Tips Mengajak Remaja Mengonsumsi Makanan Sehat - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Rabu, 18 September 2019

Tips Mengajak Remaja Mengonsumsi Makanan Sehat

Cr : pixabay

Saat ini semakin banyak kasus penyakit degeneratif menyerang orang-orang di usia produktif. Bahkan tak sedikit pula kasus remaja berpenyakit yang dahulu hanya diidap oleh orang-orang yang berusia senja. Tak terhitung pula remaja yang mengalami obesitas dikarenakan pola makan buruk yang tak segera diperbaiki. Di luar faktor genetik yang membuat remaja mengalami obesitas, faktor gaya hidup dan malas melakukan aktivitas fisik atau yang biasa mereka sebut mager (malas gerak) menjadikan mereka sulit untuk mengontrol berat badan.

Menjalani hidup sehat bukanlah satu hal instan yang dapat dijalani dengan mudah. Hidup sehat hanya akan menjadi sebuah slogan dalam sebuah keluarga jika seluruh anggotanya tak melakukan pola hidup yang sama. Semuanya berawal dari orang tua.

Begitu banyak makanan cepat saji tersedia di berbagai tempat. Jajanan yang kaya akan gula dan garam pun sangat mudah ditemui, bahkan di warung dekat rumah sekalipun. Jika tak ada keteladanan dari orang tuanya untuk mengonsumsi makanan sehat mustahil memberikan pemahaman kepada anak yang sudah remaja.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengajak remaja mengonsumsi makanan sehat. 


Mewajibkan sarapan di rumah
Remaja cenderung melewatkan sarapan karena terburu-buru atau merasa masih kenyang. Padahal sarapan sangat penting untuk meningkatkan memori jangka pendek. Jika sarapan nasi beserta lauk pauk dianggap terlalu kenyang, orang tua bisa menyiapkan buah-buahan, sereal, atau roti gandum untuk sarapan tanpa memakan banyak waktu.

Membawakan bekal dari rumah
Ini sangat penting bagi remaja, apalagi bagi mereka yang bersekolah dengan sistem full day. Namun jangan salah juga, menyiapkan bekal dengan lauk cepat saji seperti nugget atau sosis. Makanan dengan minim minyak sangat dianjurkan, misalnya rebusan telur atau pepes. Peran orang tua dalam menyiapkan bekal menjadi penentu dari sukses tidaknya remaja mengonsumsi makan sehat.

Menyediakan camilan sehat
Terkadang remaja tak suka makan berat. Mereka lebih menyukai kegiatan ngemil. Ganti cemilan yang digoreng dengan minyak banyak, biskuit berkadar gula tinggi dan keripik bergaram tinggi dengan buah-buahan segar, biskuit rendah lemak namun tinggi serat atau susu rendah lemak. Camilan tersebut selain memberikan rasa kenyang lebih lama juga lebih sehat untuk tubuh.

Bekali remaja dengan air putih jika bepergian
Rasa haus biasanya sangat sulit tahan. Remaja tentu saja akan mencari penghilang dahaga yang mudah ditemui di sekitarnya. Begitu banyak minuman berkadar gula tinggi dijual bebas. Jika anak masih sulit minum air putih, cobalah menambahkan irisan lemon, jeruk nipis atau anggur untuk memberikan rasa pada bekal air minumnya.

Ajak remaja turun ke dapur untuk mempersiapkan makan untuk keluarga.
Remaja biasanya sangat suka bereksplorasi. Mencari resep makanan sehat kemudian mengeksekusi tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Ajak mereka terlibat dalam menentukan menu makan keluarga setiap harinya. 

Bekali remaja dengan pengetahuan tentang gaya hidup sehat
Ajak remaja untuk mengenali jenis-jenis makanan dengan berbagai zat yang terkandung di dalamnya. Tak ketinggalan pemahaman akan berbagai kelebihan dan kekurangan jenis makanan yang dikenali. Biasakan mereka membedakan mana makanan yang bermanfaat bagi tubuh atau hanya akan menumpuk menjadi sampah, bahkan jika dikonsumsi terus menerus akan mengakibatkan penyakit yang tak ringan.


Menjaga kesehatan tubuh berarti memberi asupan makanan dengan gizi seimbang. Bukan berarti tak boleh memanjakan lidah. Namun tetap saja ada batasan-batasan yang harus dikoreksi dalam setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

12 komentar:

  1. Anakku untungnya kesukaan makannya nggak kayak kami, bak. Jaman muda dulu kami suka makan seperti bebek goreng atau jeroan. Anak-anak sukanya malah tahu atau tempe. Mereka makan ayam goreng kalo emaknya sibuk keluar kota, hahaaa

    Nah kalo buah sih asal disediakan pasti selalu dimakan

    BalasHapus
  2. Tantangan juga ya mengatur pola makan anak2 jaman sekarang, apalagi dengan adanya pengaruh dari lingkungan. Nah..tips dari mba Irfa bisa banget nih diterapkan..

    BalasHapus
  3. Bersyukur pola makan anak-anakku lumayan bagus. Pagi rutin sarapan, dan dari TK, sampe sekarang udah kuliah, tetap rajin bawa bekal makan siang.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah berhasil menerapkan kebiasaan sarapan di rumah. Tapi ya sok masih suka kadang jajan juga pas lagi di luar rumah.

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah, mulai dari sarapan sampai ke mana-mana bawa air putih diterapkan di keluargaku, Mbak. Maka dari itu, sekarang, kuterapkan juga ke anakku karena aku tahu manfaat kebiasaan yang dulu kuunggap nggak banget malah justru yang menyehatkanku.

    BalasHapus
  6. Setuju banget mbak irfa, anak-anak diajak makan sehat sejak dini agar ngga gampang terpengaruh junk food kesukaan anak zaman now..bagus idenya kasih infused water buat anak yang kurang suka air putih..

    BalasHapus
  7. Pembiasaan hal hal baik nih mba penting banget. Biasanya remaja sih juga liat contoh ya, apa akibatnya kalo ngga makan sehat. Lebih percaya daripada cuma dinasihatin ini itu hehee

    BalasHapus
  8. PR banget kalau untuk bekal dan gak jajan buat ibu bekerja plus single mom seperti aku, hehe tapi tetap semangat demi konsumsi anak anak yang sehat ��

    BalasHapus
  9. PR banget kalau untuk bekal dan gak jajan buat ibu bekerja plus single mom seperti aku, hehe tapi tetap semangat demi konsumsi anak anak yang sehat ��

    BalasHapus
  10. penting banget ya mba untuk ngajak anak dan keluarga konsumsi yang sehat-sehat. walaupun awalnya sulit, tapi aku juga sekarang mulai ngebiasain anak-anakku. apalagi kondisi udara yang kayak gini, mesti wajib banget menu sehat setiap hari

    BalasHapus
  11. bawa bekal dan air putih sudah, tinggal diajarin masaknya nih :D

    BalasHapus

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih