Ketika ibu-ibu jadi tukang parkir dadakan - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Kamis, 31 Maret 2016

Ketika ibu-ibu jadi tukang parkir dadakan

Sebulan yang lalu, Masjid Mujahidin, tempatku dan anak-anak biasanya menikmati kegiatan spiritual gempar. Salah satu motor yang terparkir hilang saat Maghrib. Motor tersebut bukan milik penduduk sekitar pula. Motor itu milik seorang pencari ilmu yang sedang mengikuti tim Dakwah Takmir Mujahidin ke satu tempat.


Tak lama setelah itu, di masjid yang berdekatan dengan Mujahidin pun mengalami kasus yang sama, disusul oleh beberapa kasus serupa. Pastinya bikin resah masyarakat dong ya?
Takmir Mujahidin pun segera menyiapkan korps keamanan. Semua motor disarankan untuk masuk ke lahan parkir bagian utara. Sebelumnya, banyak motor yang sering parkir di sebelah timur masjid. Termasuk motor saya. 

Setiap waktu Shalat Subuh, Maghrib, serta Isya selalu ada dua orang laki-laki yang menjadi pengawas keamanan. Mereka tidak berjamaah dengan yang lain. Mereka akan melakukan shalat berdua setelah ada pengganti yang menjadi pengawas.


Lalu bagaimana ketika Shalat Jumat berlangsung? Bukankah setiap laki-laki wajib mengikuti Shalat Jumat termasuk mendengarkan khotbah?


Solusinya, para ibu-ibulah yang menjaga keamanan. Kalau waktu-waktu Shalat Fardhu cukup dua orang yang mengawasi, lain hal nya dengan shalat Jumat. Para ibu, minimal 6 orang akan menjadi pengawas keamanan.

Biasanya, pengawas keamanan akan siaga ketika bertugas. Kalau ibu-ibu lain lagi. Para ibu akan duduk berkumpul, menggelar tikar, ngobrol. Bahkan untuk Jumat yang akan datang, para ibu akan membawa potluck, untuk mengusir kebosanan.

Di antara para ibu itu ada saya di dalamnya. Menikmati sejumlah obrolan yang sangat jarang saya dapatkan jika saya harus bekerja setiap harinya. Tertawa melepas kepenatan diantara pikiran bahwa naskah yang saya kerjakan harus segera selesai. Dan melambaikan tangan, bubar jalan ketika Shalat Jumat telah ditunaikan. Setelah sebelumnya memastikan potluck apa yang akan dibawa Jumat mendatang.

Ternyata, jaga parkiran itu menyenangkan.

7 komentar:

  1. Hihi. lucu juga ya, jaga parkir sambil bagi2 potluck. :D
    hikmahnya ibu2 jadi silaturrahim di hari jumat ya Mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, iya mbak, seru-seruan sambil nonton motor yang jumlahnya ratusan. Selalu ada hikmah di setiap peristiwa yo mbak?

      Hapus
    2. Tengkyu udah berkunjung mbak Arina :-)

      Hapus
  2. Lah kalo ngawasi sambil ngobrol, bisa kecolongan loh mbak, hehehe
    Tapi kejadian ini sering terjadi emang, di dekat rumahku juga pernah seperti itu. Harus memasang kunci rangkap biar pencuri tidak dimudahkan langkah jahatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ... kui dari satu sudut pandang, ada sudut pandang ibu-ibu yang lain mbak, yang menghadap langsung ke parkiran, maling mikir panjang mau deketin hehehe, makasih udah berkunjung

      Hapus
  3. Itu piknik apa jaga parkir mb Irfa..kok sampe bawa potluck segala..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sinambi mbak Ika hehehe ... maturnuwun sudah menjejak

      Hapus

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih