Bouncer Bayi, Pilihan Tepat untuk Bayi Tenang dan Riang - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Selasa, 28 November 2017

Bouncer Bayi, Pilihan Tepat untuk Bayi Tenang dan Riang


 Bayi masih berada dalam tahap perkembangan untuk mencapai pada tubuh yang stabil dan sempurna. Untuk mendapatkan perkembangan tubuh yang optimal, bayi perlu diberikan kenyamanan baik pada saat bayi terjaga maupun saat bayi terlelap. Karenanya saat ini banyak sekali produk perlengkapan bayi yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada bayi sehingga perkembangan tubuhnya bisa terjadi secara maksimal salah satunya adalah bouncer bayi.   

Bouncer merupakan tempat duduk bayi yang dapat diayun sehingga menyerupai kursi goyang pada manusia dewasa. Karena bayi masih belum bisa menjaga keseimbangan posisinya, bouncer disertai dengan sabuk pengaman yang dikaitkan melilit tubuh bayi di bagian perut dan dada. Dengan sabuk tersebut, bayi akan tetap berada dalam ayunan meski ayunan diberi dorongan dan bergerak berayun. Selain sabuk pengaman, terdapat holder atau pegangan yang memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tempat pegangan bayi saat bayi sudah mulai bisa menggenggam serta sebagai pegangan orang tua saat akan memindahkan bouncer ke tempat yang lain.

Ayunan bouncer bisa diciptakan dari dorongan secara langsung menggunakan tangan ataupun ditarik menggunakan tali. Kecepatan ayunan bisa Anda atur sendiri yang disesuaikan dengan beberapa pemikiran yaitu:

  • Usia bayi.
  • Tujuan ayunan apakah untuk menidurkan ataukah untuk menenangkan bayi dari tangisan.
  • Antusias bayi terhadap ayunan.
  • Kegiatan bayi pada saat diayun, apakah sedang bermain, bercanda ataukah sedang disuapi untuk makan.


Bouncer bisa menjadi andalan ibu-ibu untuk menenangkan bayinya karena adanya ayunan yang bisa membuat bayi merasa tenang seperti ketika digendong dan diayun di buaian sang ibu. Bouncer juga bisa dijadikan tempat tidur sementara untuk bayi dengan cara menambahkan ekstra selimut sebagai alas bayi sehingga hangat dan nyaman. Untuk bayi yang sudah bisa bermain, bouncer bayi juga ada yang memiliki mainan putar di meja bagian depan bouncer sehingga anak bisa mandiri bermain dengan aman dan nyaman. Selain itu bouncer yang memiliki meja juga pilihan yang tepat saat bayi akan belajar bermain sesuatu tanpa ibu khawatir bayi merangkak kemana-mana yang berbahaya.

Harga bouncer tidaklah terlalu mahal karena bisa dibeli di angka Rp. 250 ribuan. Ibu bisa memilih warna dan motif bouncer sehingga sesuai dengan jenis kelamin dan usia bayi Anda. Pemilihan akan lebih mudah dilakukan jika ibu membeli bouncer melalui situs jual beli online terpercaya dimana ibu akan diberikan pilihan berbagai jenis bouncer dengan harga yang bervariasi. Ketahanan bahan dan keawetan bouncer sebaiknya menjadi bahan pertimbangan utama karena bouncer akan menopang berat tubuh bayi dalam waktu yang cukup lama. Selain itu bahan kain yang digunakan sebagai alas bayi juga sebaiknya dipikirkan agar ibu mendapatkan bahan yang lembut dan tidak membuat kulit bayi cepat panas.


Ada beberapa pilihan ukuran bouncer bayi yang sebaiknya ibu sesuaikan terlebih dahulu dengan badan putra-putri ibu. Biasanya pemilihan ukuran bisa dilakukan dengan melihat usia bayi dan berat badan bayi. Untuk pembelian secara langsung, ibu bisa mengajak sang bayi untuk mencoba terlebih dahulu sebelum membeli. Sedangkan untuk pembelian online, diharapkan ibu menyebutkan usia dan berat badan bayi pada sang penjual agar mendapatkan referensi yang tepat mengenai ukuran bouncer yang sesuai. Tetap awasi putra-putri ibu meski berada di dalam bouncer agar terhindar dari resiko jatuh atau makan sesuatu yang tidak semestinya karena bouncer berada di dekat meja atau perabot lainnya.

3 komentar:

  1. Wah iya, anak2ku jg pada cocok pakai bouncer nih :)

    BalasHapus
  2. Jadi ingat adikku yang bungsu baru belikan bouncher buat anaknya yang baru usia 4 bulan, bayinya suka bobo dan main di atas bouncher 😀

    BalasHapus
  3. Anakku juga pada pakai bouncer dipakai turun temurun. Mulai anakku pertama, turun ke sepupunya, terus anakku kedua, sepupunya lagi, sekarang dimana ya, jadi kepikiran hihi..

    BalasHapus

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih