Agustus 2016 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Senin, 22 Agustus 2016

Full Day School? Why not?
Bener nggak sih, anak yang bersekolah di sekolah yang menerapkan Full Day School itu tertekan dan kelelahan?

Kalau menurut pendapat saya sih, semuanya nggak bisa digebyah uyah. Untuk anak yang kondisi fisiknya rentan, mungkin saja kegiatan Full Day School menguras stamina anak-anak sehingga ketika pulang kelihatan lelah dan kurang bersemangat. Apalagi jika ditambah metode pengajaran yang kurang tepat akan membuat anak-anak terbebani dengan kegiatannya seharian.  

Lalu ada nggak sih, sekolah yang bikin anak hepi banget saat berangkat ke sekolah dan saat pulang sekolah anak-anak tetap ceria?

Kalau di tempat saya sih ada. Dua anak saya, satu SD dan satu SMP menerapkan full day school. Bagi saya, yang penting anak-anak hepi dan menikmati kegiatannya di sekolah. Selalu punya rasa kangen ke sekolah jika libur tiba. Duo krucil saya akan kebingungan kalau libur tiba. Jangankan libur panjang, libur hari Ahad saja mereka sudah merindukan hari Senin.

Sabtu, 13 Agustus 2016

My Partner in crime, my inspiration
photo taken by ets

Kesan pertama saya mengenalnya, dia adalah perempuan kalem dan sederhana. Penampilannya yang jauh dari bling-bling bahkan menurutnya kluwus ternyata merupakan salah satu jalannya menjauhkan diri dari tabarruj. Saya merasa ‘jleb’ banget ketika mengkritik penampilannya mendapatkan jawaban seperti itu. Saya yang merasa sudah sering mengikuti taklim aja belum sampai pada pemikiran seperti itu.

Namanya Indah Novita Dewi. Saya memanggilnya Mbak Ind. Pertemuan pertama saya adalah bulan Desember 2013, pertama kali saya bergabung di IIDN Jogja yang saat itu kopdar di rumah Mbak Astuti, korwil periode 2012 – 2014.  Pertemuan pertama yang mengesankan. Semakin sore semakin terlihat gokilnya. Dan saya seperti menemukan rumah baru.

Takdir ternyata membuat saya dekat dengannya. Setiap saya ke Jogja janjian dengan penerbit atau seseorang, tak lupa saya ndlosor dulu di rumahnya. Awalnya karena strategis, dekat dengan Jakal. Lama-lama karena tak tahu malu, pesen sarapan atau kopi sebelum ke tujuan utama saya. Kadang saya bawa sendiri kopi favorit saya, dengan niatan tak merepotkannya. Padahal sama saja.