. Kadang hal tersebut membuat Anya dan Lilo menjadi 'weird' di kalangan teman-temannya. Mereka kadang jadi nggak nyaman ketika berada dalam kelompok. 

Saya mengijinkan anak-anak untuk googling jika ingin mengetahui apa yang dibicarakan teman-temannya. Saya bolehkan mereka membuka youtube sepanjang saya juga berada di rumah. Saya bisa kontrol dan tau betul yang mereka lihat.

Akhir-akhir ini ketika saya merasa puyeng dengan naskah yang sedang saya kerjain, saya membuka tayangan The Voice di Youtube. Awalnya saya menonton The Voice Indonesia saja, namun sekali saya melihat The Voice di seluruh dunia membuat saya menjadi lebih rajin menonton The Voice.

Kamis, 17 Maret 2016

Cara Mengenali Keaslian Onderdil Motor
Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat mudah digunakan. Selain praktis dan dapat membawa kita menuju tujuan, sepeda motor menjadi kendaraan yang digemari di masyarakat karena lebih bersifat pribadi tanpa harus berbagi dengan orang lain seperti di angkutan umum. Maka tak heran perawatan motor  yang maksimal dilakukan oleh pemilik kendaraan roda dua ini agar awet dan enak dipakai. Setiap bulan biasanya pemilik akan melakukan servis pada kendaraannya. Selain itu juga mengganti oli apabila kilometer di speedometer telah menunjukkan angka tertentu serta melakukan perawatan lainnya di bengkel. Namun apabila tidak melakukan perawatan dengan baik, biasanya sepeda motor akan cepat rusak pada bagian tertentu dan harus mengganti onderdil motor tersebut.

Rabu, 17 Februari 2016

Gen W Academy

Di masa remaja, saya pernah berangan-angan. Bagaimana ya rasanya bisa belajar menulis cerpen dengan baik seperti yang biasa saya baca di majalah remaja? Saya sudah cukup bosan dengan pelajaran yang itu-itu aja. Setiap kali bosan dengan pelajaran apapun, saya tinggal membuka bagian belakang buku tulis saya dan sibuk sendiri membuat sebuah tulisan. Apa aja. Entah hanya cerpen beberapa paragraf atau penggalan puisi. 

Saya selalu menunggu setiap pelajaran Bahasa Indonesia. Itu saatnya bersenang-senang. Apalagi jika ada tugas yang kadang membuat teman lain mengeluh. Padahal bagi saya, itu saatnya saya bersorak. Membuat esai, menulis puisi, bahkan membaca puisi menjadi saat yang paling menggairahkan. Bagaimana tidak, di pelajaran tersebut saya terbiasa dengan nilai-nilai tertinggi. Karena pelajaran itulah yang membuat saya menjadi juara II baca puisi tingkat kabupaten saat berada di sekolah menengah pertama. 

Namun itu semua tak membuat saya cukup puas. Saya ingin seperti Donatus A Nugroho, Gola Gong, Nurhayati Pujiastuti, Inun' NA, Jun Kuncoro, Zara Zettira, atau Gustin Suradji yang cerpennya selalu muncul di majalah remaja saat itu. Dimanakah mereka belajar ya? Punya guru privat nggak ya, supaya tulisan mereka mampu mengayun-ayun perasaan pembaca? 

Senin, 01 Februari 2016

Menjadi newbie
Sebenarnya saya masih agak ragu untuk kembali aktif berorganisasi dimana keluarga saya bernaung. Saya merasa sudah cukup saya mengaktualisasikan diri di komunitas menulis yang saya ikuti mulai dari tahun 2013 yaitu IIDN. Saya merasa IIDN adalah rumah saya, baik dalam berkarya maupun berkelompok. Dan saya memang sangat menikmati 'gokil bareng' bersama sahabat-sahabat saya di IIDN. Wadah dimana kami saling support untuk melakukan hal-hal terbaik dan berusaha bermanfaat untuk orang lain.

Awalnya Ibuk almh yang aktif di Aisyiyah. Beberapa tahun lalu pernah ada yang berkata bahwa saya kurang cocok untuk aktif di Aisyiyah. Kata beliau, " Kamu akan kesulitan mengikuti ritme ibu-ibu sepuh di sana. Kamu yang terbiasa bergerak cepat dan dinamis pasti akan bosan mengikuti kegiatan ibu-ibu yang kebanyakan sudah pensiunan dan nggak terlalu banyak aktivitas. Lebih baik kamu aktif di FKMM saja. Kamu akan berkembang nantinya."

Dan memang, saya sama sekali tak bersentuhan dengan anak organisasi dibawah payung Muhammadiyah itu. Selain merasa belum jadi warga Muhammadiyah beneran karena nggak punya NBM :) , saya juga ngerasa belum saatnya bergabung di sana. Masih banyak tempat untuk saya berkelompok yang satu visi dengan saya. Apalagi ada beberapa hal yang membuat saya akhirnya benar-benar menjauh dari aktivitas organisasi itu. Sampai kemudian Ibuk almh meninggal.

Minggu, 17 Januari 2016

(Latepost) Curhatan si Kakak
   Seminggu lalu, Kakak pulang sekolah dengan muka ditekuk. Biasanya masuk rumah mengucap salam dengan suara yang ceria. 
    
    "Assalamualaikum."
    Adek yang sedang maem pun memandang saya, kemudian turun dari kursi menyambut kakaknya. Tanpa memandang Adeknya, Kakak langsung masuk kamar, sementara Adek hanya memandang punggung kakaknya. Mungkin kecewa, ditegur pun enggak.
    "Kakak marah po?"

   Saya hanya tersenyum dan meminta Adek untuk melanjutkan makannya. Adek pun makan sambil   bercerita seharian di sekolah ngapain aja. Nggak berapa lama, Kakak pun menghempaskan tubuhnya ke kursi di sebelah saya. Namun masih terdiam. Biasanya sih, begitu ketemu saya, dari mulutnya akan keluar cerita seru sepulang sekolah.