Juli 2025 - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Minggu, 06 Juli 2025

Self Love : Bertumbuh dalam Damai serta Sehat Jiwa dan Raga
mencintai diri sendiri


Assalamualaikum temans,

Banyak yang beranggapan bahwa anak-anak gen z mengglorifikasi hal-hal yang terkait dengan kesehatan mental. Sedikit-sedikit bicara tentang self love. Bahkan hal-hal yang bersifat impulsif pun dikatakan sebagai self love.

Sebagai orang yang menjelang lansia pun jadi berusaha memahami seperti apa sih yang mereka bilang self love ini? Benarkah ini terkait dengan kesehatan mental yang disadari menjadi kebutuhan di masa sekarang ini?

Self love itu apa sih?

Menurut saya self love adalah tindakan pribadi seseorang untuk mencintai, menghargai, dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri secara bijak dan bertanggung jawab. mengapa harus disertai dengan bijak dan bertanggung jawab? Karena setiap yang kita lakukan pasti melalui sebuah pemikiran yang nantinya takkan merugikan diri kita atau siapapun.

Mengapa gen z saat ini seolah merayakan self love?
sebenarnya ini merupakan sinyal positif pada generasi z dan generasi selanjutnya bahwa kesadaran akan kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hal ini dipicu oleh generasi sebelumnya yaitu generasi milenial atau bahkan generasi sebelumnya lagi. Dua generasi ini sering kali mengorbankan diri demi pekerjaan dan keluarga. Akhirnya mereka merasa kelelahan, krisis identitas hingga kesehatan mental pun terabaikan. Selain itu mereka terjebak oleh standar sosial yang kaku sehingga cenderung menyulitkan dalam membangun hubungan pribadi maupun sosial.

Kemunculan self love ini bagian dari gerakan masif di media sosial sebagai reaksi penolakan, perlawanan dan mencoba untuk memulihkan terhadap hal-hal yang terjadi di generasi sebelumnya.

Apa saja yang menjadi bagian dari self love ini?

self care

Penerimaan terhadap diri sendiri
Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Tanpa terus menyesali apa yang tak dimiliki olehnya.

Kesehatan mental dan fisik yang prima
Dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik begitu juga sebaliknya. Gangguan mental dapat melemahkan imun dalam tubuh sehingga tubuh pun makin rentan terhadap penyakit. Sementara itu penyakit kronis menyebabkan penderita mengalami stres, kecemasan, bahkan mungkin depresi yang berkepanjangan.

Memberi batasan yang sehat
Kita perlu tahu kapan bilang ‘tidak’ pada orang atau situasi yang merugikan atau menurut kita ada alternatif lain. Nggak papa kok menolak permintaan orang atau nggak setuju pada hal-hal yang tak kita inginkan.

Memaafkan diri sendiri
Manusia harus belajar dari masa lalu untuk kehidupan yang lebih baik. Menyadari bahwa manusia memang tempatnya salah dan berusaha untuk tak mengulangi. Perlu memaafkan diri sendiri pada kesalahan dan kekhilafan itu perlu untuk mengurangi racun dalam pikiran kita.

Memberi waktu untuk diri sendiri
Ada saatnya kita untuk break sebentar dari keriuhan hidup. Melakukan apapun yang kita sukai tanpa harus terganggu oleh orang lain.

Bagaimana membedakan self love yang sehat atau sekadar alasan lari dari tanggung jawab?

Self love yang sehat memberikan proses kesadaran bukan sebuah tindakan impulsif. Misalnya memilih untuk menolak saat dimintai bantuan dalam mengerjakan sesuatu karena tubuh dan pikiran sedemikian lelah sehingga butuh istirahat.

Dalam mencintai diri sendiri ada proses bertumbuh, yaitu menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya. Manusia perlu introspeksi diri, dan mengembangkan diri sehingga memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain. Contohnya menjaga jarak dengan seseorang supaya tak dimanfaatkan terus menerus.

Dalam proses self love tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain. Melakukan sesuatu yang memberikan rasa nyaman ke diri sendiri dan orang lain. Self love bukanlah alasan bersikap semaunya atau lari dari tanggung jawab. Self love juga tidak merusak diri sendiri karena itu namanya pelarian semata.

Self love terkait dengan ketenangan, bukan kesenangan yang semu.

Apa pun yang manusia lakukan memberikan rasa damai dalam dirinya. Memberi waktu bagi dirinya untuk merenungkan apa yang perlu dan tidak dalam hidupnya. Bukan sekedar senang-senang untuk melupakan sesuatu yang sementara.

Arti self love buat saya

self love


Di satu waktu saya pernah jadi people pleaser. Apapun omongan orang bakal dipikirin banget. Pokoknya berusaha menjadi versi terbaik dari keinginan orang-orang. Lama-lama capek banget, karena saya jadi selalu pakai topeng untuk mencitrakan diri sebagai orang yang tak bercela.

Lama-lama kesadaran itu tumbuh. Bahwa apapun yang kita lakukan tak mungkin membuat semua orang senang. Saya perlu berkata tidak dan bersikap bodo amat, yang penting tak merugikan siapapun.

Saya pun akhirnya memberikan waktu pada diri saya untuk tak selalu sibuk dengan urusan luar rumah karena saya punya keluarga. Dan tak perlu membandingkan kehidupan saya dengan kehidupan orang lain.

Kalau kata orang sawang sinawang. Jika terlalu sibuk membandingkan hidup dengan orang lain. Rasanya kok lupa kalau Allah memberi kita banyak anugerah. Sangat sering menakar luka sehingga lupa bahwa bahagia pun perlu kita hitung juga.

Ternyata hidup jauuuh lebih nyaman jika kita memiliki sikap. Memilah mana yang menjadi tanggung jawab dan wajib ‘ain untuk dikerjakan. Tutup kuping dan bersikap bodo amat ketika orang membicarakan hal-hal negatif tentang kita. Nggak perlu ambil pusing supaya tak membebani pikiran. Dan berbahagia dengan hal-hal kecil dan ringan yang ada di sekitar kita.


Mengupayakan olah raga rutin dan mengurangi junk food sebagai bagian dari self love

self care

Usia sudah menjelang setengah abad. Berbagai makanan sudah masuk ke dalam usus. Gangguan kesehatan juga sudah mulai muncul. Saya yang dulu sebel banget sama bau-bauan minyak kayu putih sekarang jadi kayak sahabatan, nggak bisa jauh-jauh.

Sebelum gangguan yang lain datang sudah semestinya saya berusaha. Salah satunya dengan olah raga. Minimal seminggu tiga atau empat kali saya berusaha untuk jalan kaki dengan 6000 langkah sebagai target. Kalau pas nggak ada kerjaan atau kegiatan yang harus saya lakukan saya menargetkan 10 ribu langkah.

Dengan olah raga ternyata bisa meminimalisir keluhan. Badan juga tak mudah lelah. Tetap bugar meskipun banyak kegiatan. Capek iya, tapi tetep mampu beraktivitas normal.

Begitu juga dengan makanan. Saat ini saya sedang meminimalisir minyak dalam pengolahan makanan. Target saya minyak 1 liter digunakan untuk satu bulan. Jadi saya menghindari mengolah lauk dengan deep fried.

Self love bukan tentang belanja atau traveling ke tempat-tempat yang menyenangkan. Akan tetapi memberi waktu bagi diri kita memiliki makna dalam setiap apa yang kita kerjakan.

Kamis, 03 Juli 2025

Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Laki-laki


Assalamualaikum temans,

Saya pernah membaca artikel yang menuliskan tentang para ahli neurolog dan psikolog melihat bahwa individu usia 20 an yang seharusnya sudah menginjak usia dewasa ternyata memiliki ketidakstabilan secara emosi. Berbagai faktor mempengaruhi mengapa hal itu terjadi. Hal itu menjadikan batas usia remaja dianggap bergeser menuju angka yang makin besar.

Faktor sosial ekonomi menjadi faktor pendorong perpanjangan usia remaja. Tuntutan pendidikan yang tinggi membuat banyak individu menunda pernikahan dan memulai karir untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan itu memakan waktu yang cukup lama.

Persaingan dunia kerja membuat individu kesulitan mendapatkan pekerjaan yang stabil dan mandiri secara finansial. Hal ini menjadikan individu memperpanjang ketergantungan kepada keluarga, dalam hal ini orang tua atau siapapun yang mem-provide dirinya.

Konsep pernikahan dan keluarga juga mengalami pergeseran yang cukup siginifikan. Orang makin ragu melangkah ke jenjang pernikahan karena fokus pada pengembangan karir sebelum masuk ke jenjang itu.

Hal ini menjadikan individu merasa bahwa masa eksplorasi makin panjang dan sebenarnya membuat kecemasan dan tekanan karena pencapaian tujuan hidup makin jauh.

Menyiapkan anak laki-laki menuju dewasa

Secara Islam usia dewasa dimulai saat ia telah baligh. Di saat seseorang telah baligh maka ia telah taklif, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Anak sudah bisa diajak untuk berpikir lebih jernih dan membicarakan hal-hal yang lebih serius dalam kehidupan.

Menata hidup bukanlah hal yang sepele. Anak-anak perlu dididik untuk menghadapi kehidupan yang rasa-rasanya semakin berat. Dan yang pasti dibutuhkan peran ayah dan ibu dalam mendorong anak-anak untuk bisa lebih kuat.

Dan sudah dipastikan yang banyak berperan dalam mendidik anak-anak adalah sang ibu. Budaya patriarki di Indonesia ini masih mengkotak-kotakkan tugas dalam rumah bahwa Ibulah yang harus memiliki peran dalam mendidik anak-anak sementara sang ayah sudah cukup berperan karena menjadi pencari nafkah dalam keluarga. Sang ayah sosoknya ada, namun peran dalam diri anak-anak sama sekali tak ada. Padahal peran ayah dalam mendidik anak-anak sangatlah besar, apalagi bagi anak laki-laki.

Apa saja peran ayah dalam pengasuhan anak laki-laki?

Maskulinitas dan identitas gender
Ayah berperan pada anak untuk mengidentifikasi dirinya bagaimana ia harus bersikap, berperilaku, menyelesaikan masalah, mengontrol emosi menunjukkan simpati dan empati pada orang lain sebagai seorang laki-laki.

Membangun kepercayaan diri
Ayah yang memiliki peran dalam diri anak laki-lakinya akan membentuk harga diri yang lebih tinggi, percaya diri, dan tidak mudah menyerah. Ia akan menyukai tantangan dan berusaha untuk menaklukkan tantangan. Motivasi anak dan kompetensi akan menjadi lebih kuat saat anak memiliki tujuan.

Kedisiplinan dan pembentukan moral pada diri anak
Anak laki-laki akan belajar bertanggung jawab, memiliki rasa keadilan, serta konsekuensi akan apa yang ia lakukan dari ayahnya. Kedisiplinan dan memahami akan batasan-batasan akan mempengaruhi anak dan efeknya akan panjang saat sang ayah berperan

Mengembangkan emosi
Seorang anak yang tak memiliki peran ayah secara emosional dalam hidupnya rentan dengan agresivitas, kecemasan, dan kesulitan dalam membangun relasi dengan orang lain. Anak belajar memahami emosi dan bagaimana mengontrol emosi berkiblat dari ayahnya.

Pengembangan ketrampilan dalam hubungan sosial
Cara seorang ayah memperlakukan ibunya menjadi benchmark bagi anak dan menjadi model mengembangan hubungan interpersonal dengan orang lain. Seorang ayah yang aktif mengajak anaknya untuk ‘srawung’ akan mengembangan ketrampilan sosial dalam diri anak bagaimana ia harys berempati akan kesedihan orang lain, berkompetisi secara sehat dan mengembangkan sikap kerjasama dengan siapapun.

Sekuat-kuatnya seorang ibu ia adalah mahluk feminin yang selalu melibatkan perasaannya jauh lebih besar dibanding logisnya. Jangan biarkan anak laki-laki terlalu banyak mengambil feminine energy karena ayahnya tak mengambil peran dalam kepengasuhan. Saat feminine energy terlalu besar dalam diri anak laki-laki. Ia tak memiliki mental provider. Ia akan sulit bertanggung jawab dan overthinking. Saat ibu mengambil alih seluruh kepengasuhan. Maka anak takkan belajar tentang struktur, batasan, dan arah karena seorang ibu akan memanjakan anak dengan caranya sendiri.

Akibatnya saat ia membangun hubungan dengan orang lain, apalagi yang terkait dengan romantisme. Ia akan menuntut selalu dimengerti karena mencari figur ibu dalam hubungan romantisnya. Ia tak siap memberikan rasa aman kepada pasangannya saat kelak ia menikah.

Sebagai orang tua memang kita memiliki cinta yang tak terbatas pada anak-anak. Jangan sampai cinta tanpa tapi ini menjerumuskan anak-anak kita sehingga menyulitkan dirinya di masa depan.